Emha Ainun Nadjib: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Whisperwind12 (bicara | kontrib)
k */ Kehidupan Pribadi */
Baris 20:
|partner =
|children = [[Sabrang Mowo Damar Panuluh]]
}}
|website=www.caknun.com}}
'''Muhammad Ainun Nadjib''' atau biasa dikenal '''Emha Ainun Nadjib''' atau '''Cak Nun''' ({{lahirmati|[[Kabupaten Jombang|Jombang]], [[Jawa Timur]]|27|5|1953}}) adalah seorang [[tokoh]] [[intelektual]] berkebangsaan [[Indonesia]] yang melakukanmengusung [[dekonstruksi]] pemahaman nilai, pola komunikasi, metoda perhubungan kultural, pendidikan cara berpikir, serta pengupayaan solusi masalahnapas masyarakatIslami. Menjelang kejatuhan pemerintahan [[Soeharto]], Cak Nun dan beberapa tokoh nasional di antaranya [[Nurcholish Madjid|Nurcholis Madjid]] (Cak Nur), [[Utomo Dananjaya]], dan [[Ekky Syahruddin]] mengadakan pertemuan di Hotel Regent pada 16 Mei 1998. Mereka berkumpul menyusun sebuah draft yang yang di kirimkan melalui mensesneg kepada [[Soeharto]] yang intinya meminta Soeharto untuk ''legowo'' mundur dari kursi jabatan presiden.Cak Nun merupakan salah satu tokoh yang diundang ke [[Istana Merdeka]] padauntuk saatdimintakan konferensi pers pengunduran diri [[Soeharto]]. Karena kedekatan Cak Nun dengan Soehartonasihatnya yang kemudian kalimatnya diadopsi oleh [[Soeharto]] berbunyi "''Ora dadi presiden ora patheken''". Emha juga dikenal sebagai seniman, budayawan, penyair, dan pemikir yang menularkan gagasannya melalui buku-buku yang ditulisnya.
 
== Kehidupan Pribadipribadi ==
Emha merupakan anak keempat dari 15 bersaudara. Lahir di desa Menturo, [[Sumobito, Jombang, Jawa Timur]] dari rahim Ibunda Hj. Chalimah dan H. Abdul Lathief. ibu Hj. Chalimah merupakan putri dari KH. HM Iksan. Emha juga merupakan cicit dari Simbah Kyai Nur Zahid yang merupakan murid [[Syaikhona Kholil]] Bangkalan, Madura. Kyai Nur Zahid satu angkatan dengan Hadrotusyaikh [[Hasjim Asy'ari|Hasyim Asy'ari]], KH [[Ahmad Dahlan]], dan [[KH. Romli]]. Pendidikan formalnya hanya berakhir di semester 1 Fakultas Ekonomi [[Universitas Gadjah Mada]] (UGM). Sebelumnya dia pernah ‘diusir’ dari [[Pondok Modern Darussalam Gontor]] setelah melakukan ‘demo’ melawan pimpinan pondok karena sistem pondok yang kurang baik, pada pertengahan tahun ketiga studinya. Kemudian ia pindah ke [[Yogyakarta]] dan lulus daritamat SMA [[Muhammadiyah]] 1 YogyakartaI. Istrinya yang sekarang, [[Novia Kolopaking]], dikenal sebagai seniman film, panggung, serta penyanyi. [[Sabrang Mowo Damar Panuluh]] (Noe) adalah salah satu putranya yang kini tergabung dalam grup band [[Letto]].
 
Lima tahun ia hidup menggelandang di [[Malioboro]], [[Kota Yogyakarta|Yogyakarta]] antara 1970–1975, belajar [[sastra]] kepada guru yang dikaguminya, [[Umbu Landu Paranggi]], seorang [[sufi]] yang hidupnya misterius dan sangat memengaruhi perjalanan Emha. Masa-masa itu, proses kreatifnya dijalani juga bersama [[Ebiet G Ade]] (penyanyi), [[Eko Tunas]] (cerpenis/penyair), dan EH. Kartanegara (penulis).
Baris 30:
Selain itu ia juga pernah mengikuti [[lokakarya]] [[teater]] di [[Filipina]] ([[1980]]), International Writing Program di [[Universitas Iowa]], [[Amerika Serikat]] ([[1984]]), Festival Penyair Internasional di [[Rotterdam]], [[Belanda]] (1984) dan Festival Horizonte III di [[Berlin]] Barat, [[Jerman]] ([[1985]]). Emha juga pernah terlibat dalam produksi film [[Rayya, Cahaya di Atas Cahaya]] (2011), skenario film ditulis bersama [[Viva Westi]].
 
