Kekristenan: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Rantemario (bicara | kontrib)
→‎Baptisan: "gereja" -> "Gereja"
Rantemario (bicara | kontrib)
→‎Sejarah agama Kristen: Huruf kapital dan perbaikan ejaan
Baris 82:
 
== Sejarah agama Kristen ==
{{utama|Sejarah gerejaGereja}}
 
=== Lahirnya Agama Kristen ===
Baris 94:
[[Berkas:Kadisha Valley cross.jpg|jmpl|ka|230px|[[Wadi Qadisya]], [[Lebanon]], lokasi dari beberapa biara Kristen tertua di dunia.]]
 
Agama Kristen bermula sebagai sebuah sekte [[agama Yahudi]] di kawasan [[Levant]], Timur Tengah, pada pertengahan abad pertama tarikh Masehi. Selain [[Yudaisme Bait Kedua|agama Yahudi era bait Allah kedua]], pengaruh-pengaruh keagamaan utama yang berdampak pada [[gerejaGereja perdana|agama Kristen perdana]] adalah [[Zoroastrianisme|Majusi]] dan [[Gnostisisme|Gnostik]].<ref group="note" name="name">Istilah "Orang Kristen" atau "Umat Kristiani" ([[bahasa Yunani]] {{lang|grc|Χριστιανός}}, "Kristianos") pertama kali digunakan untuk menyebut [[Murid (Kekristenan)|murid-murid]] Yesus di kota [[Antiokhia]]{{bibleref|Kisah Para Rasul|11:26}} ''[[circa|ca.]]'' 44&nbsp;M, yang berarti "pengikut-pengikut Kristus". Sebutan ini diberikan oleh warga non-Yahudi Antiokhia kepada murid-murid Yesus. Dalam Alkitab Perjanjian Baru, sebutan-sebutan bagi murid-murid Yesus di kalangan mereka sendiri adalah "saudara-saudara", "jemaat", "orang pilihan", "orang-orang kudus", dan "orang-orang percaya". Tulisan terawal yang menggunakan istilah "Kristianitas" (bahasa Yunani {{lang|grc|Χριστιανισμός}} "Kristianismos") berasal dari [[Ignatius dari Antiokhia]], sekitar 100&nbsp;M.{{ref|name="Christian"|Elwell/Comfort. ''Tyndale Bible Dictionary'', hal. 266, 828.}}</ref><ref name="Robinson"/><ref name="Esler"/><ref>{{cite journal|url=http://www.academia.edu/8616877/Zoroastrianism_The_Iranian_Roots_of_Christianity|title=Zoroastrianism: The Iranian Roots of Christianity|first=Bryan|last=Rennie|publisher=}}</ref>
 
Setelah naiknya Yesus Kristus ke surga, rasul-rasul mulai menyebarkan ajaran Yesus ke mana-mana, dan sebagai hasilnya, jemaat pertama Kristen, sejumlah sekitar tiga ribu orang, dibaptis. Namun, pada masa-masa awal berdirinya, agama Kristen cenderung dianggap sebagai ancaman hingga terus-menerus dikejar dan dianiaya oleh pemerintah Romawi saat itu. Banyak pendiri gerejaGereja mula-mula yang menjadi korban kekejaman kekaisaran Romawi dengan menjadi [[martir]], yaitu rela disiksa maupun dihukum mati demi mempertahankan imannya, salah satu contohnya adalah [[Ignatius dari Antiokhia]] yang dihukum mati dengan dijadikan makanan singa.
 
Saat itu, kepercayaan yang berkembang di Romawi adalah paganisme, di mana terdapat konsep ‘balas jasa langsung’. Namun dengan gencarnya para rasul menyebarkan ajaran Kristen, perlahan agama ini mulai berkembang jumlahnya, sehingga pemerintah Romawi semakin terancam oleh keberadaan agama Kristen. Romawi pun berusaha menekan, dan bahkan melarang agama Kristen, karena umat Kristen saat itu tidak mau menyembah Kaisar, dan hal ini menyulitkan kekuasaan Romawi. Selain itu, paganisme dan ramalan-ramalan yang sejak zaman Republik sudah dipakai sebagai alat-alat propaganda dan pembenaran segala tingkah laku penguasa atau alasan kegagalan penguasa, sudah tidak efektif lagi dengan keberadaan agama Kristen. Maka, pada masa-masa ini, banyak umat Kristen yang dibunuh sebagai usaha pemerintah Romawi untuk menumpas agama Kristen. Penyebar utama agama Kristen pada masa itu adalah Rasul Paulus, yang paling gencar menyebarkan ajaran Kristen ke berbagai pelosok dunia.
Baris 104:
Pada masa inilah, datang masa-masa kegelapan (192-284), mulai dari Kaisar Commodus hingga Kaisar [[Diokletianus]]. Pada masa inilah orang-orang masa itu kehilangan kepercayaan terhadap konsep balas jasa langsung yang dianut di Paganisme, sehingga agama Kristen pun semakin diminati. Hingga akhirnya pada tahun 313, Kaisar [[Konstantinus I]] melegalkan agama Kristen dan bahkan minta untuk dipermandikan, dan 80 tahun setelahnya, Kaisar Theodosius melarang segala bentuk paganisme dan menetapkan agama Kristen sebagai agama negara.
 
