Pembelajaran elektronik: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
Baris 35:
 
SDM suatu perusahaan/institusi harus mempunyai pola pikir yang menyatakan bahwa e-learning menjadi kebutuhan perusahaan/institusi untuk mencapai visi dan misi perusahaan/institusi itu sendiri, sehingga e-learning harus dilakukan. Cara pandang ini tentunya membawa konsekuensi dan menuntut adanya perubahan, diantaranya adalah perubahan budaya kerja di perusahaan/institusi tersebut. Dalam hal ini manajemen SDM sebagai pengelola SDM yang ada tentunya akan membuat kebijakan-kebijakan yang sesuai dengan kebutuhan untuk menjalankan e-learning di perusahaan/institusi tersebut.<ref>http://idelearning.com/manajemen-sdm-dalam-e-learning/</ref>
Makasiah
== E-Learning 2.0 ==
Istilah e-Learning 2.0 digunakan untuk merujuk kepada cara pandang baru terhadap pembelajaran elektronik yang terinspirasi oleh munculnya teknologi [[Web 2.0]]. Sistem konvensional pembelajaran elektronik biasanya berbasis pada paket pelajaran yang disampaikan kepada siswa dengan menggunakan teknologi [[Internet]] (biasanya melalui LMS). Peran siswa dalam pembelajaran terdiri dari pembacaan dan mempersiapkan tugas. Kemudian tugas dievaluasi oleh guru. Sebaliknya, e-learning 2.0 memiliki penekanan pada pembelajaran yang bersifat sosial dan penggunaan perangkat lunak sosial (social networking) seperti [[blog]], [[wiki]], podcast dan Second Life. Fenomena ini juga telah disebut sebagai ''Long Tail learning''.
 
Selain itu juga, E-learning 2.0 erat hubungannya dengan [[Web 2.0]], social networking ([[Jejaring Sosial]]) dan [[Personal Learning Environments]] (PLE).
 
== Lihat pula ==