Periode Menengah Pertama Mesir: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
HsfBot (bicara | kontrib)
k Bot: penggantian teks otomatis (- dibawah, +di bawah)
HsfBot (bicara | kontrib)
k Bot: Penggantian teks otomatis (-Nampak, +Tampak; -nampak, +tampak; -Nampaknya, +Tampaknya; -nampaknya, +tampaknya); perubahan kosmetika
Baris 3:
 
== Peristiwa terkenal dari Periode Menengah pertama ==
[[Berkas:Nomes of Ancient Egypt.png|thumbjmpl|leftkiri|''Nome'' [[Mesir kuno]]. Wilayah kekuasaan [[Intef II]] meliputi ''nome'' pertama dan kedua di [[Mesir Hulu]].]]
Kejatuhan [[Kerajaan Lama]] sering digambarkan sebagai periode kekacauan dan kerusakan dalam beberapa literatur Periode Menengah pertama yang kebanyakan ditulis pada era-era yang berkesinambungan dalam sejarah Mesir. Ada banyak hal yang menyebabkan kejatuhan [[Kerajaan Lama]], namun sebagian hanya hipotesis. Satu alasan yang sering dikutip adalah pemerintahan yang keras dan berlangsung lama dari [[Pepi II Neferkare|Pepi II]], raja besar terakhir dari [[dinasti keenam Mesir|dinasti ke-6]]. Dia memerintah hingga sangat tua (94 tahun), lebih lama dari warisnya dan tentu saja, menyebabkan masalah dengan penerusnya dalam istana kerajaan. Sehingga, rezim Kerajaan Lama hancur di tengah-tengah kekacauan ini <ref name="B"/>. Masalah besar lain adalah bangkitnya kekuasaan ''[[nomarch]]'' provinsi. Selama Periode Menengah pertama, posisi nomarch menjadi [[hereditas]], sehingga keluarga sering ditempatkan dalam posisi kekuasaan di provinsi masing-masing. Nomarch-nomarch tersebut kemudian berkembang dengan cepat dan mulai berpengaruh. Mereka menjadi lebih mandiri daripada raja <ref name="C"/>. Mereka meninggikan nisan-nisan di wilayah mereka dan membentuk pasukan militer. Kebangkitan sejumlah besar ''nomarch'' ini menciptakan konflik antar provinsi yang bertetangga, yang sering menghasilkan persaingan dan peperangan hebat antara mereka. Alasan ketiga dibubarkannya pemusatan kekuasaan raja adalah rendahnya tingkat [[Banjir Nil|genangan Nil]] yang mungkin menybabkan [[Perubahan iklim|iklim yang lebih kering]] dan [[panen]] rendah sehingga membawa [[paceklik]] diseluruh Mesir kuno <ref name="D">Malek, Jaromir. 1999. ''Egyptian Art''. London: Phaidon Press Limited.</ref>.
 
Baris 17:
 
== Kebangkitan raja-raja Thebes ==
Ada pendapat yang menyatakan invasi Mesir Hulu terjadi bersamaan dengan berdirinya kerajaan Heracleopolis, yang membentuk barisan raja-raja Thebes dinasti kesebelas dan [[dinasti keduabelas Mesir|keduabelas]]<ref name="E"/>. Barisan raja-raja ini diyakini merupakan keturunan [[Intef]] atau Inyotef, yang merupakan nomarch Thebes, yang sering disebut “penjaga Pintu Selatan”<ref name="C"/>. Dia dikreditkan mengatur Mesir Hulu menjadi pemerintahan mandiri di selatan, meskipun dia sendiri tidak nampaktampak mencoba mengklaim gelar raja. Meski demikian, penerusnya pada dinasti kesebelas dan keduabelas menganggapnya demikian<ref name="E"/>. Salah satu dari mereka, Intef II, memulai penyerangan di utama, khususnya di [[Abydos]]. Intef III menyelesaikan serangan ini dan merebut Abydos, kemudian bergerak ke Mesir Tengah kepada raja-raja Heracleopolis<ref name="C"/>. Tiga raja pertama dinasti kesebelas—semuanya bernama Intef—juga merupakan tiga raja terakhir Periode Menengah Pertama dan dilanjutkan oleh barisan raja-raja yang dijuluki [[Mentuhotep]]. [[Mentuhotep II]], juga disebut Nebhepetra, mengalahkan raja-raja Heracleopolis sekitar 2033 SM dan menyatukan negeri untuk melanjutkan dinasti keduabelas, membawa Mesir kepada Kerajaan Pertengahan<ref name="C"/>.
 
== Papirus Ipuwer ==