Gereja-Gereja Katolik Timur: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Baris 61:
Peristiwa [[pembantaian orang-orang Latin]] (umat Katolik) di Konstantinopel pada 1182, dan peristiwa [[Pengepungan Konstantinopel (1204)|penjarahan kota Konstantinopel pada 1204]] oleh bala tentara Katolik dalam [[Perang Salib Keempat|Perang Salib IV]] menimbulkan permusuhan terbuka di antara kedua Gereja pada abad ke-12 dan ke-13. Masing-masing pihak menganggap pihak lain tidak lagi menjadi bagian dari Gereja yang ortodoks dan katolik. Seiring berlalunya waktu, pihak timur akhirnya lazim disebut sebagai [[Gereja Ortodoks Timur|Gereja Ortodoks]] dan pihak barat disebut [[Gereja Katolik]], meskipun masing-masing pihak tetap mengklaim sebagai satu-satunya Gereja yang sungguh-sungguh ortodoks sekaligus sungguh-sungguh katolik.
 
==== UpayaUsaha pemulihanmemulihkan persekutuan ====
Dalam Gereja-Gereja yang tidak lagi bersekutu dengan Gereja Roma, muncul segolongan umat yang merasa perlu untuk memulihkan persekutuan itu. Pada 1438, diselenggarakan [[Konsili Firenze]] sebagai ajang dialog untuk memahami perbedaan-perbedaan teologi Gereja Timur dan Gereja Barat, yang diharapkan dapat mempersatukan kembali Gereja Katolik dan Gereja Ortodoks.<ref>{{Cite book|title= Constantinople and the West|last= Geanakoplos|first= Deno John|publisher= University of Wisconsin Press|location= Madison, WI|isbn= 0-299-11880-0}}</ref> Beberapa Gereja Timur menyatakan keberpihakannya pada Gereja Roma dan membentuk Gereja-Gereja Katolik Timur. Takhta Keuskupan Roma menerima mereka dengan tangan terbuka tanpa mewajibkan mereka untuk mengadopsi adat-istiadat Gereja Latin, sehingga semua Gereja Katolik Timur memiliki "warisan liturgi, teologi, kerohanian, dan tata tertib sendiri, yang dibedakan oleh budaya dan keadaan sejarah umatnya, dan yang terwujud dalam cara tiap-tiap Gereja ''{{lang|la|sui iuris}}'' menjalankan imannya".<ref>{{abbr|CCEO|Codex Canonum Ecclesiarum Orientalium&#160;&#61; Kitab Kanon Gereja-Gereja Timur}} [http://www.intratext.com/IXT/ENG1199/__PS.HTM kanon 28 §1]</ref>
Dalam tiap Gereja yang persekutuannya dengan Gereja Roma telah hancur akibat tiga perpecahan di atas, dalam beberapa kesempatan, timbul sekelompok orang yang merasa penting untuk memulihkan persekutuan itu. [[Tahta Suci|Tahta keuskupan Roma]] menerima mereka sebagaimana mereka adanya yakni tanpa mengharuskan mereka mengadopsi adat-kebiasaan Gereja Latin.
 
