Abdul Haris Nasution: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
HsfBot (bicara | kontrib)
k Bot: Perubahan kosmetika
Hanamanteo (bicara | kontrib)
k hapus bagian Trivia, tambahkan tag
Baris 1:
{{refimprove|date=Februari 2018}}
{{Infobox Officeholder
|honorific-prefix = [[Jenderal Besar]] [[TNI]] ([[Purnawirawan|Purn.]])
Baris 212 ⟶ 213:
 
Pada tanggal [[5 Oktober]] [[1997]], pada kesempatan ulang tahun [[ABRI]], Nasution diberi pangkat kehormatan [[Jenderal Besar]], pangkat yang juga diberikan kepada [[Soeharto]] dan [[Soedirman]].
 
<!--
== Karier militer ==
Sebagai seorang tokoh militer, Nasution sangat dikenal sebagai ahli [[perang gerilya]]. Pak Nas demikian sebutannya dikenal juga sebagai penggagas [[dwifungsi]] [[ABRI]]. [[Orde Baru]] yang ikut didirikannya (walaupun ia hanya sesaat saja berperan di dalamnya) telah menafsirkan konsep dwifungsi itu ke dalam peran ganda militer yang sangat represif dan eksesif. Selain konsep dwifungsi ABRI, ia juga dikenal sebagai peletak dasar perang gerilya. Gagasan perang gerilya dituangkan dalam bukunya yang fenomenal, ''Fundamentals of Guerrilla Warfare''. Selain diterjemahkan ke berbagai bahasa asing, karya itu menjadi buku wajib akademi militer di sejumlah negara, termasuk sekolah elite militer dunia, ''West Point'', Amerika Serikat.
Baris 219 ⟶ 220:
 
Akibat pertentangan internal di dalam Angkatan Darat maka ia menggalang kekuatan dan melawan pemerintahan yang terkenal dengan [[peristiwa 17 Oktober 1952]]. Akibat peristiwa ini Presiden [[Soekarno]] mencopotnya dari jabatan [[KASAD]] dan menggantinya dengan [[Bambang Sugeng]]. Setelah islah akhirnya pada November 1955 ia menjabat kembali posisinya sebagai KASAD. Tidak hanya itu, pada Desember 1955 ia pun diangkat menjadi Panglima Angkatan Perang Republik Indonesia.
-->
 
== Keluarga dan akhir hayat ==
Nasution menikah dengan Johanna Sunarti, bersamanya ia memiliki dua anak perempuan, salah satunya adalah [[Ade Irma Suryani Nasution]] yang tewas dalam peristiwa [[G30S/PKI]]. Istrinya meninggal pada tahun 2010 dalam usia 87.<ref>{{cite news|editor=Yuli|title=Istri Jenderal Nasution Wafat dalam Usia 87 Tahun|url=http://nasional.kompas.com/read/2010/03/21/04073025/isteri.jenderal.nasution.wafat.dalam.usia.87.tahun|accessdate=26 Desember 2016|work=Kompas|date=21 Maret 2010|language=id}}</ref> Nasution sendiri meninggal pada 6 September 2000 di [[Jakarta]] setelah menderita [[stroke]] dan kemudian [[koma (medis)|koma]].<ref>[http://news.liputan6.com/read/275/jenderal-besar-nasution-wafat Jenderal Besar Nasution Wafat], Liputan6.com, 7 September 2000, diakses 3 Februari 2016</ref><ref>[http://www.library.ohiou.edu/indopubs/2000/09/07/0018.html &#91;INDONESIA-NEWS&#93; FORUM KEADILAN - Jenderal AH Nasution Wafat]</ref> Ia dimakamkan di [[Taman Makam Pahlawan Kalibata]], [[Jakarta Selatan]].<ref>[http://news.liputan6.com/read/267/suasana-duka-menyelimuti-pemakaman-pak-nas Suasana Duka Menyelimuti Pemakaman Pak Nas], Liputan6.com, 6 September 2000, diakses 3 Februari 2016</ref>
 
== Trivia ==
[[Umar Wirahadikusumah]] pernah menjabat sebagai ajudan Nasution pada tahun 1946-1947.
 
Bekas kediaman Nasution di Jalan Teuku Umar No 40, [[Menteng, Jakarta Pusat]] telah diubah menjadi [[museum]] sederhana namun menarik (buka setiap hari, kecuali hari Senin, 8:00-02:00). Museum itu dikenal sebagai [[Museum Jenderal Besar DR. Abdul Haris Nasution]]. Museum tersebut menggambarkan upaya untuk menculik Nasution pada dini hari tanggal 1 Oktober 1965.
 
== Galeri foto ==