Zaman Kegelapan Kamboja: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Baris 8:
Rujukan Kamboja pertama dalam dokumen-dokumen Eropa adalah pada 1511 oleh [[Portugal|Portugis]]. Raja [[Ang Chan]] (1516–1566), salah satu dari beberapa penguasa Khmer terbesar pada periode pasca-Angkorian, memindahkan ibukota dari Phnom Penh ke [[Lovek]]. Para Penjelajah Portugis dan Spanyol yang berkunjung ke kota tersebut, yang terletak di tepi Tonle Sab, sebuah sungai di utara Phnom Penh, menyatakan bahwa tempat tersebut sejahtera. Pada akhir abad keenam belas dan awal abad ketujuh belas, Lovek dibanjiri komunitas perdagangan asing Tionghoa, [[kelompok etnis di Indonesia|Nusantara]], [[Melayu (kelompok etnis)|Melayu]], [[orang Jepang|Jepang]], [[Arab]], Spanyol, dan Portugis. Pada abad tersebut, mereka menjalin hubungan dengan Inggris dan [[orang Belanda|Belanda]].
 
Pada masa tersebut (1555-1556), [[bruder]] Portugis [[Gaspar da Cruz]] membuatmelakukan upaya pertama untuk memperkenalkan Kekristenan di negara tersebut. Menurut catatannya sendiri, upayanya sangat gagal karena kepercayaan "[[Hinduisme|Bramene]]" yang kuat dari raja dan kelas pemerintahan.<ref>{{citation
|first=Charles Ralph |last=Boxer|first2= Galeote |last2=Pereira|first3= Gaspar da |last3=Cruz|first4= Martín de |last4=Rada
|author-link=C. R. Boxer