Pegunungan Serayu Selatan: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan |
k Bot: Menambahkan tag <references /> yang hilang |
||
Baris 39:
Keunikan itu telah memukau cendekiawan sekelas Junghunn sejak satu setengah abad silam. Namun barulah mulai setengah abad lalu penyebabnya ditemukan, lewat kerja keras seorang Sukendar Asikin. Bebatuan campur aduk di Kebumen utara ternyata adalah bukti langsung dari teori tektonik lempeng. Inilah teori ‘aneh’ yang dikembangkan dari gagasan seorang Alfred Wegener sejak menjelang Perang Dunia pertama, namun baru menjumpai bukti-bukti penyokongnya berpuluh tahun kemudian. Bebatuan campur aduk itu seharusnya hanya bisa dijumpai di palung laut, salah satu ekspresi permukaan dari subduksi lempeng oseanik yang berberat jenis lebih tinggi dengan lempeng kontinental yang berat jenisnya lebih rendah. Maka jelas, Kebumen utara dulu-dulunya pernah merupakan palung laut purba<ref>[https://ekliptika.wordpress.com/2015/01/03/mitigasi-tsunami-kabupaten-kebumen-mengelola-ancaman-dari-balik-pegunungan-yang-tenggelam/ Mitigasi Tsunami Kabupaten Kebumen, Mengelola Ancaman dari balik Pegunungan yang Tenggelam]</ref>
== Referensi ==
{{reflist}}
|