Pada 1993, [[Panitia Internasional Bersama untuk Dialog Teologis Antara Gereja Katolik dan Gereja Ortodoks]] mengajukan dokumen ''Uniatisme, metode persatuan di masa lampau, dan usaha mencapai persekutuan paripurna di masa kini'', atau [[deklarasi Balamand]], "kepada para petinggi Gereja Katolik dan Gereja Ortodoks untuk disetujui dan diterapkan,"<ref name="Balamand1993">
Dalam suatu pertemuan di Balamand, [[Libanon]] pada bulan Juni [[1993]], ''Komisi Internasional Gabungan untuk Dialog Teologis antara Gereja Katolik Roma dan Gereja Ortodoks'' menyatakan bahwa inisiatif-inisiatif yang "mendorong terjadinya persatuan komunitas-komunitas tertentu dengan Tahta Roma dan yang bagi mereka, sebagai konsekuensinya, mengakibatkan retaknya persekutuan dengan Gereja-Gereja Timur Induk mereka ... terjadi tanpa melibatkan kepentingan-kepentingan luar-gerejawi" (bagian 8 dari [http://www.orthodoxinfo.com/ecumenism/balamand_txt.aspx dokumen Balamand]); dan apa yang telah disebut sebagai "uniatisme" "tidak lagi dapat diterima sebagai suatu metode untuk diikuti, tidak pula sebagai suatu model dari persatuan yang diupayakan oleh Gereja-Gereja kita" (bagian 12).
{{cite conference
|url=http://www.vatican.va/roman_curia/pontifical_councils/chrstuni/ch_orthodox_docs/rc_pc_chrstuni_doc_19930624_lebanon_en.html
|title=Uniatisme, metode persatuan di masa lampau, dan usaha mencapai persekutuan paripurna di masa kini
|author=Panitia Internasional Bersama untuk Dialog Teologis Antara Gereja Katolik dan Gereja Ortodoks
|date=
|conference=Sidang paripurna ke-7 Panitia Internasional Bersama untuk Dialog Teologis Antara Gereja Katolik dan Gereja Ortodoks. Balamand, Lebanon. 17–24 Juni 1993
|booktitle=
|publisher=
|archive-url=https://web.archive.org/web/20031223144638/http://www.vatican.va/roman_curia/pontifical_councils/chrstuni/ch_orthodox_docs/rc_pc_chrstuni_doc_19930624_lebanon_en.html
|location=
|deadurl=yes
|archivedate=2003-12-23
|df=
}}
</ref>
yang berisi pernyataan bahwa prakarsa-prakarsa yang "menyebabkan paguyuban-paguyuban tertentu bersatu dengan Takhta Keuskupan Roma, dan yang oleh karena itu keluar dari persekutuan dengan Gereja-Gereja Timur induknya&nbsp;... terjadi bukan tanpa melibatkan kepentingan-kepentingan lain di luar kepentingan gerejawi".<ref name="Balamand1993"/>{{rp|at=n. 8}}
 
Panitia juga membenarkan bahwa "pejabat-pejabat sipil tertentu telah berusaha" memaksa umat Katolik Timur untuk bersatu kembali dengan Gereja Ortodoks dengan "cara-cara yang tidak pantas".<ref name="Balamand1993"/>{{rp|at=n. 11}} Wawasan misioner dan [[proselitisme]] yang seiring sejalan dengan Unia<ref name="Balamand1993"/>{{rp|at=n. 10}} dinilai tidak sesuai dengan langkah Gereja Katolik dan Gereja Ortodoks untuk mengakui satu sama lain sebagai saudara.<ref name="Balamand1993"/>{{rp|at=n. 12}} Oleh karena itu, panitia berkesimpulan bahwa "kerasulan misioner ..., yang disebut 'uniatisme', tidak lagi dapat diterima, baik sebagai suatu metode untuk diikuti maupun sebagai suatu model persatuan yang dikehendaki oleh Gereja-Gereja kita."<ref name="Balamand1993"/>{{rp|at=n. 12}}
Dalam kesempatan yang sama, Komisi tersebut menyatakan:
* Sehubungan dengan Gereja-Gereja Katolik Timur, jelas bahwa mereka, sebagai bagian dari [[komuni|persekutuan Katolik]], berhak untuk eksis dan untuk bertindak dalam menanggapi kebutuhan-kebutuhan spiritual umat mereka (bagian 3).
* Gereja-Gereja Katolik Oriental yang telah berniat memulihkan kembali persekutuan-penuh dengan Tahta Roma dan telah tetap setia padanya, memiliki hak-hak dan kewajiban-kewajiban yang terkait dengan persekutuan tersebut (bagian 16).
 
DalamDi kesempatansaat yang sama, Komisipanitia tersebutjuga menyatakan bahwa:
Sebagaimana telah dijelaskan sebelumnya, identitas Gereja Maronit dan Gereja Siro-Malabar tidak terkait dengan perpecahan serupa dalam suatu Gereja Timur.
* Sehubungan dengan Gereja-Gereja Katolik Timur, jelas bahwa mereka, sebagai bagian dari [[komuni|persekutuan Katolik]], berhak untuk eksisada dan untukberkarya bertindakdemi dalam menanggapimelayani kebutuhan-kebutuhan spiritualrohani umatumatnya.<ref mereka (bagianname="Balamand1993"/>{{rp|at=n. 3).}}
 
* Gereja-Gereja Katolik Oriental, yang telahberkeinginan berniatuntuk memulihkan kembali persekutuan-penuh paripurna dengan TahtaTakhta Keuskupan Roma dan telah tetap setia padanya, memiliki hak-hak dan kewajiban-kewajiban yang terkaitberkaitan dengan persekutuan tersebutini.<ref (bagianname="Balamand1993"/>{{rp|at=n. 16).}}
Gereja-Gereja Katolik Timur merupakan 2% dari keanggotaan Gereja Katolik, dan kurang dari 10% dari keseluruhan umat Kristiani Timur.
 
=== Awal keberadaan Gereja-Gereja Katolik Timur ===