Anabaptis: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
HsfBot (bicara | kontrib)
k Bot: Penggantian teks otomatis (-Nampak, +Tampak; -nampak, +tampak; -Nampaknya, +Tampaknya; -nampaknya, +tampaknya); perubahan kosmetika
Baris 7:
 
== Anabaptis dan Reformasi Protestan ==
Pada masa [[Reformasi Protestan]] banyak muncul sayap-sayap [[kekristenan]] yang baru, yang terkenal di antaranya [[Gereja Lutheran]] dan [[Gereja Reformasi]] dan [[Gereja Presbiterian]] dapat dikategorikan sebagai sayap yang [[konservatif]]. Mereka dapat dikatakan merupakan kelanjutan dari [[Gereja Katolik|Gereja yang Katolik]] di wilayah mereka masing-masing. Pada prinsipnya, [[Lutheranisme]] hanya menolak hal-hal di dalam Gereja Katolik Roma yang dianggap terang-terangan dilarang di [[Alkitab]]. Gereja Reform bertindak lebih jauh lagi dengan hanya mengambil dari Gereja Katolik Roma hal-hal yang mereka anggap didasarkan dari Alkitab. Masing-masing berusaha untuk menjadi [[gereja]] untuk seluruh komunitas. Keduanya melanjutkan tradisi [[baptisan anak]] dan dengan hal tersebut maka mereka menganggotakan ke dalam gereja yang nampaktampak (atau gereja yang kelihatan, yakni suatu gereja yang spesifik) seluruh orang yang lahir di komunitas tersebut.
 
Tentang hal tersebut, sebenarnya [[Martin Luther|Luther]] tidak sepenuhnya setuju karena hal tersebut tidak sepenuhnya sejalan dengan keyakinan dasarnya, yakni [[sola fide]] atau keselamatan hanya karena [[iman]] saja. [[Yohanes Kalvin|Kalvin]], yang [[teologi]]nya menjadi dasar Gereja Reform, mengajarkan bahwa banyak yang dibaptis dengan cara demikian tidak berarti mereka orang-orang yang dipilih dan banyak di antara mereka yang tidak termasuk ke dalam gereja yang tak kelihatan (yakni mereka yang diselamatkan, atau masuk ke [[surga]]), yang keanggotaannya hanya diketahui oleh [[Allah]] saja. Namun masing-masing, baik Luther maupun Kalvin, menginginkan agar gereja yang terlihat dapat menjangkau seluruh komunitas di wilayah mereka masing-masing.
Baris 29:
Salah satu pusat gerakan Anabaptis mula-mula adalah [[Zürich]]. Di sana, di kota tempat Zwingli berkontribusi begitu besar terhadap [[Gereja Reform]], [[Konrad Grebel]] dan [[Felix Manz]], dua orang putra keluarga terpandang, memimpin gerakan radikal yang jauh melampaui Zwingli. Pada masa Grebel bersekolah di [[Basel]], [[Wina]], dan [[Paris]], ia dipengaruhi oleh ideologi [[humanisme]] yang populer pada masa itu. Sekembalinya ke Zürich, ia dan Zwingli berkenalan. Perpindahan keyakinannya terjadi pada 1522-1523, namun detilnya tidak diketahui. Dari luar ia merupakan seorang teman yang baik dan pengikut ajaran reformasi yang sungguh-sungguh. Pada [[musim gugur]] 1523 ia mulai berpisah dari Zwingli. Zwingli tidak mau mendesak lebih lanjut dalam penghapusan [[misa]] dan penggunaan gambar di dalam gereja kepada [[dewan kota]], sedangkan Grebel percaya bahwa otoritas [[sipil]] tidak seharusnya mengatur [[gereja]].
 
