Masjid Istiqlal, Jakarta: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Rachmat-bot (bicara | kontrib)
k cosmetic changes
Imam masjid Istiqlal
Tag: VisualEditor Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
Baris 92:
Selanjutnya pelaksanaan pembangunan masjid ini tidak berjalan lancar. Sejak direncanakan pada tahun 1950 sampai dengan 1965 tidak mengalami banyak kemajuan. Proyek ini tersendat, karena situasi politik yang kurang kondusif. Pada masa itu, berlaku [[demokrasi parlementer]], [[partai politik|partai-partai politik]] saling bertikai untuk memperjuangkan kepentingannya masing-masing. Kondisi ini memuncak pada tahun 1965 saat meletus peristiwa [[G30S/PKI]], sehingga pembangunan masjid terhenti sama sekali. Setelah situasi politik mereda, pada tahun 1966, Menteri Agama KH. [[Muhammad Dahlan]] mempelopori kembali pembangunan masjid ini. Kepengurusan dipegang oleh KH. Idham Chalid yang bertindak sebagai Koordinator Panitia Nasional Pembangunan Masjid Istiqlal.<ref name=M1/>
 
Tujuh belas tahun kemudian, Masjid Istiqlal selesai dibangun. Dimulai pada tanggal [[24 Agustus]] 1961, dan diresmikan penggunaannya oleh Presiden [[Soeharto]] pada tanggal [[22 Februari]] 1978,<ref name="M2">Indonesian State Secretariat (1995), ''40 Tahun Indonesia Merdeka, Jilid 3'' (''40 Years of Indonesian Independence, Volume 3''), p1035, ISBN 979-8300-06-8</ref> ditandai dengan [[prasasti]] yang dipasang di area [[tangga]] pintu As-Salam. Biaya pembangunan diperoleh terutama dari [[APBN]] sebesar Rp. 7.000.000.000,- (tujuh miliar rupiah) dan US$. 12.000.000 (dua belas juta dollar AS).<ref name=M3>Nasional Kompas: [http://nasional.kompas.com/read/2016/02/22/08080081/Pesan.Soeharto.Saat.Resmikan.Penggunaan.Masjid.Istiqlal?page=all Pesan Soeharto Saat Resmikan Penggunaan Masjid Istiqlal], diakses 24 Juni 2017</ref>
 
=== Peristiwa kontemporer ===
Baris 536:
Masjid Istiqlal mempunyai seorang imam besar<ref>{{cite news|title=New Board of Executives of Masjid Istiqial for 2015 - 2020|url=http://www.kemenag.go.id/index.php?a=berita&id=325170|publisher=Ministry of Religious Affairs of the Republic of Indonesia|date=2016-01-22|accessdate=2016-03-14}}</ref>, seorang wakil imam besar, dan tujuh orang imam. Sampai saat ini, Masjid Istiqlal memiliki empat imam besar. Imam Besar bertugas untuk mengawasi peribadatan di Masjid Istiqlal sesuai [[Syariat Islam|Syari'at Islam]] dan memberikan layanan konsultasi agama. Mereka adalah K. H. A. Zaini Miftah (1970-1980), K. H. Mukhtar Natsir (1980-2004), K. H. Nasrullah Djamaluddin (2004-2005) dan Imam Besar saat ini yang dijabat oleh Mantan [[Wakil Menteri Agama]] RI yaitu Prof. Dr. H. [[Nasaruddin Umar]], M.A menggantikan Prof. Dr. K. H. [[Ali Musthafa Ya'qub]], M. A.<ref>http://www.kemenag.go.id/index.php?a=berita&id=325170/ Menag Kukuhkan Imam Besar dan Pengurus BP2M Istiqlal, diakses 28 April 2016</ref>, pengasuh Pondok Pesantren Luhur Ilmu Hadis Darus Sunnah di [[Ciputat]], [[Jakarta Selatan]]. Wakil Imam Besar dijabat Drs. H. Syarifuddin Muhammad, M. M. Dia adalah mantan Ketua Ikatan Penghafal al-Qur'an. Tujuh imam lainnya adalah:
 
# H. Muhammad Salim Ghazali, S.Q.,S.Ud.
# H. Ahmad Husni Isma'il, M.Ag.A
# Drs. HKH. Muhasyim Abdul Majid, M.AgA
# H. Martomo Malaing AS, S.Q., S.Th.I, M.A.
# H. Ahmad Rofi'uddin Mahfudz, S.Q., M.A.
# Drs. HKH. [[Hasanuddin Sinaga]], M.A.
# Drs. H.Ahmad Dzulfatah YasinAnshoruddin, M.A.
 
Selain itu, Masjid Istiqlal juga memiliki tujuh orang muadzin yang bertugas mangumandangkan [[adzan]] dan memberikan pengajaran tentang Al-Qur'an dan agama Islam. Mereka adalah: