Kehadiran nyata Kristus dalam Ekaristi: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
kTidak ada ringkasan suntingan |
kTidak ada ringkasan suntingan |
||
Baris 4:
'''Kehadiran nyata Kristus dalam Ekaristi''' adalah istilah yang digunakan dalam [[teologi Kristen]] untuk mengungkapkan ajaran bahwa [[Yesus]] adalah ''benar-benar'' atau ''[[teori substansi|secara substansial]]'' hadir dalam Ekaristi atau [[Perjamuan Kudus]], bukan hanya secara simbolis atau metaforis.
Terdapat sejumlah pandangan berbeda dalam pemahaman tentang arti istilah "realitas" dalam konteks ini di antara kelompok Kristen kontemporer yang menerimanya, termasuk [[Gereja Katolik]], [[Gereja Ortodoks Timur]], [[Gereja Ortodoks Oriental]], [[Gereja dari Timur]], [[Lutheranisme]], [[Anglikanisme]], dan [[Metodisme]].<ref name="Losch2002"/><ref name="Neal2014"/> Perbedaan-perbedaan tersebut sehubungan dengan penafsiran-penafsiran harfiah ataupun figuratif dari [[Institusi (liturgi)|Kata-Kata Institusi]], serta pertanyaan-pertanyaan yang berkaitan dengan konsep [[Realisme Platonis|realisme]] dalam konteks [[aksiden (filsafat)|aksiden]] (''accidere'') dan [[teori substansi|substansi]] Platonis. Upaya-upaya untuk mencapai saling pengertian antara berbagai keyakinan menyebabkan diadakannya perundingan pada tahun 1980-an tentang ''{{ill
== Sejarah ==
Baris 17:
[[Skolastisisme]] membawa masuk teologi Kristen ke dalam istilah-istilah [[Aristotelianisme]]. Dengan demikian penting untuk dipahami bahwa istilah-istilah seperti ''nyata'' (''riil'') dan ''substansi'' dalam ''kehadiran nyata'' dan ''[[transubstansiasi]]'' harus dimengerti di dalam kerangka [[teori substansi]] Aristotelian, dan bukan dalam pengertian masa kini yang mengacu pada fisik atau materiil. Para filsuf abad pertengahan yang menggunakan konsep-konsep Aristotelian sering membuat perbedaan antara bentuk-bentuk (''morphē'') yang [[bentuk substansial|substansial]] dan [[aksiden (filsafat)|aksidental]] ("tampilan atributif"). Bagi Aristoteles, suatu "substansi" (''[[ousia]]'') adalah suatu objek atau benda (''thing'') yang individual, yang dapat memiliki bentuk-bentuk aksidental sebagai properti-properti non-esensial.
Selama periode abad pertengahan berikutnya, isu tersebut diperdebatkan di dalam Gereja Barat. Dan, setelah [[Reformasi Protestan]], menjadi salah satu topik utama yang menyebabkan perpecahan di antara berbagai kelompok dalam Protestanisme. Doktrin [[Lutheran]] mengenai kehadiran nyata, yang dikenal dengan sebutan "[[persatuan sakramental]]", dirumuskan dalam [[Pengakuan Iman Augsburg]] tahun 1530. [[Martin Luther]] secara terbuka mendukung doktrin tersebut, menerbitkan ''
[[Konsili Trente]], yang diadakan tahun 1545–1563 sebagai reaksi terhadap Reformasi Protestan dan memprakarsai [[Kontra-Reformasi]] Katolik, menyatakan pandangan tentang kehadiran nyata sebagai "perubahan keseluruhan substansi roti menjadi [[Tubuh Kristus|tubuh]], keseluruhan substansi (''substantia'') anggur menjadi [[Darah Kristus|darah [Kristus]]], dan hanya penampilannya (''species'') saja yang tetap; suatu perubahan yang paling tepat Gereja Katolik sebut [[Transubstansiasi]]."<ref>{{en}} {{cite book|title=The Encyclopedia Americana |url=https://books.google.com/books?id=bXRUQjOff5QC&pg=PA659|year=1919|page=659}}</ref>
|