Salam: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
Ewesewes (bicara | kontrib)
k remove oot
Baris 18:
* Cium pipi
* Melambaikan tangan
 
== Pranala luar ==
 
* {{id}} [http://www.salamsalam.org/religi/islam/adab-tuntunan/item/27-tuntunan-dalam-memberi-salam Tuntunan Islam dalam memberi salam]
{{komunikasi-stub}}
 
membangun hubungan positif dengan pihak lain. Sebuah hubungan yang sadar bahwa keselamatan, kedamaian, kesejahteraan, harus diejawantahkan secara bersama-sama.
 
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam pernah bersabda:
 
يَا أَيُّهَا النَّاسُ أَفْشُوا السَّلَامَ وَأَطْعِمُوا الطَّعَامَ وَصِلُوا الْأَرْحَامَ وَصَلُّوا وَالنَّاسُ نِيَامٌ تَدْخُلُوا الْجَنَّةَ بِسَلَامٍ
 
 
“Hai manusia sebarkan perdamaian (salam), berilah makan dan sambunglah silaturahim, dan shalatlah tatkala manusia sedang tidur, maka kamu akan masuk surga dengan seamat (HR at-Tirmidzi)
 
Dalam hadits yang lain disebutkan:
 
أَىُّ الإِسْلاَمِ خَيْرٌ قَالَ  تُطْعِمُ الطَّعَامَ ، وَتَقْرَأُ السَّلاَمَ عَلَى مَنْ عَرَفْتَ ، وَعَلَى مَنْ لَمْ تَعْرِفْ
 
 
“Amalan Islam apa yang paling baik?” Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam lantas menjawab, “Memberi makan (kepada orang yang butuh) dan mengucapkan salam kepada orang yang engkau kenali dan kepada orang yang tidak engkau kenali.” (HR Bukhari)
 
Hadits tersebut menunjukkan bahwa menebar perdamaian atau salam merupakan bagian dari ciri pokok sikap Islam yang baik. Bukan hanya mengucapkan salam, tapi juga membantu pihak yang lemah dengan tanpa pandang bulu. Inilah sikap Islam yang sejak awal memang membawa rahmat bagi seluruh alam (rahmatan lil alamin).
 
Jama’ah shalat jum’at hafidhakumullah,
 
Dalam al-Qur’an, Allah pun menyampaikan salam. Salam tersebut ditujukan kepada para penduduk surga dengan segenap kenikmatan yang mereka peroleh. Dalam Surat Yasin ayat 58 disebutkan: 
 
سَلَامٌ قَوْلًا مِنْ رَبٍّ رَحِيمٍ
 
 
“(Kepada mereka dikatakan): "Salam", sebagai ucapan selamat dari Tuhan Yang Maha Penyayang.”
 
Menariknya, di ayat ini disematkan kata rahîm(Yang Maha Penyayang) untuk mengikuti kata salâm. Rahmah adalah kata yang sangat sering disebut-sebut dalam Al-Qur’an. Fakta ini kian menegaskan bahwa salam bertalian erat dengan semangat untuk menebar kasih sayang kepada siapa saja dan apa saja, sebagaimana sifat Allah yang tak pernah membeda-bedakan kasih sayang-Nya bagi seluruh hamba.
 
Rahmah adalah sifat yang Allah wajibkan atas Diri-Nya sendiri sebagaimana bunyi ayat:
 
كَتَبَ عَلَىٰ نَفْسِهِ الرَّحْمَةَ  لَيَجْمَعَنَّكُمْ إِلَىٰ يَوْمِ الْقِيَامَةِ لَا رَيْبَ فِيهِ ۚ الَّذِينَ خَسِرُوا أَنْفُسَهُمْ فَهُمْ لَا يُؤْمِنُونَ
 
 
"Dia telah menetapkan atas Diri-Nya kasih sayang.” (QS al-An’am: 12)
 
Nabi sendiri pernah memerintahkan, “Berakhlaklah seperti akhlak Allah!” yang berarti berusaha menghayati dan menerapkan sifat kasih sayang-Nya yang sangat luas.
 
Alfaqir mengajak sekaligus berdoa, semoga kita semua tergolong orang yang gemar menebar salam, meresapi maknanya, dan menerapkan semangat terdalamnya dalam kehidupan sehari-hari. Wallahu a’lam.
 
َبارَكَ الله لِي وَلَكُمْ فِى اْلقُرْآنِ اْلعَظِيْمِ, وَنَفَعَنِي وَإِيَّاكُمْ بِمَافِيْهِ مِنْ آيَةِ وَذِكْرِ الْحَكِيْمِ وَتَقَبَّلَ اللهُ مِنَّا وَمِنْكُمْ تِلاَوَتَهُ وَإِنَّهُ هُوَ السَّمِيْعُ العَلِيْمُ، وَأَقُوْلُ قَوْلِي هَذَا فَأسْتَغْفِرُ اللهَ العَظِيْمَ إِنَّهُ هُوَ الغَفُوْرُ الرَّحِيْم