Gereja-Gereja Ortodoks Oriental: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Baris 54:
Skisma antara Gereja Ortodoks Oriental dan Gereja-Gereja yang berhaluan Kalsedon didasarkan pada perbedaan-perbedaan dalam [[Kristologi]]. Konsili Nikea pertama, yang diselenggarakan pada 325, memaklumkan bahwa Yesus Kristus adalah [[Tuhan|Allah]], declared that Jesus Christ is [[God in Christianity|God]], dengan kata lain "[[sehakikat]]" dengan Allah Bapa. Di kemudian hari, konsili oikumene ketiga, Konsili Efesus, memaklumkan bahwa Yesus Kristus, sekalipun memiliki kodrat ilahi serta kodrat insani, hanyalah satu pribadi ([[hypostatic union|hypostasis]]) belaka. Dengan demikian Konsili Efesus secara terang-terangan menolak paham [[Nestorianisme]], yakni ajaran bahwa Kristus adalah dua pribadi yang berbeda, satu pribadi ilahi (Sang Logos) dan satu pribadi insani (Yesus), yang bersemayam dalam satu tubuh. Gereja-Gereja yang kelak membentuk persekutuan Ortodoks Oriental sangat anti terhadap Nestorianisme, dan oleh karena itu sangat mendukung keputusan-keputusan yang dihasilkan di Efesus.
 
Dua puluh tahun selepas Efesus, [[Konsili Kalsedon]] meneguhkan kembali pandangan bahwa Yesus Kristus adalah satu pribadi tunggal, tetapi pada saat yang sama memaklumkan pula bahwa pribadi tunggal ini memiliki "dua kodrat yang sempurna", satu kodrat insani dan satu kodrat ilahi. Pihak-pihak penentang Kalsedon memandang maklumat ini sebagai suatu pembenaran terhadap Nestorianisme, atau bahkan sebagai suatu tipu muslihat halus untuk mengubah haluan Gereja menuju Nestorianisme. Akibatnya, pada dasawarsa-dasawarsa sesudah Konsili Kalsedon, pihak-pihak ini lambat laun terpisahkan dari [[Komuni penuh|persekutuan]] dengan Gereja-Gereja yang menerima keputusan Konsili Kalsedon, dan membentuk persekutuan sendiri yang kini disebut Gereja Ortodoks Oriental.
 
<!--Kadang-kadang umat Kristen Kalsedonia menyebut umat Kristen Ortodoks Oriental sebagai [[Monofisitisme|Kaum Monofisit]] – dengan kata lain, mendakwa umat Kristen Ortodoks Oriental sebagai pengikut ajaran [[Eutikes]] (''[[ciraca|ca.]]'' 380 – ''ca.'' 456), bahwasanya Yesus Kristus sama sekali bukanlah seorang manusia, melainkan sosok ilahi semata-mata. Monofisitisme dikutuk sebagai bidah bersama-sama dengan Nestorianisme, dan mendakwa sebuah Gereja sebagai kaum penganut paham Monofisit sama saja dengan mendakwanya telah terperosok ke dalam suatu bidah yang merupakan kebalikan dari bidah Nestorianisme. Meskipun demikian, umat Kristen Ortodoks Oriental sendiri menolak sebutan itu sebagai suatu sebutan yang tidak akurat, karena mereka secar resmi telah mengutuk baik ajaran [[Nestorius]] maupun ajaran Eutikes. Mereka justru menyebut dirinya sebagai [[Miafisitisme|Kaum Miafisit]], yakni kaum yang percaya bahwa Kristus hanya memiliki satu kodrat, insani sekaligus ilahi.<ref name="first seven">{{cite book|last=Davis, [[Yesuit|SJ]]|first=Leo Donald|title=The First Seven Ecumenical Councils (325-787): Their History and Theology (Theology and Life Series 21)|year=1990|publisher=Michael Glazier/Liturgical Press|location=Collegeville, MN|isbn=978-0-8146-5616-7|page=342}}</ref>