General Dynamics F-16 Fighting Falcon: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
kTidak ada ringkasan suntingan
Tidak ada ringkasan suntingan
Baris 24:
'''F-16 Fighting Falcon''' adalah [[Pesawat Tempur Fighter|jet tempur]] multi-peran [[pesawat terbang supersonik|supersonik]] yang dikembangkan oleh perusahaan General Dynamics (lalu kemudian di akuisisi oleh Lockheed Martin), untuk Angkatan Udara Amerika Serikat. Pesawat ini awalnya dirancang sebagai pesawat tempur superioritas udara namun akhirnya berevolusi menjadi pesawat tempur multi-peran yang sangat populer. Kemampuan F-16 untuk bisa dipakai untuk segala macam misi inilah yang membuatnya sangat sukses di pasar ekspor, dan dipakai oleh 24 negara selain Amerika Serikat.<ref>[http://www.lockheedmartin.com/wms/findPage.do?dsp=fec&ci=11171&rsbci=0&fti=126&ti=0&sc=400 F-16 Fighting Falcon]</ref> Pesawat ini sangat popular di mata international dan telah digunakan oleh 25 angkatan udara di seluruh Dunia. F-16 merupakan proyek pesawat tempur blok Barat yang paling besar dan signifikan, dengan jumlah sekitar 4000 unit F-16 sudah diproduksi sejak tahun [[1976]]. Pesawat ini sudah tidak diproduksi untuk [[Angkatan Udara Amerika Serikat]], tetapi masih diproduksi untuk ekspor. Pada tahun 1993 [[General Dynamics]] menjual bisnis pembuatan pesawat ini kepada [[Lockheed Corporation]], yang selanjutnya menjadi bagian dari [[Lockheed Martin]] setelah melakukan merger dengan Martin Marietta pada tahun 1995.
 
F-16 sendiri dikenal memiliki kemampuan tempur di udara yang sangat baik, dengan inovasi seperti tutup [[kokpit]] tanpa bingkai yang memperjelas penglihatan, gagang pengendali samping untuk memudahkan kontrol pada kecepatan tinggi, dan kursi kokpit yang dirancang untuk mengurangi efek ''g-force'' pada pilot. Pesawat ini juga merupakan pesawat tempur pertama yang dibuat untuk menahan daya belokan pada percepatan 9[[Percepatan gravitasi|g]]. F-16 mempunyai senapan [[M61 Vulcan]] pada bagian dalam badan pesawat serta 11 lokasi pylon untuk mnggotong senjata dan peralatan misi lainya. Nama resmi dari F-16 sendiri ialah"Fighting Falcon", tetapi "Viper" lebih umum digunakan oleh kru darat dan pilot-pilot pesawat tersebut, karena kemiripan bentuknya dengan ular [[Viperidae]] dan [[Starfighter (science fiction)|Starfighter]] [[Colonial Viper]] dari acara TV ''[[Battlestar Galactica]]''.<ref name="EyeoftheViper xxii">Aleshire 2005, p. xxii.</ref><ref>Peacock 1997, p. 100.</ref>
 
F-16 kini aktif pada Angkatan Udara Amerika Serikat, Komando Cadangan Angkatan Udara, serta unit Garda Nasional Udara. Pesawat ini juga digunakan oleh angkatan udara di 25 Negara lainya.<ref name="LM Morocco Sale">Stout, Joe and Laurie Quincy. [http://www.lockheedmartin.com/news/press_releases/2008/060608ae_f16morocco.html "United States Government Awards Lockheed Martin Contract to Begin Production of Advanced F-16 Aircraft for Morocco."] {{webarchive|url=https://web.archive.org/web/20090104091800/http://www.lockheedmartin.com/news/press_releases/2008/060608ae_f16morocco.html |date=4 January 2009 }} ''Lockheed Martin press release'', 8 June 2008. Retrieved 11 July 2008.</ref> Sampai dengan tahun 2015, pesawat ini merupakan [[pesawat bersayap kaku]] dengan jumlah terbanyak yang dipakai oleh kecabangan militer di dunia.<ref>{{cite web |url=https://www.flightglobal.com/news/articles/strength-in-numbers-the-world39s-top-10-military-aircraft-407756/ |title= Strength in numbers: The World's Top 10 military aircraft types |date= 9 January 2015 |website= Flight global |publisher= Reed Business Information |access-date= 30 October 2015}}</ref>
F-16 kini aktif pada Angkatan Udara Amerika Serikat, Komando Cadangan Angkatan Udara, serta unit Garda Nasional Udara. Pesawat ini juga digunakan oleh angkatan udara di 25 Negara lainya.
 
 
== Sejarah Pengembangan ==
 
[[Berkas:F-16 Take off, Performance and Landing @ Farnborough Airshow 2008.ogv|jmpl|240px|F-16 pada Farnborough Airshow 2008.]]
Baris 36 ⟶ 37:
Pada tahun [[1960-an]], [[Angkatan Udara Amerika Serikat|Angkatan Udara]] dan [[Angkatan Laut Amerika Serikat]] menyimpulkan bahwa masa depan pertempuran udara akan ditentukan oleh [[peluru kendali]] yang semakin modern. Dan bahwa pesawat tempur masa depan akan digunakan untuk mengejaran jarak jauh, berkecepatan tinggi, dan menggunakan sistem [[radar]] yang sangat kuat untuk mendeteksi musuh dari kejauhan. Ini membuat desain pesawat tempur masa ini lebih seperti [[interseptor]] daripada pesawat tempur klasik. Pada saat itu, Amerika Serikat menganggap pesawat F-111 (yang pada saat itu masih dalam tahap pengembangan) dan [[F-4 Phantom]] akan cukup untuk kebutuhan pesawat tempur jarak jauh dan menengah, dan didukung oleh pesawat jarak dekat bermesin tunggal seperti [[F-100 Super Sabre]], [[F-104 Starfighter]], dan [[F-8 Crusader]].
 
