Kadipaten Sumenep: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
HsfBot (bicara | kontrib)
k Bot: penggantian teks otomatis (-dibawah, +di bawah)
HsfBot (bicara | kontrib)
k Bot: Perubahan kosmetika
Baris 59:
== Pengaruh Kerajaan Majapahit terhadap pemerintahan Kadipaten Sumenep ==
 
[[Berkas:Labhang Mesem.jpg|thumbjmpl|290px|''Labhang Mesem'' (pintu tersenyum), sebuah bangunan di Kompleks [[Keraton Sumenep]]. Arsitekturnya dipengaruhi oleh [[Yunani Kuno|Arsitektur Yunani]].]]
Wilayah Sumenep mulai di bawah pengaruh Kerajaan Majapahit semenjak awal pendirian pembangunnya, dengan rajanya [[Raden Wijaya]] yang bergelar Prabu Kertarajasa Jayawardhana. Selain itu [[Arya Wiraraja]] yang semula menjadi Adipati Sumenep di bawah Kerajaan Singhasari diangkat sebagai adipati di wilayah timur Majapahit meliputi [[Blambangan]] dan [[Lumajang|Lamajhang]], sesuai janji [[Raden Wijaya|Prabu Kertarajasa Jayawardhana]] ketika meminta bantuan kepada Arya Wiraraja dalam membabat tanah Jawa. Sebagai ganti kedudukannya di Sumenep, ditunjuklah adik dari Arya Wiraraja yang bernama Arya Bangah sebagai adipati selanjutnya di wilayah Kadipaten Sumenep dengan gelarnya Arya Wiraraja II. Pada masa pemerintahannya, wilayah Kadipaten Sumenep yang notabene sudah masuk dalam wilayah Kerajaan Majapahit diberi keistimewaan dari dibebaskannya upeti sampai dengan pemerintahan [[Hayam Wuruk|Prabu Rajasanegara]] berkuasa atas Majapahit. Selanjutnya ketika Kerajaan Majapahit diperitah oleh [[Wikramawardhana|Prabu Wikramawardhana]], wilayah ini kembali diwajibkan menyetor upeti kepada Kerajaan Majapahit. Pada masa pengaruh Majapahit, wilayah Kadipaten Sumenep meliputi seluruh Pulau Madura den pulau-pulau yang ada di sekitarnya, seperti Pulau Sapudi, Kangean dan Masalembo.
 
Baris 70:
== Pengaruh Kesultanan Mataram terhadap pemerintahan Kadipaten Sumenep ==
 
[[Berkas:Mataram Sultanate in Sultan Agung Reign id.svg|thumbjmpl|leftkiri|240px|Wilayah kekuasaan Kesultanan Mataram dalam masa pemerintahan [[Sultan Agung|Sultan Agung Hanyokrokusumo]] yang hampir meliputi seluruh [[Jawa]] dan [[Madura]].]]
Pemerintahan Kadipaten Sumenep mulai dipengaruhi [[Kesultanan Mataram]] pada masa pemerintahan Raden Mas Anggadipa, namun sebelum dikuasainya wilayah Kadipaten Sumenep oleh Mataram, seluruh wilayah [[Madura]] bergejolak melawan penyerangan yang dilakukan oleh Mataram ke wilayah Madura. Penyerangan tersebut terjadi pada masa pemerintahan Pangeran Lor II beserta Kanjeng Pangeran Ario Cokronegoro I.
 
Baris 83:
== Pengaruh VOC terhadap pemerintahan Kadipaten Sumenep ==
 
[[Berkas:Sultan Abdurrahman Pakunataningrat I.jpg|thumbjmpl|220px|Sultan Abdurrahman Pakunataningrat I, penguasa Kadipaten Sumenep tahun [[1811]]-[[1854]].]]
Hubungan [[VOC]] dengan pemerintahan di Kadipaten Sumenep sebenarnya sudah berlangsung sebelum perjanjian Pangeran Puger pada tahun [[1705]]. Namun karena pada masa itu situasi di lingkungan [[Kesultanan Mataram]] goyah, maka pada tahun [[1705]], VOC memaksakan suatu kehendak mengenai kekuasaan politik di Madura Timur kepada [[Pakubuwana I|Susuhunan Pakubuwana I]] sehingga terjadilah perjanjian antara kedua belah pihak, dan akhirnya wilayah [[Sumenep]] dan [[Pamekasan]] diberikan kepada VOC.