Astronomi Maya: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Baris 126:
 
====== Konsep kosmologi umum ======
Kebudayaan Maya kuno mempercayai bahwa penciptaan dan penghancuran (''baca: kiamat'') alam semesta merupakan suatu siklus yang berulang setiap 5.200 tahun sekali dalam definisi tahun modern. <ref name=":3">{{Cite web|url=http://www.historymuseum.ca/cmc/exhibitions/civil/maya/mmc03eng.shtml|title=Civilization.ca - Mystery of the Maya - Cosmology and religion|website=www.historymuseum.ca|access-date=2017-12-15}}</ref>Siklus yang terjadi saat ini diyakini oleh kebudayaan Maya dimulai sejak 3114 SM atau 3113 SM pada kalender modern, sehingga penghancuran atau kiamat menurut perkiraan kebudayaan Maya kuno akan terjadi pada tahun 2011 atau 2012 Masehi.<ref name=":3" /><ref name=":5">{{Cite news|url=https://www.ancient.eu/Maya_Religion/|title=Maya Religion|newspaper=Ancient History Encyclopedia|access-date=2017-12-15}}</ref> Terdapat berbagai perdebatan mengenai konsep kosmologi pasti yang dipercaya oleh masyarakat Maya kuno. Namun, berbagai kajian arkeoastronomi menunjukan bahwa masyarakat Maya mempercayai bahwa bentuk bumi berbentuk datar dan memiliki empat sisi pojok. Setiap pojoknya berada pada arah mata angin utama dan diberi indeks berupa warna — merah untuk timur, putih untuk utara, hitam untuk barat, kuning untuk selatan, dan bagian tengah diberi warna hijau.<ref name=":3" />
 
Kebudayaan maya Maya juga meyakini bawasanya langit merupakan sesuatu yang berlapis-lapis dengan tiap pojoknya disokong oleh empat dewa dengan kekuatan fisik yang sangat besar yang disebut sebagai ''Bacabs.<ref name=":5" />'' Kemudian juga dipercayai bahwa langit ditopang oleh empat jenis pepohonan dengan warna dan spesies yang berbeda disetiap pojoknya, dengan pohon kapuk berwarna hijau di bagian tengah.<ref name=":3" /><ref name=":5" />
 
Landskap bumi yang rata diyakini oleh kebudayaan Maya berada di atas punggung seekor buaya raksasa yang sedang beristirahat di kolam yang dipenuhi oleh teratai.<ref name=":5" /> Untuk menjelaskan langit, buaya digantikan oleh konsep dengan ular berkepala dua.<ref name=":3" /> Sebagai informasi tambahan kata "langit" dalam bahasa Maya memiliki kemiripan dengan kata "ular". Pada hieroglip-hieroglip yang ditemukan, ular langit berkepala dua ini tidak hanya digambarkan sendiri, melainkan bersama benda-benda langit lainnya seperti Matahari, Bulan, Venus, dan lain lain.<ref name=":3" />
 
Langit dipercayai memiliki 13 lapisan dengan tiap lapisnya memiliki dewa tersendiri sebagai penguasa. Lapisan paling atas dikuasai oleh burung ''muan'', sejenis burung hantu.<ref name=":5" /> Bagian yang didefinisikan sebagai dunia bawah memiliki sembilan lapisan yang dikuasai oleh Dewa Malam. Dunia bawah ini dipercaya sebagai dunia yang dingin dan penuh nestapa serta menjadi akhir dari kebanyakan arwah masyarakat Maya setelah meninggal. Benda-benda langit seperti Matahari, Bulan , dan Venus juga diyakini melewati lapisan ini setelah idak terlihat lagi oleh mata manusia di malam hari.<ref name=":3" />
 
====== Konsep kosmologi dalam ritual-ritual kepercayaan ======
Bangsa maya memiliki relatif banyak dewa-dewa dalam kepercayaan mereka, terdapat sedikitnya 166 dewa yang telah diidentifikasi. Hal ini dikarenakan setiap dewa memiliki banyak rupa dan tampilan.<ref name=":5" /> Beberapa memiliki lebih dari satu jenis kelamin; beberapa lagi dapat telah berumur tua atau muda; dan setiap dewa yang merepresentasikan benda-benda langit memiliki wajah yang berbeda saat di dunia bawah, yang mana muncul saat dewa-dewa tersebut "mati" di malam hari (saat bintang atau planet-planet menghilang).<ref name=":3" /><ref name=":5" />
 
Beberapa sumber lainnya yang ditemukan pada peninggalan Bangsa Maya menunjukan satu sosok mahakuasa yang dijuluki Itzamná, sosok yang menciptakan tulisan sekaligus pelindung dari seni dan ilmu pengetahuan. Istrinya bernama Ix Chel, dewi penenun, ilmu medis, dan persalinan; ia juga dipercaya dulunya sebagai dewi Bulan.<ref name=":3" /><ref name=":5" />
 
