Burisrawa: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
k Bot: Migrasi 3 pranala interwiki, karena telah disediakan oleh Wikidata pada item d:Q2724587 |
M. Adiputra (bicara | kontrib) kTidak ada ringkasan suntingan |
||
Baris 1:
{{TMH Infobox|
| Image = Burisrawa-kl.jpg
| Caption = Burisrawa dalam versi pewayangan Jawa.
| Nama = Burisrawa
| Nama_lain =
| Ejaan_Sanskerta = Bhūriśravā
| Devanagari = भूरिश्रवा
| Tokoh = ''Mahabharata''
| Kitab = ''[[Mahabharata]]''
| Ayah = [[Somadata]]
| Kasta = kesatria
| Klan = [[Bahlika]]
| Tempat = Kerajaan Bahlika
| Asal = [[Kerajaan Bahlika]]
}}
'''Burisrawa'''
==
Menurut versi ''[[Mahabharata]]'', Burisrawa merupakan putra dari
Versi pewayangan [[Jawa]] menyebut
Salya versi Jawa menikah dengan Setyawati dan memiliki lima orang anak, yaitu Erawati, Surtikanti, Banowati, Burisrawa, dan Rukmarata. Ketiga putri Salya masing-masing menikah dengan [[Baladewa]], [[Karna]], dan [[Duryudana]]. Di antara kelima anak Salya, hanya Burisrawa yang memiliki wajah buruk seperti [[raksasa]], sedangkan yang lainnya cantik dan tampan. Hal ini merupakan kutukan karena Salya semasa muda pernah membunuh mertuanya sendiri yang berwujud raksasa karena jijik. Mertuanya itu bernama [[
Burisrawa dalam pewayangan tidak tinggal di istana Mandaraka bersama ayah ibunya, melainkan menyendiri di Kasatriyan Madyapura.
==
[[Pandawa]] nomor tiga, yaitu [[Arjuna]] dalam ''[[Mahabharata]]'' bersaing dengan [[Duryodana]] untuk bisa memperistri [[Subadra]]. Sementara itu dalam pewayangan Jawa, saingannya adalah Burisrawa.
Baris 27 ⟶ 33:
== Permusuhan dengan Satyaki ==
Versi ''[[Mahabharata]]'' menyebut keluarga Burisrawa dan keluarga [[Satyaki]] merupakan musuh bebuyutan. Dikisahkan bahwa [[Dewaki]] putri [[Ugrasena]] sedang diperebutkan banyak orang. Maka diadakanlah sayembara pertandingan untuk siapa saja yang ingin memperistri Dewaki. Setelah melewati berbagai babak, akhirnya tersisa dua orang pelamar yang masih bertahan, yaitu
Somadatta merupakan ayah Burisrawa, sedangkan Sini adalah kakek dari Satyaki. Sini sendiri melamar Dewaki untuk dipersembahkan kepada [[Basudewa]]. Dari perkawinan itu kemudian lahir [[Kresna]].
Baris 33 ⟶ 39:
Dalam perang [[Baratayuda]] keluarga Burisrawa memihak [[Korawa]] sedangkan keluarga Satyaki memihak [[Pandawa]]. Pada hari kedelapan anak-anak Satyaki yang berjumlah sepuluh orang tewas di tangan Burisrawa. Burisrawa sendiri kemudian mati di tangan Satyaki pada hari ke-14, disusul kemudian oleh Somadatta, Buri, dan Sala pada hari berikutnya.
==
Baik versi ''[[Mahabharata]]'' maupun versi [[Jawa]] mengisahkan Burisrawa mati di tangan [[Satyaki]] dengan bantuan [[Arjuna]] dalam perang [[Baratayuda]].
Baris 45 ⟶ 51:
Dalam ''[[Kakawin Bharatayuddha]]'', pedang yang digunakan Satyaki untuk membunuh Burisrawa bernama pedang Mangekabhama, sedangkan dalam naskah ''[[Serat Bratayuda]]'', Satyaki menggunakan panah Nagabanda. Sementara itu, dalam pewayangan Jawa, senjata yang digunakan untuk mengakhiri nyawa Burisrawa adalah gada Wesikuning.
== Referensi ==
{{reflist}}
{{tokoh mahabharata}}
|