Kabupaten Majalengka: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Berkas Teras_Sawah_Rajagaluh.jpg dibuang karena dihapus dari Commons oleh Túrelio
Baris 43:
 
==== Pemerintahan Sunan Talaga Manggung ====
Sunan Talaga Manggung merupakan raja yang terkenal sampai sekarang karena sikap dia yang adil dan bijaksana serta perhatian dia terhadap agama Hindu, pertanian, pengairan, kerajinan serta kesenian rakyat.Hubungan baik terjalin dengan kerajaan-kerajaan tetangga maupun kerajaan yang jauh, seperti misalnya dengan [[Majapahit|Kerajaan Majapahit]], [[Pakuan Pajajaran|Kerajaan Pajajaran]], [[Kesultanan Cirebon|Kerajaan Cirebon]] maupun [[Sriwijaya|Kerajaan Sriwijaya]].Dia berputera dua, yaitu :- Raden Pangrurah - [[Ratu Simbarkencana]] Raja wafat akibat penikaman yang dilakukan oleh suruhan Patih Palembang Gunung bernama Centangbarang. Kemudian Palembang Gunung menggantikan Sunan Talaga Manggung dengan beristrikan Ratu Simbarkencana. Tidak beberapa lama kemudian Ratu Simbarkencana membunuh Palembang Gunung atas petunjuk hulubalang Citrasinga dengan tusuk konde sewaktu tidur.Dengan meninggalnya Palembang Gunung, kemudian Ratu Simbarkencana menikah dengan turunan Panjalu bernama Raden Kusumalaya Ajar Kutamanggu dan dianugrahi 8 orang putera di antaranya yang terkenal sekali putera pertama Sunan Parung.
 
==== Pemerintahan Ratu Simbarkencana ====
Sekitar awal [[Abad ke-11 hingga 20|abad XIV]] Masehi, dalam tampuk pemerintahannya Agama Islam menyebar ke daerah-daerah kekuasaannya dibawa oleh para Santri dari Cirebon.juga diketahui bahwa tahta pemerintahan waktu itu dipindahkan ke suatu daerah disebelah Utara Talaga bernama Walangsuji dekat kampung Buniasih ([[Kagok, Banjaran, Majalengka|Desa Kagok Banjaran]]) .Ratu Simbarkencana setelah wafat digantikan oleh puteranya Sunan Parung.
 
==== Pemerintahan Sunan Parung ====
Baris 68:
 
==== Perubahan Nama Kabupaten Maja menjadi Kabupaten Majalengka. ====
Tanggal [[11 Februari]] [[1840]], keluar surat ''Staatsblad'' No.7 dan ''Besluit '''<nowiki/>'''''Gubernur Jendral Hindia Belanda No.2 yang menjelasakan perpindahan Ibukota Kabupaten ke Wilayah Sindangkasih yang kemudian diberi nama 'Majalengka', kemudian nama Kabupaten disesuaikan dengan nama ibukota kabupaten yang baru, dari Kabupaten Maja menjadi Kabupaten Majalengka. Pemberian nama Majalengka atau dari mana asal usul Majalengka masih menjadi misteri, Nama Majalengka menurut Legenda adalah ucapan ‘''Majane Langka''” dari pasukan Cirebon serta Pangeran Muhammad dan Siti Armilah ketika tidak menemukan buah Maja setelah Hutan Pohon Maja dihilangkan oleh [[Nyi Rambut Kasih]], Ratu [[Kerajaan Sindangkasih]]. Dalam Buku ''Sejarah Majalengka'' Karya N. Kartika yang mewawancarai Budayawan Ayatrohaedi, Nama Majalengka bila diartikan dalam bahasa Jawa Kuno yaitu kata ‘[[Maja]]’ merupakan nama buah dan kata ‘Lengka’ yang berati pahit, jadi kata 'Majalengka' adalah nama lain dari kata [[Majapahit]]. Majalengka sebagai ibukota kabupaten selanjutnya semakin dikuatkan dengan adanya Surat ''Staatsblad'', [[1887]] No. 159 mengatur dan menjelaskan tentang batas-batas wilayah dari [[Majalengka, Majalengka|Kota Majalengka]].
 
=== Masa Penjajahan Jepang ===