Subjek (filsafat): Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
kTidak ada ringkasan suntingan Tag: Suntingan visualeditor-wikitext |
kTidak ada ringkasan suntingan Tag: Suntingan visualeditor-wikitext |
||
Baris 6:
</ref> [[Jacques Lacan]] yang terinspirasi oleh [[Heidegger]] dan [[Ferdinand de Saussure|Saussure]], menggunakan konsep "Subjek terbelah" dalam mengembangkan model psikoanalisis [[Sigmund Freud|Freud]] melalui mekanisme keterpisahan diri saat ia meninggalkan [[tatanan riil]], dan memasuki [[tatanan imajiner]] (pada proses [[tahap cermin]]). Pada tahap ini, diri terpisah dengan [[Liyan (filsafat)|Liyan]] atau sang ibu, saat dia memasuki wilayah [[bahasa]], perbedaan, dan permintaan dalam fase[[tatanan simbolik]] atau " Nama-Ayah".<ref name=":3">{{cite book|title=Lacan in the German-Speaking World|last1=Stewart|first1=Elizabeth.|last2=Jaanus|first2=Maire|last3=Feldstein|first3=Richard | |year=2004|page=16|publisher=SUNY Press|location=Yogyakarta|ref=harv}}</ref> Subjek pada pandangan [[Jacques Lacan|Lacan]] di sini adalah "subjek maskulin"; di mana Lacan memasukkan pandangan Freud bahwa antara ibu dan anak tercipta suatu korelasi yang berhubungan dengan apa yang disebut falus ({{lang-en|phallus}}). Falus di sini merupakan simbol dari ayah, yang tidak didefinisikan sebagai sekadar organ penis pada pria. Falus menurut Lacan adalah fungsi imajiner dan simbolik dari organ penis. Imajiner falus adalah objek imajiner yang berada antara anak dan ibu. Imajiner falus dipahami oleh seorang anak sebagai objek hasrat dari ibunya yang diingini oleh sang ibu melampaui sang anaknya sendiri, sehingga sang anak mengidentifikasikan dirinya dengan objek ini. Sang ayah hadir dan melakukan kastrasi terhadap sang anak dengan larangan kepada sang anak melalui hukum tersirat dalam menghilangkan harapan untuk menjadi falus ibunya. Dalam hal ini sang anak dihadapkan kepada dua pilihan, yaitu menaati atau menolak hal tersebut. Dalam proses ini Lacan memperkenalkan istilah “Nama-Ayah” yang digambarkan mewakili [[hukum]] dan [[masyarakat]].<ref name=":4">{{cite book|title=Proses Pembentukan Subjek: Antropologi Jacques Lacan|last1=Lukman|first1=Lisa.|year=2011|publisher=Penerbit Kanisius|location=Yogyakarta|ref=harv}}</ref>
[[Kastrasi]] yang dimaksud Lacan bukan hanya terjadi pada anak lelaki, melainkan juga pada anak perempuan. Falus terjadi tanpa melihat perbedaan jenis kelamin. Pria mengalami kastrasi jika ia melepaskan falus simboliknya, sedangkan kekurangan wanita terhadap simbolik falus pada dirinya sejenis penguasaan. Kastrasi dipahami sebagai penolakan terhadap apa yang diistilahkan sebagai "''jouissance''"{{efn|Kata '<nowiki/>''jouissance'<nowiki/>'' memiliki makna semacam "sengsara-nikmat" karena terdapat kepuasan yang juga mengandung penderitaan pada
== Catatan ==
{{notelist}}
|