Filsafat sosial: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Gerildwira (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Gerildwira (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Baris 3:
Tampilnya Auguste Comte dengan bukunya ‘Sistem Filsafat Positif’ telah memberikan warna tersendiri terhadap kajian kemasyarakatan secara kritis, sistematis dan intensif secara modern pada abad ke 19. Sejak kemunculannya hingga saat ini sosiologi masih dibayang-bayangi oleh pengaruh filsafat dan psikologi, hal semacam itu wajar karena kelahiran sosiologi ditengah persaingan pengaruh antara filsafat dan psikologi.<ref name="george">George Ritzer, D. J. (2003). Sociological Theory. McGraw-Hill.</ref>
 
Harus diakui kajian terhadap persoalan kemasyarakatan bukan sesuatu yang baru, karena menunggu adanya ilmu-ilmu lain yang kemudian menyatu ke dalam suatu keseluruhan yang integral sebagai ilmu tersendiri (K.J. Veeger, hlm:3). Maka ilmu sosial terus berkembang merambah ke seluruh Eropa, dan filsuf-filsuf sosial dan mazhab sosial terus bermunculan di mana-mana, salah satu yang paling terkenal adalah mazhab Frankfurt. Mazhab ini menunjukkan pada sekelompok sarjana yang bekerja pada lembaga untuk penelitian sosial di Frankfurt. Lembaga ini didirikan oleh Felix Weil pada tahun 1923, dan mengalami puncak keemasan ketika Max Horkheimer menjadi direktur pada tahun 1930 M. Horkheimer merupakan tokoh kiri yang mengkritik teori tradisional untuk menganalisis fungsi ilmu pengetahuan dan filsafat dalam masyarakat.<ref name="sunarto">Sunarto, (2006). ‘Konstruksi epistemologi Max Horkheimer: KrtikKritik atas masyarakat modern’, dalam. Epistemologi kiri, Yogyakarta: Ar-Ruzz</ref>
== Referensi ==
=== Catatan kaki ===