Gereja-Gereja Ortodoks Oriental: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler |
Menolak perubahan teks terakhir (oleh 114.124.171.91) dan mengembalikan revisi 13526775 oleh Japra Jayapati |
||
Baris 11:
Bagi pihak penentang, kalimat "memiliki dua sifat" setakat dengan [[Nestorianisme]], ajaran yang dinyatakan dengan terminologi-terminologi yang tidak berterima dengan pemahaman kristologi mereka. Nestorianisme difahami sebagai ajaran yang memandang Kristus dalam dua sifat yang terpisah, insani dan ilahi, masing-masing dengan tindakan-tindakan dan pengalaman-pengalaman yang berbeda; bertolak belakang dengan rumusan yang dianjurkan Kiril dari Aleksandria, "satu sifat dari Sabda Allah yang berinkarnasi," yang menitikberatkan kesatuan inkarnasi di atas segala-galanya. Tidaklah jelas bahwa Nestorius sendiri adalah seorang penganut Nestorianisme.
Oleh karena itu Gereja-Gereja Ortodoks Oriental kerap dijuluki [[Monofisitisme|Monofisit]], meskipun mereka berkeberatan karena julukan ini bersangkut-paut dengan Monofisitisme [[Eutykhes|Eutikes]]; mereka lebih suka disebut Gereja-Gereja "[[Miafisitisme|Miafisit]]". Gereja-Gereja Ortodoks Oriental menolak apa yang mereka pandang sebagai ajaran-ajaran
Kristologi, sekalipun penting, bukanlah satu-satunya alasan bagi Gereja Aleksandria untuk menolak keputusan-keputusan Konsili Kalsedon; isu-isu politik, gerejawi, dan kekaisaran cukup seru diperdebatkan pada masa itu.
Baris 19:
pada abad ke-20 skisma Kalsedonia dipandang tidak segawat dulu lagi, dan dari beberapa pertemuan antara pihak-pihak yang berwenang dari [[Tahta Suci]] dan kalangan Ortodoks Oriental, keluar deklarasi-deklarasi pendamai dalam bentuk pernyataan bersama oleh Patriark Suryani (Mar [[Ignatius Zakka I Iwas]]) dan Paus ([[Paus Yohanes Paulus II|Yohanes Paulus II]]) pada 1984.
{{cquote|Kesalahpahaman-kesalahpahaman dan skisma-skisma yang memisahkan Gereja-Gereja mereka pada abad-abad kemudian, hari ini mereka sadari, sama sekali tidak mempengaruhi atau menyentuh substansi iman mereka, karena semuanya itu timbul hanya oleh perbedaan-perbedaan dalam terminologi dan budaya dan dalam berbagai rumusan yang diadopsi oleh
Menurut kanon-kanon Gereja Ortodoks Oriental, empat uskup masing-masing dari [[Roma]], [[Iskandariah|Aleksandria]], [[Efesus]] (kelak dipindahkan ke [[Konstantinopel]]), dan [[Antiokhia]] diberi status [[Pentarki|Patriark]] oleh Konsili Nicea Pertama. Dengan kata lain, kota-kota tempat keempat uskup itu berdiam merupakan pusat-pusat apostolik Agama Kristen. Tiap patriark bertanggung jawab atas uskup-uskup dan Gereja-Gereja di wilayahnya masing-masing dalam Gereja Universal, (kecuali [[Patriark Yerusalem]]). Dengan demikian, Uskup Roma selalu dihormati sebagai pemimpin berdaulat dalam wilayahnya sendiri, sekaligus sebagai "yang pertama di antara yang setara", karena adanya keyakinan tradisional bahwa [[Keduabelas Rasul|Rasul]] [[Santo Petrus|Petrus]] dan [[Paulus dari Tarsus|Rasul Paulus]] wafat sebagai syuhada di Roma.
|