Dara Petak: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Borgxbot (bicara | kontrib)
k Robot: Cosmetic changes
Antapurwa (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Baris 1:
'''Dara Petak''' atau '''Dara Pethak''', adalah satu-satunya istri [[Raden Wijaya]] pendiri [[Majapahit]], yang berasal dari luar [[Jawa]].
'''Dara Petak''' (harafiah berarti "Merpati Putih") adalah istri kelima dari [[Raden Wijaya]], merupakan putri dari Raja Shri Tribhuana Raja [[Mauliwarmadhewa]] dari [[Kerajaan Dharmasraya]]. Ia adalah adik kandung dari [[Dara Jingga]]. Dari perkawinannya dengan Raden Wijaya, Dara petak melahirkan seorang putra yaitu Kalagemet atau Sri [[Jayanegara]] yang menjadi penerus tahta ayahnya di [[Majapahit]]
 
==Dara Petak dalam Pararaton==
Dikarenakan Dara Petak melahirkan satu-satunya anak lelaki yang menjadi putra mahkota, maka Raden Wijaya memberi gelar Sthri Tinuheng Pura, yang bermakna, Istri yang dituakan di istana, posisinya disejajarkan dengan permaisuri.
Nama Dara Pethak berarti ''merpati putih''. Ia adalah putri [[Srimat Tribhuwanaraja Mauliawarmadewa]] dari [[Kerajaan Dharmasraya]]. Kerajaan ini terletak di [[Pulau Sumatra]] yang pada tahun 1286 menjadi bawahan [[Kerajaan Singhasari]].
{{indo-bio-stub}}
 
Menurut ''[[Pararaton]]'', sepuluh hari setelah pengusiran pasukan [[Mongol]] oleh pihak [[Majapahit]], datang pasukan [[Kebo Anabrang]] yang pada tahun 1275 dikirim [[Kertanagara]] menaklukkan [[Pulau Sumatra]]. Pasukan tersebut membawa dua orang putri bernama [[Dara Jingga]] dan Dara Petak sebagai persembahan untuk [[Kertanagara]].
 
Karena [[Kertanagara]] sudah meninggal, maka ahli warisnya, yaitu [[Raden Wijaya]] mengambil Dara Petak sebagai istri, sedang [[Dara Jingga]] diserahkan kepada [[Adwayabrahma]], seorang pejabat [[Singhasari]] yang dulu dikirim ke [[Sumatra]] tahun 1286.
 
Menurut [[kronik Cina]], pasukan [[Mongol]] yang dipimpin [[Ike Mese]] meninggalkan [[Jawa]] tanggal 24 April 1293, sehingga dapat diperkirakan pertemuan antara [[Raden Wijaya]] dan Dara Petak terjadi tanggal 4 Mei 1293.
 
Dara Petak pandai mengambil hati [[Raden Wijaya]] sehingga ia dijadikan sebagai ''Stri tinuheng pura'', atau istri yang dituakan di istana. Padahal menurut ''[[Nagarakretagama]]'', [[Raden Wijaya]] sudah memiliki empat orang istri, dan semuanya adalah putri [[Kertanagara]].
 
Pengangkatan Dara Petak sebagai istri tertua mungkin karena hanya dirinya saja yang melahirkan anak laki-laki, yaitu [[Jayanagara]]. Sedangkan menurut ''[[Nagarakretagama]]'', ibu [[Jayanagara]] bernama '''Indreswari'''. Nama ini dianggap sebagai gelar resmi Dara Petak.
 
Dalam prasasti Kertarajasa (1305), [[Jayanagara]] disebut sebagai putra [[Tribhuwaneswari]] permaisuri utama [[Raden Wijaya]]. Dari berita tersebut dapat diperkirakan [[Jayanagara]] adalah anak kandung Indreswari alias Dara Petak yang kemudian menjadi anak angkat [[Tribhuwaneswari]], sehingga ia dapat menjadi [[putra mahkota]] sebagai calon raja selanjutnya.
 
==Kepustakaan==
* Poesponegoro & Notosusanto (ed.). 1990. ''Sejarah Nasional Indonesia Jilid II''. Jakarta: Balai Pustaka.
* [[Slamet Muljana]]. 2005. ''Menuju Puncak Kemegahan'' (terbitan ulang 1965). Yogyakarta: LKIS
* [[Slamet Muljana]]. 1979. ''Nagarakretagama dan Tafsir Sejarahnya''. Jakarta: Bhratara
 
[[Kategori:Kerajaan Majapahit]]