Waduk Jatiluhur: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan
Rachmat-bot (bicara | kontrib)
k cosmetic changes using AWB
Baris 21:
| website =
}}
'''Waduk Jatiluhur''' adalah sebuah [[waduk]] yang terletak di Kecamatan [[Jatiluhur, Purwakarta|Jatiluhur]], Kabupaten [[Kabupaten Purwakarta|Purwakarta]], [[Jawa Barat|Provinsi Jawa Barat]] (±9 &nbsp;km dari pusat [[Kota Purwakarta]]). Waduk yang dinamakan oleh pemerintah [[Waduk]] [[Djuanda Kartawidjaja|Ir. H. Juanda]] ini merupakan waduk terbesar di [[Indonesia]]. Bendungan Waduk Jatiluhur mulai dibangun sejak tahun [[1957]] oleh kontraktor asal [[Perancis]] ''Compagnie française d'entreprise'', dengan potensi air yang tersedia sebesar 12,9 miliar m<sup>3</sup> / tahun dan merupakan [[waduk]] serbaguna pertama di [[Indonesia]]. Waduk Jatiluhur dapat dikunjungi melalui Jalan Tol Purbaleunyi ([[Purwakarta]]-[[Bandung]]-[[Cileunyi, Bandung|Cileunyi]]), keluar di Gerbang Tol Jatiluhur.
 
== Pembangunan ==
Waduk Jatiluhur dibangun dengan membendung [[Ci Tarum|Sungai Citarum]] dengan luas daerah aliran sungai seluas 4.500 &nbsp;km<sup>2</sup>. Bendungan ini dibangun mulai tahun 1957 dengan peletakan batu pertama oleh Presiden RI pertama [[Ir Soekarno]] dan diresmikan oleh Presiden [[Soeharto]] pada 26 Agustus 1967. Pembangunan bendungan Waduk Jatiluhur menelan dana US$ 230 juta. Nama bendungan waduk dinamakan [[Djuanda Kartawidjaja|Ir. H. Juanda]] karena untuk mengenang jasanya dalam memperjuangkan pembiayaan pembangunan Bendungan Jatiluhur. Ia yang merupakan Perdana Menteri RI terakhir dan memimpin kabinet Karya (1957 – 1959) bersama-sama dengan Ir. Sedijatmo dengan gigih memperjuangkan terwujudnya proyek Jatiluhur di Pemerintah Indonesia dan forum internasional. Genangan yang terjadi akibat pembangunan Bendungan Waduk Jatiluhur menenggelamkan 14 [[Desa]] dengan penduduk berjumlah 5.002 orang. Penduduk tersebut kemudian sebagian dipindahkan ke daerah sekitar bendungan dan sebagian lainnya pindah ke [[Kabupaten Karawang]]. Sebagian besar penduduk waktu itu bekerja sebagai petani<ref>[https://jatiluhurdam.wordpress.com/2011/04/26/sejarah-bendungan-jatiluhur/ Sejarah Bendungan Jatiluhur]</ref>.
 
== Pemanfaatan ==
Baris 32:
Selain berfungsi sebagai [[PLTA]] dengan sistem limpasan terbesar di dunia, kawasan Jatiluhur memiliki banyak fasilitas rekreasi yang memadai, seperi hotel dan bungalow, bar dan restaurant, lapangan tenis, bilyard, perkemahan, kolam renang dengan ''water slide'', ruang pertemuan, sarana rekreasi dan olahraga air, playground dan fasilitas lainnya. Sarana olahraga dan rekreasi air misalnya mendayung, selancar angin, kapal pesiar, ski air, boating dan lainnya.
 
Di perairan Danau Jatiluhur ini juga terdapat budidaya ikan keramba jaring apung, yang menjadi daya tarik tersendiri. Di waktu siang atau dalam keheningan malam kita dapat memancing penuh ketenangan sambil menikmati ikan bakar. Dikawasan ini pula kita dapat melihat Stasiun Satelit Bumi yang dikelola oleh '''PT. Indosat Tbk'''. (±7 &nbsp;km dari pusat Kota Purwakarta), sebagai alat komunikasi internasional. Jenis layanan yang disediakan antara lain ''international toll free service'' (ITFS), Indosat Calling Card (ICC), ''international direct'' dan lainnya.
 
== Panorama ==
Baris 47:
* [http://www.indosat.com/ PT. Indosat Tbk.]
* [http://www.pln.co.id/ PT. PLN (Persero)]
 
{{Pariwisata-stub}}
 
[[Kategori:Waduk]]
Baris 56 ⟶ 54:
[[Kategori:Tempat wisata di Jawa Barat|Jatiluhur, waduk]]
[[Kategori:Bendungan dan waduk di Indonesia|Jatiluhur, waduk]]
 
 
{{Pariwisata-stub}}