Harem: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan
Baris 82:
Di Asia Timur, ibu suri menjadi wanita harem dengan kemungkinan paling besar untuk terlibat dalam pemerintahan. Sebagai ibu dari kaisar atau raja, ibu suri menjadi pihak paling berhak untuk memegang kendali negara bila raja atau kaisar tidak dapat melakukannya sebagaimana yang seharusnya. Meski begitu, tidak jarang pula permaisuri atau para selir turut andil dalam pemerintahan. Beberapa yang termasuk dalam jajaran wanita paling berpengaruh dalam sejarah Tiongkok adalah [[Cixi]] dan [[Wu Zetian]]. Cixi mulai melebarkan pengaruhnya dalam pemerintahan semenjak hari-hari awal anaknya, [[Kaisar Tongzhi|Tongzhi]], menjadi kaisar. Kegemilangan Wu Zetian dalam ranah pemerintahan sudah dimulai sejak dia menjadi permaisuri dan semakin menguat saat menjadi ibu suri bagi dua putranya, [[Kaisar Tang Zhongzong|Zhongzong]] dan [[Kaisar Tang Ruizong|Ruizong]]. Lebih lanjut, bahkan Wu Zetian kemudian naik takhta sebagai maharani (kaisar wanita) dan menjadi satu-satunya wanita yang melakukan hal tersebut sepanjang sejarah Tiongkok.
 
Hal yang mirip juga terjadi di Asia Selatan dan Timur Tengah. Dayfa Khatun memimpin Keamiran Ayyubiyah-Aleppo atas nama cucunya, An Nasir Yusuf yang masih belia.<ref>Humphreys, R. S., From Saladin to the Mongols, The Ayyubids of Damascus 1183-1260, SUNY Press 1977 p.229</ref> [[Nur Jahan]], Permaisuri Mughal, juga menjadi tokoh yang sangat berpengaruh di pemerintahan di masa kekuasaan suaminya, Kaisar Jahangir. Saat sang suami ditahan pemberontak, Nur Jahan mengatur serangan untuk membebaskan Sang Kaisar dan dia sendiri memimpin pasukan dari atas gajah perang. <ref>{{harvnb|Nath|1990|p=83}}</ref>
 
== Lihat pula ==
Baris 108:
*{{cite encyclopedia|last=Marzolph|first=Ulrich|title=Eunuchs|encyclopedia=The Arabian Nights Encyclopedia|year=2004|publisher=ABC-CLIO|ref=harv}}
*{{cite book|last1=Mukherjee|first1=Soma|title=Royal Mughal ladies and their contributions|date=2001|publisher=Gyan Publishing House|location=New Delhi|isbn=9788121207607|url=https://books.google.com/books?id=v-2TyjzZhZEC&printsec=frontcover#v=onepage&q&f=false|ref=harv}}
*{{cite book|last=Nath|first=Renuka|title=Notable Mughal and Hindu women in the 16th and 17th centuries A.D.|year=1990|publisher=Inter-India Publ. |location=New Delhi|isbn=9788121002417|ref=harv}}
*{{cite book|last=Peirce| first=Leslie Penn| url=https://books.google.co.id/books?id=L6-VRgVzRcUC&pg=PA15&hl=id&source=gbs_toc_r&cad=3#v=onepage&q&f=false|title=The Imperial Harem: Women and Sovereignty in the Ottoman Empire|publisher=Oxford University Press|year=1993|ref=harv| isbn=0-19-508677-5}}
*{{cite book|last=Quataert| first=Donald| url=https://books.google.com/books?id=OX3lsOrXJGcC&pg=PA152|title=The Ottoman Empire, 1700-1922|publisher=Cambridge University Press|year=2005|ref=harv| isbn=9780521839105}}