Gereja-Gereja Ortodoks Oriental: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan
Tidak ada ringkasan suntingan
Baris 38:
Sebelum [[Konsili Khalsedon|Konsili Kalsedon]] diselenggarakan pada 451 M, Gereja-Gereja Ortodoks Oriental juga menjalin persekutuan dengan [[Gereja Katolik]], dan [[Gereja Ortodoks Timur]]. Sebab utama pecahnya persekutuan dengan kedua Gereja ini adalah [[Pengakuan Iman Kalsedon|perbedaan-perbedaan di bidang Kristologi]]. Sebagai akibat dari perpecahan ini, Gereja Ortodoks Oriental berkembang sendiri di bawah pengayoman Kebatrikan Aleksandria di Mesir, yang mula-mula adalah salah satu dari [[Pentarki]] dan satu-satunya takhta keuskupan selain [[Takhta Suci]] yang melestarikan gelar "Paus". Kebatrikan Ortodok Suryani dalam persekutuan ini diakui sebagai Gereja yang berwenang atas penggembalaan sebagian [[Kristen Santo Tomas|Umat Kristen Santo Tomas]] di [[India]] sampai sekarang.
 
Mayoritas umat Kristen Ortodoks Oriental berdiam di [[Mesir]], [[Ethiopia]], [[Eritrea]], serta [[Armenia]], dan ada sejumlah paguyuban kecil [[AssyrianOrang peopleAsiria|umat Suryani]] yang berdiam di [[Timur Tengah]] – jumlahnya lambat laun berkurang akibat [[Penindasan terhadap orang Kristen|persekusi]] – dan [[India]]. Banyak pula paguyuban Ortodoks Oriental yang terbentuk di berbagai belahan dunia melalui [[diaspora]], [[Perpindahan ke agama Kristen|peralihan agama]], dan karya misi.
 
== Selayang pandang ==