=== Penempur Ringan ===
Pada [[Perang Vietnam]], Amerika Serikat menyadari bahwa masih banyak kelemahan pada pesawat-pesawat mereka. [[Peluru kendali udara ke udara]] pada masa itu masih memiliki banyak masalah, dan pemakaiannya juga dibatasi oleh aturan-aturan tertentu. Selain itu, pertempuran di udara lebih banyak berbentuk pertempuran jarak dekat dimana kelincahan di udara dan senjata jarak dekat sangat diperlukan.
{{main|program penempur ringan}}
Pada masa [[Perang Vietnam]], Amerika Serikat menyadari bahwa masih banyak kelemahan pada pesawat-pesawat mereka, terutama kebutuhan akan [[superioritas udara]] dan pelatihan yang lebih baik untuk pilot-pilot pesawat tempur.<ref>Spick 2000, p. 190.</ref> [[Peluru kendali udara ke udara]] pada masa itu masih memiliki banyak masalah, dan pemakaiannya juga dibatasi oleh aturan-aturan tertentu. Selain itu, pertempuran di udara lebih banyak berbentuk pertempuran jarak dekat dimana kelincahan di udara dan senjata jarak dekat sangat diperlukan.
 
Kolonel [[John Boyd]] mengembangkan [[teori energi-manuver]] pada pertempuran pesawat tempur berdasarkan pengalamannya pada saat terjadinya [[Perang Korea]] dibantu oleh Matematikawan [[Thomas P. Christie]], yang bergantung pada sayap yang besar untuk bisa melakukan manuver udara yang baik. Teori tersebut mensyaratkan pesawat tempur untuk memiliki beban tubuh yang ringan, sehingga bisa bermanuver tanpa banyak menghasilkan kehilangan energi, dan juga mesin dengan [[rasio dorong-berat]] yang tinggi..<ref name="Hillaker-Boyd">Hillaker, Harry. {{cite web |url=http://www.codeonemagazine.com/archives/1997/articles/jul_97/july2a_97.html |title="John Boyd, USAF Retired, Father of the F-16." |accessdate=2008-06-07 |deadurl=yes |archiveurl=https://web.archive.org/web/20090601193605/http://www.codeonemagazine.com/archives/1997/articles/jul_97/july2a_97.html |archivedate=1 June 2009 |df=dmy-all }} ''Code One: An Airpower Projection Magazine'', April/July 1997. Retrieved 21 August 2011.</ref><ref>''Code One'', April & July 1991. Retrieved 21 August 2011.</ref> Di akhir tahun 1960-an, Boyd mengumpulkan penemu-penemu yang berpikiran sama dengan dia dan mendirikan organisasi [[Mafia Pesawat Tempur]], dan berhasil mengamankan pendanaan dari [[Kementrian Pertahanan Amerika Serikat]] pada tahun 1969, bersama dengan General Dynamics dan Northrop untuk mengadakan penelitian atas teori tersebut.<ref>Richardson 1990, pp. 7–8.</ref><ref>Coram 2002, pp. 245–46.</ref>
 
Kolonel [[John Boyd]] mengembangkan teori tentang perawatan energi pada pertempuran pesawat tempur, yang bergantung pada sayap yang besar untuk bisa melakukan manuver udara yang baik. Sayap yang lebih besar akan menghasilkan gesekan yang lebih besar saat terbang, dan biasanya menghasilkan jarak jangkau yang lebih sedikit dan kecepatan maksimum yang lebih kecil. Boyd menganggap pengorbanan jarak dan kecepatan perlu untuk menghasilkan pesawat yang bisa bermanuver dengan baik. Pada saat yang sama, pengembangan F-111 menemui banyak masalah, yang mengakibatkan pembatalannya, dan munculnya desain baru, yaitu [[F-14 Tomcat]]. Dorongan Boyd tentang pentingnya pesawat yang lincah, gagalnya program F-111, dan munculnya informasi tentang [[MiG-25]] yang saat itu kemampuan dibesar-besarkan membuat Angkatan Udara Amerika Serikat memulai perancangan pesawat mereka sendiri, yang akhirnya menghasilkan [[F-15 Eagle]].
 
Pada saat pengembangannya, F-15 berevolusi menjadi besar dan berat seperti F-111. Ini membuat Boyd frustrasi dan ia pun meyakinkan beberapa petinggi Angkatan Udara lain bahwa F-15 membutuhkan dukungan dari pesawat tempur yang lebih ringan. Grup petinggi Angkatan Udara ini menyebut diri mereka "''fighter mafia''", dan mereka bersikeras akan dibutuhkannya program Pesawat Tempur Ringan (''[[Light Weight Fighter]]'', LWF).