Kama: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
M. Adiputra (bicara | kontrib)
baru
 
M. Adiputra (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Baris 14:
'''Kama''' {{Sanskerta|काम|Kāma}} adalah suatu kata dalam [[bahasa Sanskerta]] dan [[bahasa Pali|Pali]] yang berarti "hubungan intim" atau "hasrat, keinginan, kemauan" dalam literatur [[India]].<ref name=mmwse>Monier Williams, [http://www.ibiblio.org/sripedia/ebooks/mw/0300/mw__0304.html काम, kāma] Monier-Williams Sanskrit English Dictionary, pp 271, see 3rd column</ref> Kama seringkali mengacu kepada gairah dan keinginan seksual dalam sastra kontemporer, namun pemahaman konsep itu dapat meluas kepada nafsu, hasrat, semangat, kenikmatan [[indra (fisiologi)|fisiologis]], kepuasaan akan [[seni]] dan [[estetika|keindahan]], kasih sayang atau [[cinta]], dengan atau tanpa konotasi seksual.<ref>{{cite journal |last1=Macy |first1=Joanna |year=1975 |title=The Dialectics of Desire |journal=Numen |volume=22 |issue=2 |pages=145–60 |publisher=BRILL |jstor=3269765}}</ref><ref>{{cite web |url=http://www.lorinroche.com/Sanskrit-ar/glossary/love.html |title=Love-Kama |author=Lorin Roche |accessdate=15 July 2011}}</ref>
 
Kama merupakan salah satu tujuan hidup manusia menurut tradisi Hindu.<ref name=jamesl>James Lochtefeld (2002), The Illustrated Encyclopedia of Hinduism, Volume 1, Rosen Publishing, New York, {{ISBN|0-8239-2287-1}}, pp 340</ref> Ia dipandang sebagai tujuan penting dan menyehatkan dalam kehidupan manusia apabila dicapai tanpa mengorbankan tiga tujuan lainnya: [[darma]] (kehidupan benar, layak, dan bermoral), [[arta]] (kemakmuran, kesejahteraan, mata pencarian benar) dan [[moksa]] (aktualisasi diri, kebebasan, kemerdekaan).<ref name=ksv>The Hindu Kama Shastra Society (1925), [https://archive.org/stream/kamasutraofvatsy00vatsuoft#page/8/mode/2up The Kama Sutra of Vatsyayana], University of Toronto Archives, pp. 8</ref><ref name=ascb>see:
* A. Sharma (1982), The Puruṣārthas: a study in Hindu axiology, Michigan State University, {{ISBN|9789993624318}}, pp 9-12; See review by Frank Whaling in Numen, Vol. 31, 1 (Jul., 1984), pp. 140-142;
* A. Sharma (1999), [https://www.jstor.org/stable/40018229 The Puruṣārthas: An Axiological Exploration of Hinduism], The Journal of Religious Ethics, Vol. 27, No. 2 (Summer, 1999), pp. 223-256;
Baris 22:
{{reflist|2}}
 
{{topik hindu}}
 
{{hindu-stub}}