Gereja-Gereja Ortodoks Oriental: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan
Baris 35:
Meskipun [[nomenklatur|tata namanya]] dapat menimbulkan kesalahpahaman (Oriental berarti Timur), Gereja-Gereja Ortodoks Oriental berbeda dari Gereja-Gereja yang secara kolektif disebut [[Gereja Ortodoks Timur]]. Persekutuan Ortodoks Oriental terdiri atas enam Gereja, yakni [[Gereja Ortodoks Koptik]], [[Gereja Ortodoks Ethiopia]], [[Gereja Ortodoks Eritrea]], [[Gereja Ortodoks Suryani]], [[Gereja Suriah Ortodoks Malankara]] (India), dan [[Gereja Apostolik Armenia]].<ref>[http://www.wcc-coe.org/wcc/what/ecumenical/ooc-e.html Oriental Orthodox Churches<!-- Bot generated title -->]</ref> Meskipun bersekutu satu sama lain, keenam Gereja ini secara hierarkis bersifat mandiri.<ref>[http://www.pluralism.org/affiliates/student/allen/Oriental-Orthodox/Home.html An Introduction to the Oriental Orthodox Churches<!-- Bot generated title -->]</ref>
 
Gereja Ortodoks Oriental terpisah dari keseluruhan Gereja akibat perbedaan terminologi [[Kristologi]]s. [[Konsili Nicea I|Konsili Nicea Pertama]] (325) menyatakan bahwa Yesus Kristus adalah Allah, "sehakikat" (konsubstansial) dengan Bapa; dan [[Konsili Efesus|Konsili Efesus Pertama]] (431) menyatakan bahwa meskipun serentakmemiliki bersifatkodrat ilahi dan kodrat insani pada saat yang bersamaan, Yesus hanyalah satu pribadi ([[Hipostasis (filsafat dan agama)|hipostasis]]). Dua puluh tahun sesudah Konsili Efesus, [[Konsili Khalsedon|Konsili Kalsedon]] menyatakan bahwa Yesus adalah satu pribadi dengan dua sifatkodrat yang sempurna, insani dan ilahi. Pihak-pihak penentang keputusan Konsili Kalsedon menganggap ajaran Konsili itu sama saja dengan [[Nestorianisme|bidah Nestorius]], yang dikutuk dalam Konsili Efesus, bahwa Kristus adalah dua pribadi yang berbeda, satu pribadi bersifatberkodrat ilahi (Sang Sabda) dan satu pribadi lagi bersifatberkodrat insani (Yesus).
 
== Selayang pandang ==
Baris 62:
== Sejarah ==
[[Berkas:StAnthony.jpg|jmpl|ka|[[Antonius|St. Antonius Agung]] dalam [[ikon]] Gereja Koptik]]
[[Skisma]] antara Gereja Ortodoks Oriental dan Gereja-Gereja Kristen lainnya terjadi pada abad ke-5, ketika [[Paus Dioskorus I dari Aleksandria|Paus Dioskorus]], Patriark Aleksandria beserta 13 uskup Mesir lainnya menolak dogma-dogma [[kristologi]] yang diputuskan oleh Konsili Kalsedon, bahwa [[Yesus]] memiliki dua sifatkodrat, ilahi dan insani. Mereka setuju bahwa Yesus "datang dari atau berasal dari dua sifatkodrat" tetapi tidak "memiliki dua sifatkodrat."
Bagi pihak penentang, kalimat "memiliki dua sifatkodrat" setakat dengan [[Nestorianisme]], ajaran yang dinyatakan dengan terminologi-terminologi yang tidak berterima dengan pemahaman kristologi mereka. Nestorianisme difahami sebagai ajaran yang memandang Kristus dalam dua sifatkodrat yang terpisah, insani dan ilahi, masing-masing dengan tindakan-tindakan dan pengalaman-pengalaman yang berbeda; bertolak belakang dengan rumusan yang dianjurkan Kiril dari Aleksandria, "satu sifatkodrat dari Sabda Allah yang berinkarnasi," yang menitikberatkan kesatuan inkarnasi di atas segala-galanya. Tidaklah jelas bahwa Nestorius sendiri adalah seorang penganut Nestorianisme.
 
Oleh karena itu Gereja-Gereja Ortodoks Oriental kerap dijuluki [[Monofisitisme|Monofisit]], meskipun mereka berkeberatan karena julukan ini bersangkut-paut dengan Monofisitisme [[Eutykhes|Eutikes]]; mereka lebih suka disebut Gereja-Gereja "[[Miafisitisme|Miafisit]]". Gereja-Gereja Ortodoks Oriental menolak apa yang mereka pandang sebagai bidah monofisit yang diajarkan [[Apollinaris dari Laodicea|Apolinaris dari Laodikea]] dan [[Eutykhes|Eutikes]], rumusan [[diofisit]] dari Konsili Kalsedon, dan kristologi khas Antiokhia yang diajarkan [[Teodorus dari Mopsuestia]], [[Nestorius|Nestorius dari Konstantinopel]], [[Teodoretus dari Sirus]], dan [[Ibas dari Edessa]].
Baris 77:
Menurut kanon-kanon Gereja Ortodoks Oriental, empat uskup masing-masing dari [[Roma]], [[Iskandariah|Aleksandria]], [[Efesus]] (kelak dipindahkan ke [[Konstantinopel]]), dan [[Antiokhia]] diberi status [[Pentarki|Patriark]] oleh Konsili Nicea Pertama. Dengan kata lain, kota-kota tempat keempat uskup itu berdiam merupakan pusat-pusat apostolik Agama Kristen. Tiap patriark bertanggung jawab atas uskup-uskup dan Gereja-Gereja di wilayahnya masing-masing dalam Gereja Universal, (kecuali [[Patriark Yerusalem]]). Dengan demikian, Uskup Roma selalu dihormati sebagai pemimpin berdaulat dalam wilayahnya sendiri, sekaligus sebagai "yang pertama di antara yang setara", karena adanya keyakinan tradisional bahwa [[Keduabelas Rasul|Rasul]] [[Santo Petrus|Petrus]] dan [[Paulus dari Tarsus|Rasul Paulus]] wafat sebagai syuhada di Roma.
 
Alasan teknis terjadinya skisma adalah [[Paus (Katolik Roma)|Uskup Roma]] dan [[Patriark Konstantinopel|Uskup Konstantinopel]] mengekskomunikasi uskup-uskup Non Kalsedonia pada 451 karena menolak ajaran "memiliki dua sifatkodrat", dan dengan demikian menyatakan bahwa mereka berada di luar persekutuan Kristen. Deklarasi-deklarasi yang dihasilkan belakangan ini menyiratkan bahwa [[Tahta Suci]] kini menganggap dirinya berada dalam persekutuan yang tidak penuh dengan patriarkat-patriarkat lainnya.
 
Jabatan tertinggi dalam Gereja Ortodoks Oriental adalah [[patriark]]. Keenam Gereja Ortodoks Oriental memiliki patriarknya masing-masing. Gelar Paus, yang digunakan oleh [[Paus Shenouda III dari Aleksandria]] (Paus [[Gereja Ortodoks Koptik]]) bermakna 'Bapa' dan bukan sebuah gelar yurisdiksional. Meskipun demikian, Paus Koptik dihormati sebagai "yang pertama di antara yang setara", sama seperti kedudukan [[Patriark Konstantinope|Patriark Ekumenis]] dalam persekutuan Gereja-Gereja Ortodoks Timur, dan oleh karena itu dia berperan sebagai presiden dalam pertemuan-pertemuan pan-yurisdiksional Gereja-Gereja Ortodoks Oriental.