Pulau Beruang (Norwegia): Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Pierrewee (bicara | kontrib)
Baris 61:
Para [[pelaut]] dari [[Zaman Viking]] mungkin telah mengenal Pulau Beruang, namun sejarah yang terdokumentasi dimulai pada tahun 1596, ketika [[Willem Barents]] melihat pulau itu dalam ekspedisi ketiganya. Dia menamakan pulau ini "Vogel Eylandt", "Pulau Burung" dalam bahasa Inggris.<ref name=Arlov>{{cite book | author=Arlov, Thor B. | title=Svalbards historie | location=Trondheim | publisher=Tapir Akademisk Forlag | year=2003 | language=Norwegian|isbn=82-519-1851-0}}</ref> [[Steven Bennet]] melakukan eksplorasi lebih lanjut pada tahun 1603 dan 1604 dan mencatat populasi walrus yang berlimpah. Dimulai pada awal abad ke-17, pulau ini digunakan terutama sebagai pangkalan perburuan [[walrus]] dan spesies [[anjing laut]] lainnya. Juga, telur burung laut dipanen dari koloni burung besar hingga tahun 1971.<ref name=eggs>{{cite web |last=Circumpolar Seabird Working Group |year=2001 |url=http://arcticportal.org/uploads/q8/qo/q8qoUGSfI0InO8Oi1SW23Q/Technical-no-9.pdf |format=PDF |title=Seabird harvest regimes in the circumpolar nations |accessdate=December 20, 2007}} {{Dead link|date=September 2010|bot=H3llBot}}</ref>
 
[[Perusahaan MuscovyMuskovia]] mengklaim Pulau Beruang untuk Monarki Inggris pada tahun 1609, namun meninggalkan tempat tersebut ketika perburuan walrus menurun. Sebuah permukiman Rusia muncul pada abad ke-18 dan peninggalannya kemudian digunakan sebagai dasar klaim teritorial oleh [[Kekaisaran Rusia]] pada tahun 1899 dan sekali lagi oleh [[Uni Soviet]] pada tahun 1947.<ref>{{cite book |title=Unknown Europe |last=Meissner |first=Hans Otto |authorlink=Hans Otto Meissner |others=trans. Florence and Isabel McHugh |year=1963 |publisher=Blackie & Sons |location=London and Glasgow |pages=158–170 |url= }}</ref>
 
Pulau Beruang belum pernah didiami secara luas. Sisa-sisa pangkalan penangkapan ikan paus dari awal abad ke-20 dapat dilihat di ''Kvalrossbukta'' ("teluk walrus") di bagian tenggara. Dari tahun 1916 sampai 1925, batu bara ditambang di sebuah permukiman kecil bernama [[Tunheim]] di pantai timur laut, namun kemudian pertambangan tersebut berhenti karena tidak menguntungkan. Karena iklim yang dingin, sisa-sisa permukiman, termasuk dermaga yang setengah hancur dan lokomotif uap, relatif terpelihara dengan baik.