Sebagai agama resmi negara Kekristenan menyebar dengan sangat cepat. Namun Gereja juga mulai terpecah-pecah dengan munculnya berbagai aliran ([[ajaran sesat|bidahbidaah]]). Salah satu upaya untuk menekan bidaah adalah dengan diadakannya [[Konsili Nicea I|Konsili Nicea]] yang pertama pada tahun 325 M. Konsili Nicea mencetuskan pengakuan iman umat Kristen keseluruhan pertama kali, sebagai tanda persatuan Kristen universal yang dibedakan dari umat-umat Kristen yang bidaah. Salah satu contohnya adalah bidaah [[Arianisme]], yang merupakan salah satu krisis bidaah terbesar saat itu yang menjadi alasan utama diadakannya Konsili Nicea yang pertama.
 
Ketika Kerajaan Romawi runtuh dan tercerai-berai, Gereja Kristen tetap bertahan. Pada abad ke-11 terjadilah Perang Salib, yang dianggap sebagai perang agama antara Kristen dan Islam. Dicetuskan pertama kali oleh [[Paus Urbanus II]] atas permohonan Kaisar [[Alexius I Komnenus]] dari [[Kekaisaran Bizantium]], [[Perang Salib I]] bertujuan merebut kembali kota suci Yerusalem dari kekuasaan Islam, yang merupakan tempat penting umat Kristen sebagai tujuan ziarah saat itu.
Baris 118:
[[Berkas:95Thesen.jpg|jmpl|230px|ka|Pembukaan dari [[95 dalil Luther]].]]
 
Puncak dari penyalahgunaan ajaran Gereja diawali dengan penjualan surat [[indulgensi]] oleh gerejaGereja kepada masyarakat. Praktik ini sendiri sebenarnya bertentangan dengan ajaran iman Gereja Katolik. [[Martin Luther]], seorang [[rahib]], memutuskan untuk melakukan pembaharuan dengan melakukan pemberontakan terhadap Gereja Katolik dengan memakukan [[95 dalil Luther]] di pintu Gereja Kastil di Wittenberg, Jerman, 31 Oktober 1517, dan membangun gerejaGereja tandingan baru. Sedangkan [[Ignatius Loyola]], pendiri ordo [[Yesuit]] dalam Gereja Katolik, berusaha melakukan pembaharuan dari dalam, salah satunya adalah dengan memberikan pendidikan teologi Kristen yang ketat kepada para klerus, terutama dalam kepatuhan penuh pada otoritas dan ajaran Gereja, agar praktik korup dalam Gereja berkurang dan tidak menjadi-jadi. [[Konsili Trente]] merupakan konsili yang diadakan sebagai reaksi dari reformasi Martin Luther, di mana reformasi Martin Luther dianggap oleh Gereja Katolik sebagai tindakan yang memperparah kondisi kekristenan. Dalam Konsili Trente-lah ajaran iman Gereja Katolik dipertegas (termasuk penegasan kanon Alkitab Katolik) demi menekan dan mengurangi berbagai macam penyalahgunaan yang sewenang-wenang dalam tubuh Gereja.
 
Ketika Martin Luther menerjemahkan Kitab Suci menjadi bahasa Jerman, pengikut-pengikutnya mulai memiliki pandangan yang berbeda-beda akan Kitab Suci tersebut, lalu terjadilah pertentangan penafsiran antara umat satu dengan yang lain, salah satu kasusnya adalah pertentangan antara denominasi protestanProtestan reformedReformed-nya Zwingli dan denominasi anabaptisAnabaptis, reformedReformed-nya Calvinis dengan Arminian, dan masih banyak lagi. Inilah yang membuat agama Kristen Protestan sekarang banyak terbagi-bagi lagi menjadi denominasi-denominasi lagi.
 
== Sejarah agama Kristen di Indonesia ==