Isomer: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
HsfBot (bicara | kontrib)
k Bot: Perubahan kosmetika
HsfBot (bicara | kontrib)
k Bot: Perubahan kosmetika
Baris 3:
Contoh sederhana dari suatu isomer adalah [[Karbon|C]]<sub>3</sub>[[Hidrogen|H]]<sub>8</sub>[[Oksigen|O]]. Terdapat 3 isomer dengan rumus kimia tersebut, yaitu 2 molekul [[alkohol]] dan sebuah molekul [[eter]]. Dua molekul alkohol yaitu 1-propanol (n-propil alkohol, '''I'''), dan 2-propanol (isopropil alkohol, '''II'''). Pada molekul '''I''', atom oksigen terikat pada [[karbon]] ujung, sedangkan pada molekul '''II''' atom oksigen terikat pada karbon kedua (tengah). Kedua alkohol tersebut memiliki sifat kimia yang mirip. Sedangkan isomer ketiga, metil etil eter, memiliki perbedaan sifat yang signifikan terhadap dua molekul sebelumnya. Senyawa ini bukan sebuah alkohol, tetapi sebuah [[eter]], di mana atom oksigen terikat pada dua atom karbon, bukan satu karbon dan satu hidrogen seperti halnya alkohol. Eter tidak memiliki [[gugus fungsional|gugus]] [[hidroksil]].
 
[[Berkas:Structural isomers.png|centerpus|400px|Isomer-isomer [[Karbon|C]]<sub>3</sub>[[Hidrogen|H]]<sub>8</sub>[[Oksigen|O]]]]
 
Terdapat dua jenis isomer, yaitu '''[[isomer struktural]]''' dan '''[[stereoisomer]]'''. Isomer struktural adalah isomer yang berbeda dari susunan/urutan atom-atom terikat satu sama lain. Contoh yang disebutkan di atas termasuk kedalam isomer struktural. Walaupun komposisi jumlah atom sama persis, belum tentu molekul-molekul isomer struktural mempunyai sifat yang sama. Sebagai contoh, sifat kimia siklobutana berbeda dengan butena. Padahal keduanya mempunyai rumus kimia yang sama, yaitu C<sub>4</sub>H<sub>8</sub>.<ref>[http://www.ilmukimia.org Ilmu Kimia]</ref>