Asimilasi (sosial): Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Membalikkan revisi 13150553 oleh 110.138.189.167 (bicara)
k penambahan tanda baca
Baris 1:
{{disambiginfo|asimilasi|asimilasi}}
 
'''Asimilasi''' adalah pembauran dua [[kebudayaan]] yang disertai dengan hilangnya ciri khas kebudayaan asli sehingga membentuk kebudayaan baru. Suatu asimilasiAsimilasi ditandai oleh usaha-usaha mengurangi perbedaan antara [[orang]] atau kelompok. Untuk mengurangi perbedaan itu, asimilasi meliputi usaha-usaha mempererat kesatuan tindakan, sikap, dan perasaan dengan memperhatikan kepentingan serta ''tujuan bersama''.
 
Hasil dari proses asimilasi yaitu semakin tipisnya batas perbedaan antarindividu dalam suatu kelompok, atau bisa juga batas-batas antarkelompok. Selanjutnya, individu melakukan identifikasi diri dengan kepentingan bersama. Artinya, menyesuaikan kemauannya dengan kemauan kelompok. Demikian pula antara kelompok yang satu dengan kelompok yang lain.
Baris 15:
 
Faktor-faktor umum yang mendorong atau mempermudah terjadinya asimilasi antara lain:
* Toleransi di antara sesama kelompok yang berbeda kebudayaan;
* Kesempatan yang sama dalam bidang ekonomi;
* Kesediaan menghormati dan menghargai orang asing dan kebudayaan yang dibawanya.;
* Sikap terbuka dari golongan yang berkuasa dalam masyarakat;
* Persamaan dalam unsur-unsur kebudayaan universal;
* Perkawinan antara kelompok yang berbeda budaya;
* Mempunyai musuh yang sama dan meyakini kekuatan masing-masing untuk menghadapi musuh tersebut.
 
=== Faktor penghalang ===
Faktor-faktor umum yang dapat menjadi penghalang terjadinya asimilasi antara lain:
* Kelompok yang terisolasi atau terasing (biasanya kelompok minoritas);
* Kurangnya pengetahuan mengenai kebudayaan baru yang dihadapi;
* Prasangka negatif terhadap pengaruh kebudayaan baru. Kekhawatiran ini dapat diatasi dengan meningkatkan fungsi lembaga-lembaga kemasyarakatan;
* Perasaan bahwa kebudayaan kelompok tertentu lebih tinggi daripada kebudayaan kelompok lain. Kebanggaan berlebihan ini mengakibatkan kelompok yang satu tidak mau mengakui keberadaan kebudayaan kelompok lainnya;
* Perbedaan ciri-ciri fisik, seperti tinggi badan, warna kulit atau rambut;
* Perasaan yang kuat bahwa individu terikat pada kebudayaan kelompok yang bersangkutan;
* Golongan minoritas mengalami gangguan dari kelompok penguasa.
 
== Lihat pula ==