[[Berkas:Thomas Muentzer.jpg|thumbjmpl|Thomas Müntzer]]
Di sekitar Grebel berkumpullah orang-orang yang kemudian disebut sebagai Kelompok [[Persaudaraan Swiss]]. Mereka mengingini Gereja direformasi dengan tidak tanggung-tanggung, lebih dari yang Zwingli ajarkan. Mereka menghubungi [[Carlstadt]] yang merupakan salah satu radikal yang bertindak lebih jauh dari [[Martin Luther|Luther]]. Mereka juga ingin menghubungi, namun tidak berhasil, [[Thomas Müntzer]] yang cenderung lebih mengutamakan kekerasan. Grebel juga menulis surat kepada Luther, menghimbaunya supaya menerapkan Kitab Suci tanpa kompromi, lebih jauh dari yang saat itu dilakukan oleh Luther. Di banyak tempat di [[Swiss]] dan bagian barat daya [[Jerman]] dasar Kitab Suci untuk baptisan anak mulai dipertanyakan. Pada musim gugur 1524 Grebel dan rekan-rekannya mulai menolak baptisan anak, dan walaupun mereka juga menyatakan penolakan mereka terhadap [[perpuluhan]] yang dikumpulkan oleh negara untuk membiayai para pendeta (''minister'') dan untuk "riba", namun konflik yang timbul dengan otoritas [[Zürich]] terutama berasal dari kepercayaan baptisan tersebut. Pada Januari 1525, dewan kota memutuskan untuk membela praktik baptisan bayi dan memerintahkan Grebel dan kolompok Persaudaraan untuk menghentikan gerakan mereka. Meksipun diperintahkan demikian oleh dewan kota, Grebel dan rekan-rekannya membaptis orang-orang percaya yang menghendaki baptisan. Kelompok Persaudaraan tersebut juga melakukan [[Perjamuan Kudus]] dengan ritual yang sangat sederhana.
 
[[Berkas:Die warheit.jpg|thumbjmpl|''Die Wa(h)rheit is untödtlich'', kebenaran tidak akan mati, motto Balthasar Hübmaier]]
Dengan semangat bernyala-nyala seorang [[misionaris]], Grebel berpindah ke kota-kota lain. Di [[Schaffhausen]], beberapa mil di sebelah utara [[Zürich]], mula-mula ia menemukan dukungan. Di [[Waldshut]] di dekatnya, [[Balthasar Hübmaier]] merupakan rekan sepikirannya. Di pusat-pusat yang lain, yang terutama di [[St. Gall]], Grebel dan rekan-rekannya mendapat sambutan yang antusias. Meskipun demikian, Grebel, Manz, dan lain-lain ditangkap, diadili oleh otoritas sipil di Zürich, dan dihukum penjara seumur hidup karena tidak menaati keputusan dewan kota. Setelah beberapa bulan mereka berhasil melarikan diri. Manz yang tertangkap kembali dihukum mati dengan cara [[Jenis hukuman mati|ditenggelamkan]] ([[25 Januari]] [[1527]]), rupanya merupakan [[martir]] pertama bagi gerakan Anabaptis. Grebel telah meninggal beberapa bulan sebelumnya.
 
Baris 61:
Ketakutan terbesar para kritikus Anabaptis menjadi kenyataan dalam episode [[Münster]] pada 1533-1535. Münster, sebuah kota di [[Wesphalia]], tidak jauh dari perbatasan [[Belanda]], pada [[Abad Pertengahan]] merupakan anggota terkemuka [[Liga Hanseatik]], merupakan pusat kedudukan seorang [[uskup]]. Di sana pada 1529 seorang pendeta (''chaplain'') muda bernama [[Bernhard Rothmann]] mulai mengkotbahkan tentang pembenaran karena [[iman]]. Ia berhasil meyakinkan banyak di antara massa tersebut yang seyogyanya telah merasa tidak puas di bawah eksploitasi para penguasa dari kaum gerejawan. Walaupun mendapat tentangan dari pihak uskup dan bangsawan-bangsawan di sekitarnya, kota tersebut dinyatakan menjadi Protestan dan didaftarkan ke dalam [[Liga Schmalkaldik]]. Namun Rothmann tidak pernah terlihat seperti seorang Lutheran, ia lebih dekat kepada Anabaptis. Pada 1533 ia telah menjadi yakin bahwa baptisan anak adalah salah. Karenan ia menolak membaptiskan anak bayi, maka tokoh-tokoh masyarakat setempat, semuanya Lutheran, berusaha menjatuhkannya dari jabatannya, namun terhenti karena ketenarannya yang jauh melampaui kekuasaan mereka. Pada sebuah perselisihan pendapat di muka umum dengan seorang Lutheran dan seorang Katolik Roma, populasi kota tersebut menyatakan Rothmann sebagai pemenangnya.
 
