Manzai: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Kenrick95Bot (bicara | kontrib)
k Bot: Penggantian teks otomatis (- tapi + tetapi)
HsfBot (bicara | kontrib)
k Bot: Perubahan kosmetika
Baris 6:
 
== Sejarah ==
Pada [[zaman Heian]] terdapat seni pertunjukan yang dilakukan secara berkeliling untuk merayakan tahun baru. Seni tersebut juga disebut {{nihongo|''manzai''|万歳}}, namun ditulis dengan aksara [[kanji]] yang berbeda. Seni "Manzai" pada zaman Heian dilakukan oleh dua orang, seorang menabuh gendang dan seorang lagi menari-nari untuk mengucapkan selamat tahun baru sambil mengunjungi rumah-rumah penduduk. Pada [[zaman Edo]] di seluruh pelosok Jepang bermunculan berbagai jenis ''manzai'' yang dinamakan sesuai nama tempatnya berasal seperti ''Mikawa manzai'' asal [[Provinsi Mikawa]], dan ''Yamato manzai'' asal [[Provinsi Yamato]]. Pada saat itu, artis ''Manzai'' tidak cuma memainkan musik dan menari, tetapi juga bercakap-cakap menceritakan cerita lucu yang dimaksudkan untuk memancing tawa pendengar.
 
Pada [[zaman Meiji]], seni {{nihongo|manzai|万才}} yang dipertunjukkan di dalam gedung di Osaka masih didasarkan pada {{nihongo|"manzai"|万歳}} zaman Heian yang memakai musik pengiring. Pasangan Tamagoya Entatsu, Sunagawa Sutemaru dan Nakamura Haruyo sering disebut sebagai pelopor Manzai. Sayangnya pada saat itu, Manzai hanya dianggap sebagai pertunjukan pelengkap karena di gedung pertunjukan lebih sering dipentaskan [[rakugo]] yang kebetulan sedang populer.
Baris 20:
 
=== Si pintar dan si bodoh ===
Pasangan pelawak manzai disebut '''kombi'''. Seorang pelawak berperan sebagai si pintar (''tsukkomi'') dan seorang lagi yang berperan sebagai si bodoh (''boke''). Peran si bodoh adalah untuk menyampaikan cerita dengan isi yang memiliki kejanggalan, sehingga aneh atau lucu, dengan tujuan memancing tawa. Pelawak yang berperan sebagai si pintar bertugas menyela cerita si bodoh, dan membetulkan bagian-bagian yang dianggap janggal, sehingga penonton tahu saat harus tertawa.
 
Pelawak yang menjadi si pintar kadang-kadang menggunakan kata-kata yang menghina untuk memberitahu si bodoh bahwa ceritanya aneh atau janggal. Bukan hanya itu, pelawak berperan sebagai si bodoh tidak jarang menerima tamparan dengan telapak tangan di kepala atau bagian dada. Kadang-kadang pemeran si bodoh juga harus menerima pukulan di bagian kepala dengan menggunakan kertas karton yang dilipat seperti kipas, atau mainan yang mengeluarkan bunyi pukulan yang keras.