Ahli waris tetap: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan |
Tidak ada ringkasan suntingan |
||
Baris 1:
'''Pewaris tetap''' adalah seseorang pewaris takhta yang kedudukannya tidak bisa digeser secara hukum dengan kelahiran orang lain. Hal ini berbeda dengan pewaris sementara yang kedudukannya dapat digeser bila lahir orang lain yang dipandang lebih pantas menjadi pewaris.
== Pewarisan ==
Pewaris
Penggolongan pewaris menjadi pewaris sementara dan pewaris tetap didasarkan pada hukum negara yang berlaku. Misalnya, suatu kerajaan menetapkan hukum bahwa keturunan raja yang akan menjadi pewaris, dengan perincian bahwa putra tertua raja yang akan menjadi pewaris tetap. Bila raja sama sekali belum memiliki keturunan, maka saudara raja dipandang menjadi pewaris sementara. Dia akan menjadi raja yang baru jika raja yang lama mangkat tanpa meninggalkan keturunan. Namun bila misalkan raja memiliki seorang putri, maka kedudukan saudara raja sebagai pewaris sementara akan digantikan putri raja tersebut. Meski begitu, putri raja ini juga berstatus sebagai pewaris sementara, karena kedudukannya sebagai pewaris dapat digantikan bila raja memiliki seorang putra.
Baris 16 ⟶ 14:
== Pewaris tetap versus pewaris sementara ==
[[Berkas:Crowd awaiting Crown Prince Tokyo Dec1916.jpg|thumb|right|190px|Saat-saat sebelum [[Istana Kekaisaran Tokyo|Istana Kekaisaran]] di Jepang menunggu penampilan [[Pangeran Mahkota]] [[Hirohito]] untuk proklamasi pengakuan resminya sebagai pewaris tahta untuk [[Tahta Seruni|Tahta Kekaisaran Jepang]] – ''New York Times'', 1916.]]
Dalam sistem warisan yang diatur oleh beberapa bentuk [[primogenitur]], seorang pewaris
Contoh terjelas terjadi dalam kasus seorang pemegang gelar yang tidak memiliki anak. Jika suatu waktu ia menghasikan anak, mereka (penentu pemegang gelar) mengangkat kerabat yang lebih "jauh" (saudara atau mungkin sepupu atau keponakan pemegang gelar) menjadi pewaris presumtif.
|