[[Berkas:Jan van Scorel 003.jpg|thumbjmpl|150px|[[David Joris]], salah satu murid Melchior Hoffman dari Belanda.]]
Kemudian tersebarlah kabar bahwa Münster telah menjadi Anabaptis dan berbondong-bondong datanglah pengikut Melchior Hoffman ke kota tersebut. Hoffmann telah meramalkan bahwa setelah ia dipenjara dan setelah kematiannya ia akan kembali, pada 1533, bersama dengan [[Kristus]] di tengah-tengah awan di surga, dan orang-orang jahat akan dihakimi, dan [[Yerusalem Baru]] akan didirikan di Strassburg. Tahun 1533 berlalu dan Hoffman masih dipenjarakan, dan akhir zaman belum juga tiba. Salah satu imigran yang terkenal adalah [[Jan Matthys]], seorang [[pembuat roti]] dari [[Haarlem]], di [[Belanda]], yang percaya bahwa dirinya adalah seorang nabi dan yang percaya bahwa di [[Münster]]-lah, bukan Strassburg, tempat didirikannya [[Yerusalem]] yang baru tempat orang-orang suci memerintah. Seorang yang lain adalah [[Jan Beukelssen]], seorang [[penjahit]] dari [[Leiden]]. Para Anabaptis menguasai Münster dan di sana mereka berusaha untuk menciptakan suatu masyarakat Kristen menurut kepercayaan mereka. Sang Uskup Münster mengepung kota tersebut. Dengan dibantu pihak Lutheran dan Katolik ia mengambil alih kota tersebut ([[24 Juni]] [[1535]]). Matthys telah tewas dalam sebuah pertempuran awal. Para pemimpin yang tertinggal, termasuk Jan dari Leiden, disiksa dan dibunuh, dan kepemimpinan sang uskup dipulihkan kembali.
 
[[Berkas:Matthys.jpg|thumbjmpl|leftkiri|100px|Jan Matthys]]
Efek dari episode Münster tersebut adalah semakin kuatnya nama buruk yang dikaitkan dengan nama Anabaptis. Laporan-laporan bertebaran tentang tindakan-tindakan ekstrem yang dilakukan oleh para fanatik Anabaptis selama bulan-bulan tersebut terhadap hak-hak milik pribadi, [[poligami]], dan tekanan terhadap orang-orang yang melawan. Seperti biasanya laporan-laporan semacam itu semakin berkembang semakin mereka diceritakan dan diceritakan lagi, dan semakin lama semakin jauh dari kenyataannya. Sebenarnya hak milik pribadi tidak dihapuskan, dan walaupun beberapa pemimpinnya melakukan poligami, namun hukuman berat menanti bagi mereka yang berzinah dan yang bersetubuh di luar nikah. Walaupun hanya sebagian kecil dari kaum Anabaptis yang terlibat, terutama dari kelompok yang dihubungkan dengan Hoffmann, secara umum dipercayai, terutama di antara kelas penguasa dan kelas atas lainnya, bahwa semua Anabaptis menimbulkan kekacauan di pemerintahan, masyarakat, moral, dan agama.