Peran dari pendeta-pendeta Maya sangat erat kaitannya dengan kalender dan astronomi. Pendeta-pendeta ini mengatur pembelajaran dan ritual-ritual, dan juga bertugas menghitung waktu, festifal, hari-hari suci, musim, ramal-meramal, penyembuhan penyakit, serta menulis dan membuat catatan sejarah.<ref name=":5" /><ref name=":3" /> Pendeta Maya diwajibkan untuk tidak berhubungan intim saat menjabat dan seringkali posisi ini diwariskan kepada putranya.<ref name=":3" />
 
Keseluruhan ritual-ritual yang berhubungan dengan kepercayaan Bangsa Maya diadakan berdasarkan kalender ritual khusus yang memiliki 260 hari dalam satu siklusnya, dan setiap penampilan dalam ritual-ritual ini memiliki makna simbolis.<ref name=":5" /> Terdapat pantangan untuk melakukan aktivitas seksual yang berlaku pada masyarakat Maya saat ritual-ritual ini berlangung. Masyarakat maya juga dianjurkan untuk memotong bagian tubuhnya sendiri agar menghasilkan darah yang digunakan untuk ritual tersebut. Kalangan bangsawan Maya sangat terobsei dengan darah— baik darahnya sendiri maupun darah budaknya— dan ritual yang melibatkan pertumpahan darah (harfiah) memainkan bagian penting dalam perayaan-perayaan sakral tiap tahunnya.<ref name=":3" /><ref name=":5" /> Ritual pertumpahan darah ini dilakukan sebagai tindakan dalam memelihara alam ataupun menyenangkan para dewa, dan ketika peradaban Bangsa Maya di ambang kejatuhan, terdapat catatan yang menunjukan bahwa pemimpin-pemimpin daerah mereka melakukan ritual pertumpahan darah tersebut dari kota ke kota lainnya untuk mempertahankan kerajaaan mereka yang tengah terpecah belah.<ref name=":3" /><ref name=":5" />
 
Dalam kepercayaan Bangsa Maya dikenal juga ritual pengorbanan manusia. Biasanya yang menjadi korban adalah tawanan perang, budak, anak yatim, atau anak "haram" yang biasanya dibeli khusus untuk ritual ini<ref name=":3" />''<ref name=":5" />''. Sebelum periode [[Toltek]], pengorbanan hewan lebih umum dilakukan ketimbang menggunakan manusia— kalkun, anjing, tupai, burung puyuh, iguana merupakan bagian dari spesies hewan yang dianggap pantas untuk diberikan kepada dewa-dewa Bangsa Maya.<ref name=":3" /> Pendeta-pendeta dalam proses pengorbanan manusia dibantu oleh empat orang dewasa yang dijuluki sebagai ''chacs'', nama ini diambil sebagai penghormatan terhadap dewa hujan dalam kepercayaan Bangsa Maya, ''Chac''.<ref name=":5" /> Keempat orang ini akan menahan kedua kaki dan tangan korban, sementara bagian dada korban dibelah oleh orang lainnya yang dijuluki sebagai ''nacom.'' Juga hadir dalam ritual tersebut ''chilam'' yang merupakan sosok cenayang dan diyakini menerima pesan dari dewa-dewa saat dalam keadaan tak sadar, pesan pesan dewa yang kemudian diutarakan oleh ''chilam'' tersebut kemudian diinterpretasikan oleh pendeta-pendeta yang tengah bertugas.<ref name=":3" />
 
Bangsa Maya juga mempercayai bahwa ketika manusia meninggal, arwah mereka akan memasuki dunia bawah melalui sebuah gua atau ''cenote.<ref name=":5" /><ref name=":3" />'' Saat raja-raja meninggal, mereka akan mengikuti jalan yang terhubung ke matahari dan kemudian jatuh ke dalam dunia bawah; tetapi, dikarenakan mereka memiliki kekuatan supranatural, mereka akan dilahirkan kembali di dunia langit sekaligus menjadi bagian dari dewa-dewa.<ref name=":5" /> Kematian karena sebab yang alami sangat ditakuti oleh Bangsa Maya dikarenakan pada kematian ini, arwah manusia yang mati tidak langsung menuju ke surga. Masyarakat awam Bangsa Maya akan dikuburkan di bawah lantai rumah mereka, mulut dari jasadnya akan diisi oleh makanan dan batu permata, sekaligus ditaruh disekelilingnya naskah-naskah dan objek objek berkaitan dengan kepercayaan yang mereka gunakan selama hidup. Begitu pula dengan pekuburan pendeta Maya yang diisi oleh buku-buku.<ref name=":3" /><ref name=":5" />
 
== Bangsa Maya dan benda-benda langit ==