Joglo: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Kristiasari (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
HsfBot (bicara | kontrib)
k Bot: Perubahan kosmetika
Baris 10:
1.'''Pendapa'''.
 
Bagian ini terletak di depan rumah. Biasanya digunakan untuk aktivitas formal, seperti pertemuan, tempat pagelaran seni wayang kulit dan tari-tarian, serta upacara adat. Meski terletak di depan rumah, tidak boleh dilewati sembarang orang yang hendak masuk ke dalam rumah. Jalur untuk masuk ada sendiri dan letaknya terpisah memutar samping pendapa.
 
2.'''Pringitan'''.
 
Bagian ini terletak antara pendapa dan rumah dalam (omah njero). Selain digunakan untuk jalan masuk, lorong juga kerap digunakan sebagai tempat pertunjukan wayang kulit.
 
3. '''Emperan'''.
Baris 22:
4. '''Omah njero'''.
 
Bagian ini sering pula disebut omah mburi, dalem ageng, atau omah saja.  Kadang disebut juga sebagai omah-mburi, dalem ageng atau omah. Kata omah dalam masyarakat Jawa juga digunakan sebagai istilah yang mencakup arti kedomestikan, yaitu sebagai sebuah unit tempat tinggal. 
 
5. '''Senthong-kiwa'''.
 
Berada di sebelah kanan dan terdiri dari beberapa ruangan. Ada yang berfungsi sebagai kamar tidur, gudang, tempat menyimpaan persediaan makanan, dan lain sebagainya.
 
6. '''Senthong tengah'''.
 
Bagian ini terletak ditengah bagian dalam. Sering juga disebut pedaringan, boma, atau krobongan. Sesuai dengan letaknya yang berada jauh di dalam rumah, bagian ini berfungsi sebagai tempat menyimpan benda-benda berharga, seperti harta keluarga atau pusaka semacam keris, dan lain sebagainya 
 
7. '''Senthong-tengen.'''
 
Bagian ini sama seperti Senthong kiwa, baik fungsinya maupun pembagian ruangannya. 
 
8. '''Gandhok.'''
 
Merupakan bangunan tambahan yang letaknya mengitari sisi belakang dan samping bangunan inti.