Sandi Caesar: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
k Bot: Perubahan kosmetika |
k Bot: Perubahan kosmetika |
||
Baris 1:
[[Berkas:Caesar3.svg|
Dalam [[kriptografi]], '''sandi Caesar''', atau '''sandi geser''', '''kode Caesar''' atau '''Geseran Caesar''' adalah salah satu teknik [[enkripsi]] paling sederhana dan paling terkenal. [[Sandi]] ini termasuk [[sandi substitusi]] dimana setiap huruf pada [[teks terang]] (''plaintext'') digantikan oleh huruf lain yang memiliki selisih posisi tertentu dalam [[alfabet]]. Misalnya, jika menggunakan geseran 3, <tt>W</tt> akan menjadi <tt>Z</tt>, <tt>I</tt> menjadi <tt>L</tt>, dan <tt>K</tt> menjadi <tt>N</tt> sehingga teks terang "wiki" akan menjadi "ZLNL" pada [[teks tersandi]]. Nama ''Caesar'' diambil dari [[Julius Caesar]], [[jenderal]], [[konsul Romawi|konsul]], dan [[diktator Romawi|diktator]] [[Republik Roma|Romawi]] yang menggunakan sandi ini untuk berkomunikasi dengan para [[panglima]]nya.
Baris 26:
== Sejarah dan Penggunaan ==
[[Berkas:Gaius Julius Caesar (100-44 BC).JPG|
Nama Sandi Caesar diambil dari [[Julius Caesar]], yang menurut buku [[Suetonius]] ''[[Kehidupan Duabelas Caesar]]'', menggunakan sandi ini dengan geseran tiga, untuk mengirim pesan yang mengandung rahasia atau taktik militer.
:''Jika ia memiliki suatu rahasia yang akan disampaikan, ia menuliskannya dalam sandi, dengan mengganti urutan abjad, sehingga tak satu kata pun dapat dimengerti. Jika ada yang ingin membaca pesan-pesan ini, ia harus mengganti huruf keempat dalam alfabet, yaitu D, untuk A, dan seterusnya untuk huruf-huruf lain. - Suetonius, [[Kehidupan Julius Caesar]] 56<ref>[http://www.fordham.edu/halsall/ancient/suetonius-julius.html Ancient History Sourcebook: Suetonius -- Universitas Fordham]</ref>
Baris 89:
Jika pihak pemecah sandi hanya mengetahui bahwa digunakan [[substitusi monoalfabetik]] dalam suatu sandi, sandi tersebut dipecahkan dengan cara analisis frekuensi. Setiap bahasa memiliki huruf yang sering digunakan atau jarang digunakan. Misalnya huruf ''a'' sering sekali digunakan dalam [[bahasa Indonesia]], dan ''q'' atau ''x'' jarang sekali muncul. Setiap bahasa memiliki pola frekuensi tertentu, yang menunjukkan frekuensi relatif dari digunakannya huruf-huruf dalam bahasa tersebut. Pola frekuensi huruf dalam [[bahasa Inggris]] ditunjukkan dalam gambar.
[[Berkas:English-slf.png|
Jika pemecah kode menghitung frekuensi huruf pada teks tersandi, karakteristik khusus pada grafik disamping tentu masih ada pada teks tersandi, hanya saja posisinya telah digeser. Misalkan sang pemecah kode menemukan lonjakan di <tt>C</tt>, serta tiga batang tinggi berturut-turut diikuti enam batang rendah berturut-turut dimulai dari <tt>O</tt>, maka bisa ditebak bahwa sandi tersebut menggunakan geseran 5 ke kiri, dan dari kesimpulan ini kita dapat mendekripsi teks tersandi dengan menggeser setiap huruf sandi 2 posisi ke kanan.
|