Herodes Agung: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
HsfBot (bicara | kontrib)
k Bot: Perubahan kosmetika
HsfBot (bicara | kontrib)
k Bot: Perubahan kosmetika
Baris 2:
 
== Biografi ==
[[Berkas:Herod coin1.jpg|thumbjmpl|rightka|200px|Mata uang tembaga Herodes, dengan tulisan "Basileus Herodon" di bagian muka dan lambang Matahari Vergina [[Makedonia]] di belakang.]]
Herodes Agung muncul dari sebuah keluarga Idumea yang kaya dan berpengaruh. Orang Idumea yang merupakan keturunan orang-orang [[Edom]] dalam [[Alkitab Ibrani]], menetap di [[Edom|Idumea]], yang dulunya dikenal sebagai [[Edom]], di seluruh [[Yudea]]. Ketika Yohanes Hirkanus dari keluarga [[Makabe]] menaklukkan Idumea pada 130-140 SM, ia menuntut semua warga Idumea menaati hukum Yahudi atau pergi dari tempat itu. Kebanyakan orang Idumea lalu memeluk agama Yahudi.
 
Baris 14:
 
== [[30-an SM]] ==
[[Berkas:Prise de Jérusalem par Hérode le Grand.jpg|thumbjmpl|rightka|Yerusalem direbut oleh Herodes Agung, 36 SM, oleh [[Jean Fouquet]]]]
[[39 SM]]-[[37 SM]] Perang melawan Antigonos. Setelah memenangkan [[Yerusalem]] dan kemenangan atas Antigonos, [[Markus Antonius]] menghukum mati Antigonos.
 
Baris 215:
Ada yang mempertanyakan ketepatan historis kejadian ini, karena penulis [[Injil Matius]] dianggap mempunyai motivasi keagamaan untuk menyajikan kejadian-kejadian seperti itu, dan laporan-laporan injil kanonik lainnya ataupun dokumen lain dari periode ini tidak ada yang melaporkan pembunuhan tersebut. Namun, kisah kekejamannya di [[Injil Matius]] dalam membunuh bayi-bayi di Betlehem sesuai dengan kelakuannya untuk mempertahankan kekuasaannya, seperti yang ditemukan dalam sejumlah catatan sejarah Romawi.
* Sejarawan [[Flavius Yosefus]] menulis bahwa Herodes "tidak pernah berhenti setiap hari membalas dendam dan menghukum siapa yang dianggapnya musuh."<ref>Flavius Josephus, ''Antiquities of the Jews'', {{sourcetext|source=The Antiquities of the Jews|book=Book XV}} (at Wikisource).</ref> Yosefus mencatat bahwa Herodes membunuh putra-putra dan istrinya sendiri, karena dicurigai hendak menggulingkan tahtanya. Sebuah kitab [[apokrif]] Yahudi pada abad pertama "Assumption of Moses" mencatat satu [[nubuat]]: ''Seorang raja yang biadab akan menggantikan para imam-imam keturunan [[Hasmonean]]… ia akan membantai semua anak-anak.''<ref>Assumption of Moses 6:2&ndash;6</ref><ref>Robert Eisenman, ''James The Brother of Jesus'', 1997, I.3 "Romans, Herodians and Jewish sects," p.49; see also E. P. Sanders, ''The Historical Figure of Jesus'', 1993, p.87-88</ref> Seorang pakar [[Perjanjian Baru]] dan pendeta [[Gereja Anglikan]], [[:en:R. T. France|R.T. France]], berpendapat bahwa Yosefus tidak mencatat pembantaian di Betlehem karena “Pembunuhan sejumlah kecil bayi di desa kecil tidak masuk hitungan pembunuhan-pembunuhan yang lebih spektakuler yang dicatat oleh Yosefus”.<ref>R T France “The Gospel of Matthew” 2007 NICNT</ref>
[[Berkas:Matteo di Giovanni 002.jpg|thumbjmpl|rightka| ''Pembunuhan bayi-bayi di Betlehem'', lukisan [[:en:Matteo di Giovanni|Matteo di Giovanni]]]]
* [[Ambrosius Theodosius Macrobius]] (c. 395-423) menulis pada abad ke-4 dalam bukunya ''Saturnalia'': "Ketika dia [Kaisar Agustus] mendengar tentang pembantaian anak-anak di bawah usia 2 tahun di Suriah oleh Herodes, raja orang Yahudi, dan di antaranya termasuk putra Herodes sendiri, dia [Kaisar Augustus] berkata: lebih baik menjadi babi kepunyaan Herodes daripada menjadi putranya." (''Cum audisset inter pueros quos in Syria Herodes rex Iudaeorum intra bimatum iussit interfici filium quoque eius occisum, ait: Melius est Herodis porcum esse quam filium'') <ref>(Ambrosius Theodosius Macrobius, [http://penelope.uchicago.edu/Thayer/L/Roman/Texts/Macrobius/Saturnalia/2*.html Saturnalia, book II, chapter IV:11]).</ref> Meskipun Macrobius sebenarnya menulis mengenai ritual agama Romawi dan tidak menyebut tentang Kristen sama sekali, tradisi pembunuhan bayi-bayi oleh Herodes merupakan sesuatu hal yang nyata terjadi bagi masyarakat umum waktu itu.<ref>Alan Cameron (1967). "Macrobius, Avienus, and Avianus". The Classical Quarterly 17 (2): 385–399.</ref>