Operasi Trikora: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
k ←Suntingan 120.188.32.94 (bicara) dibatalkan ke versi terakhir oleh Rachmat04
Tag: Pengembalian
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
Baris 38:
}}
</ref>
[[Amerika Serikat]] tidak mendukung penyerahan Papua bagian barat ke Indonesia karena [[Bureau of European Affairs]] di [[Washington, DC]] menganggap hal ini akan "menggantikan penjajahan oleh kulit putih dengan penjajahan oleh kulit coklat". Tapi pada bulan April [[1961]], Robert Komer dan McGeorge Bundy mulai mempersiapkan rencana agar PBB memberi kesan bahwa penyerahan kepada IndonesiaIndtonesia terjadi secara legal. Walaupun ragu, presiden [[John F. Kennedy]] akhirnya mendukung hal ini karena iklim [[Perang Dingin]] saat itu dan kekhawatiran bahwa Indonesia akan meminta pertolongan pihak [[komunis]] Soviet bila tidak mendapat dukungan AS.<br />
Indonesia membeli berbagai macam peralatan militer, antara lain 41 [[Helikopter]] [[MI-4]] (angkutan ringan), [[9 (angka)|9]] Helikopter [[MI-6]] (angkutan berat), [[30 (angka)|30]] [[pesawat jet]] [[MiG-15]], 49 pesawat buru sergap [[MiG-17]], [[10 (angka)|10]] pesawat buru sergap [[MiG-19]], [[20 (angka)|20]] pesawat pemburu [[supersonik]] [[MiG-21]], [[12 (angka)|12]] [[kapal selam]] kelas [[Kelas Whiskey (kapal selam)|Whiskey]], puluhan korvet, dan 1 buah [[Kapal penjelajah kelas Sverdlov]] (yang diberi nama sesuai dengan wilayah target operasi, yaitu [[KRI Irian]]). Dari jenis pesawat pengebom, terdapat sejumlah 22 pesawat pembom ringan [[Ilyushin Il-28]], 14 pesawat pembom jarak jauh [[TU-16 Badger|TU-16]], dan 12 pesawat TU-16 versi maritim yang dilengkapi dengan persenjataan [[peluru kendali anti kapal]] (rudal) ''air to surface'' jenis [[AS-1 Kennel]]. Sementara dari jenis pesawat angkut terdapat 26 pesawat angkut ringan jenis [[IL-14]] dan AQvia-14, 6 pesawat angkut berat jenis [[Antonov An-12]]B buatan [[Uni Soviet]] dan 10 pesawat angkut berat jenis [[C-130 Hercules]] buatan Amerika Serikat.<ref name="Sibero"/>
 
Baris 64:
 
=== Ekonomi ===
Pada tanggal [[27 Desember]] [[1958]], presiden [[Soekarno]] mengeluarkan UU nomor 86 tahun 1958 tentang [[nasionalisasi]] semua perusahaan Belanda di IndonesiaIndoneesia.
Perusahaan-perusahaan yang dinasionalisasi seperti:
# Perusahaan Perkebunan