Tata negara Republik Romawi: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
HaEr48 (bicara | kontrib)
TantanganMingguan
 
HaEr48 (bicara | kontrib)
k betulkan
Baris 12:
Selama berdirinya republik, tata negara ini berubah perlahan-lahan. Awalnya, kelas bangsawan yang disebut [[patricius]] cenderung mendominasi, namun konflik antara kelas patricius dan kelas rakyat biasa yang disebut [[plebs]]. Kelas plebs diberikan hak yang sama dengan bangsawan, jabatan tribunus dibuat untuk mengimbangi kekuasaan para patricius dan [[Dewan Plebs]] didirikan dan diberi kekuasaan legislatif. {{sfn|Lintott|2003|pp=121-122}}
 
Akhir zaman republik ditandai dengan meningkatnya pemusatan kekuasaan di tangan gubernur-gubernur yang memerintah provinsi diluar ibukota Roma, {{sfn|Abbott|1963|p=44}} dan penggunaan kekuatan militer untuk memaksakan perubahan politik (contohnya masa kediktatoran [[Sulla]]).{{sfn|Lintott|2003|p=212}} Selain itu Majelis dapat disuap atau diancam untuk memberikan kekuasaan yang besar bagi pemimpin militer tertentu.{{sfn|Lintott|2003|p=213}} Perkembangan ini menyebabkan pemusatan kekuasaan ke hanya sejumlah kecil tokoh. Pemusatan ini, beserta jatuhnya kepercayaan terhadap institusi reppublikrepublik,{{sfn|Lintott|2003|p=213}} memicu terjadinya perang saudara dan berakhir dengan jatuhnya sistem republik dan dimulainya sistem kekaisaran.
==Referensi==