Bioterorisme: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Syadthabigo (bicara | kontrib) Tidak ada ringkasan suntingan |
Syadthabigo (bicara | kontrib) |
||
Baris 1:
'''Bioterorisme''', atau serangan biologi, adalah tindakan pelepasan virus, bakteri atau agen biologi lainnya secara sengaja yang dapat membuat korbannya
== Sejarah ==
Taktik
Bukti-bukti substantif juga menemukan bahwa [[Kekaisaran Jerman|Jerman]] kuat diduga hendak melakukan serangan
Lalu pada Perang Dunia II, Jepang memiliki program penelitian dan pengembangan serangan biologi yang dikenal sebagai [[Unit 731]]. Unit tersebut berfasilitaskan lebih dari 150 gedung di distrik Pingfang, [[Republik Tiongkok (1912–1949)|Tiongkok]] dan lima kampus lainnya di luar Pingfang serta beranggotakan lebih dari 3.000 ilmuwan. Kuat diduga bahwa lebih dari 10.000 tahanan tewas sebagai kelinci percobaan program tersebut<ref>[https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC1200679/]. Riedel, Stefan 2004, Biological warfare and bioterrorism: a historical review, ''Baylor University Medical Center Proceedings''. Diakses tanggal 12 November 2017.</ref>.
== Tanda-tanda dan
Tanda-tanda terjadinya serangan bioterorisme bisa saja tidak kasat mata akibat terjadinya masa inkubasi sebelum dampaknya mulai terasa. Menurut buku panduan keadaan darurat Singapura, tanda-tanda yang harus dicurigai dalam menduga terjadinya bioterorisme adalah adanya bubuk atau cairan sejenis gel dan benda yang mencurigakan, terjangkitnya masyarakat pada suatu penyakit yang tidak biasa, dan/atau banyaknya orang yang meminta pertolongan kesehatan darurat dalam kurun waktu yang berdekatan.
Dalam merespons bioterorisme secara individual, seseorang yang telah terdedah terhadap agen biologi disarankan untuk segera menjauh dari agen tersebut serta menutup hidung dan mulut dengan kain basah jika memungkinkan. Selain itu, orang tersebut disarankan untuk mandi dengan air dan sabun sesegera mungkin lalu mengganti semua pakaian mereka. Pakaian sebelumnya yang telah terkontaminasi harus dimasukkan ke dalam kantong yang layak dan sesuai (tidak sobek dan tertutup rapat) agar agen yang mungkin terdapat tidak terus tersebar<ref
== Bioterorisme dalam budaya populer ==
Bioterorisme sudah cukup sering dijadikan tema dalam karya-karya budaya populer. Film Inggris besutan sutradara Danny Boyle ''28 Days Later'' (2002), misalnya, mengisahkan kekacauan yang dialami suatu masyarakat akibat dilepasnya sebuah virus yang sangat mematikan secara sengaja oleh aktivis pecinta binatang di mana empat tokoh utamanya berusaha bertahan hidup di tengah ketidakpastian tersebut<ref>[http://www.imdb.com/title/tt0289043/ 28 Days Later... (2002)]. ''IMDb''. Diakses tanggal 12 November 2017.</ref>.
Depiksi lain bioterorisme juga dapat ditemukan pada musim kedua serial televisi [[Denmark]]-[[Swedia]] ''Bron''/''Broen''. Diawali dengan kematian-kematian mencurigakan akibat suatu penyakit yang tak diketahui dan keberadaan racun pada beberapa produk makanan di metropolitan [[Kopenhagen]]-[[Malmö]]. Walaupun pada akhirnya diketahui bahwa kematian-kematian tersebut disengaja oleh kakak kandung pemilik sebuah perusahaan farmasi berbasis di Kopenhagen untuk menimbulkan kepanikan yang pada akhirnya akan menaikkan harga saham sebuah perusahaan tersebut, pelaku lain memasukkan virus ke dalam obat yang digunakan oleh pemilik perusahaan. Pelaku tersebut berniat menyebarkan virus yang berada di dalam tubuh pemilik perusahaan melalui sistem pendingin udara untuk menginfeksi dan membunuh para menteri lingkungan se-Eropa yang akan dijumpai oleh si pemilik perusahaan dalam sebuah konferensi<ref>[http://www.imdb.com/title/tt1733785/episodes?year=2013&ref_=tt_eps_yr_2013 The Bridge (2011- )]. ''IMDb''. Diakses tanggal 12 November 2017.</ref>.
== Lihat juga ==
[[Senjata biologi]]
== Referensi ==
|