== Kajian Islamiislami ==
Dalam kesehariannya, Emha terjun langsung di [[masyarakat]] dan melakukan aktivitas-aktivitas yang merangkum dan memadukan dinamika [[kesenian]], [[agama]], pendidikan [[politik]], sinergi [[ekonomi]] guna menumbuhkan potensi rakyat. Di samping aktivitas rutin bulanan dengan komunitas Masyarakat Padhang Bulan, ia juga berkeliling ke berbagai wilayah [[nusantara]], rata-rata 10 sampai15 kali per bulan bersama Gamelan [[Kiai Kanjeng]], dan rata-rata 40 sampai 50 acara massal yang umumnya dilakukan di area luar [[gedung]]. Kajian-kajian islami yang diselenggarakan oleh Cak Nun antara lain:
* Jamaah Maiyah [[Kenduri Cinta]] sejak tahun 1990-an yang dilaksanakan di [[Taman Ismail Marzuki]]. Kenduri Cinta adalah salah satu forum silaturahmi budaya dan kemanusiaan yang dikemas sangat terbuka, nonpartisan, ringan dan dibalut dalam gelar kesenian lintas gender, yang diadakan di Jakarta setiap satu bulan sekali.
* Mocopat Syafaat - Yogyakarta
* Padhangmbulan - Jombang
* Gambang Syafaat - Semarang
* Bangbang Wetan - Surabaya
* Paparandang Ate - Mandar
* Maiyah Baradah - Sidoarjo
* Obor Ilahi Malang, Hongkong, dan Bali
* Juguran Syafaat - Banyumas Raya
* Maneges Qudroh - Magelang
Dalam pertemuan-pertemuan [[sosial]] itu ia melakukan berbagai dekonstruksi pemahaman atas nilai-nilai, pola-pola [[komunikasi]], metode perhubungan kultural, pendidikan cara berpikir, serta pengupayaan solusi-solusi masalah masyarakat.
* Majlis gugurgunung - Ungaran
 
* Jemparing Asih - Bandung
* Warok Kaprawiran - Ponorogo
* Suluk Surakartan - Surakarta
* Qoryah Thoyibah - Korea
== Teater ==
Memacu kehidupan multi-kesenian Yogya bersama [[Halim HD]], jaringan kesenian melalui [[Sanggar Bambu]], aktif di Teater Dinasti dan menghasilkan repertoar serta pementasan drama. Beberapa karyanya:
Baris 71 ⟶ 68:
* Suluk Pesisiran (1989),
* Lautan Jilbab (1989),
* Seribu Masjid Satu Jumlahnya ( 1990),lalalaw
* Cahaya Maha Cahaya (1991),
* Sesobek Buku Harian Indonesia (1993),
Baris 99 ⟶ 96:
* Iblis Nusantara Dajjal Dunia (1997),
* 2,5 Jam Bersama Soeharto (1998),
* Mati Ketawa AlaCara Refotnasi (1998),
* Kiai Kocar Kacir (1998),
* Ziarah Pemilu, Ziarah Politik, Ziarah Kebangsaan (Penerbit Zaituna, 1998),
Baris 129 ⟶ 126:
 
Bulan Maret 2011, Emha memperoleh Penghargaan Satyalancana Kebudayaan 2010 dari [[Negara Kesatuan Republik Indonesia]].<ref name="antaranews.com_MenbudparSematk" /> Menurut Menteri Kebudayaan dan Pariwisata [[Jero Wacik]], penghargaan diberikan berdasarkan pertimbangan bahwa si penerima memiliki jasa besar di bidang kebudayaan yang telah mampu melestarikan kebudayaan daerah atau nasional serta hasil karyanya berguna dan bermanfaat bagi masyarakat, bangsa, dan negara.<ref name="antaranews.com_MenbudparSematk">{{Cite web |title=Menbudpar Sematkan Satyalencana Kebudayaan 2010 |author= |work=antaranews.com |date=24 Maret 2011 |accessdate={{date|2016-08-24}} |url=http://www.antaranews.com/berita/251216/menbudpar-sematkan-satyalencana-kebudayaan-2010 |quote= |archivedate= |archiveurl= |dead-url=no}}</ref>
 
Bulan Agutsus 2017, Emha juga menerima anugrah Penghargaan HIPIIS Social Sciences Award 2017 di Pendopo Graha Satya Praja Kabupaten Sukoharjo.
 
== Referensi ==