Nasi minyak: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan
Tidak ada ringkasan suntingan
Baris 9:
| course = Makanan utama
| served = hangat
| main_ingredient = [[Nasi]] dimasak dengan [[minyak samin]] dan rempah-rempah
| variations =
| calories =
Baris 20:
 
== Sejarah ==
Sajian Nasi minyak merupakan kuliner hasil asimilasi antara budaya lokal [[Suku Palembang|Melayu Palembang]] dan pendatang [[Arab-Indonesia|Arab]] yang banyak menetap di kawasan Pasar Kuto, [[Kota Palembang]]. Nasi minyak adalah adaptasi dari [[nasi kebuli]] terhadap selera lidah orang [[Indonesia]]. Jika nasi kebuli biasanya menggunakan beras basmati sebagai bahan utama, maka nasi minyak di Sumatera Selatan dan Jambi menggunakan beras lokal. Nasi minyak terkadang juga menggunakan santan kelapa sebagi pengganti susu kambing atau susu sapi sebagai bumbu. Perbedaan nasi minyak [[Jambi]] dengan nasi minyak [[Palembang]] adalah nasi minyak [[Jambi]] disantap bersama dengan kuah kari.<ref name="sejarah">http://travel.kompas.com/read/2015/01/06/180900227/Nasi.Minyak.Dulu.Hanya.Disantap.Keluarga.Sultan. Diakses tanggal 11-11-2017.</ref>
Pada zaman dahulu nasi minyak adalah makanan istimewa yang hanya disajikan kepada lingkungan keluarga Kesultanan Palembang Darussalam saja. Nasi minyak biasanya menjadi sajian rutin bagi Sultan Palembang setiap hari jumat selepas beliau menunaikan ibadah sholat jumat. Nasi minyak juga sering disajikan bagi tamu-tamu agung yang melawat ke wilayah Kesultanan Palembang Darussalam. Kini nasi minyak sudah tidak seekskusif dulu, nasi minyak sudah dapat dinikmati oleh masyarakat umum di acara-acara khusus seperti pesta pernikahan, idulfitri, idul adha, syukuran, dan juga sudah dijual di kedai makanan khas Palembang.
 
 
== Referensi ==