Kota: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan Tag: VisualEditor Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler |
|||
Baris 1:
'''Kota''' merupakan kawasan pemukiman yang secara fisik ditunjukkan oleh kumpulan rumah-rumah yang mendominasi tata ruangnya dan memiliki berbagai fasilitas untuk mendukung kehidupan warganya secara mandiri.
[[Berkas:Delhiko ikuspegia.PNG|thumb|270px|Kota di India, New Delhi]]
Pengertian "kota" sebagaimana yang diterapkan di
Kota dibedakan secara kontras dari
== Fungsi ==
Kota yang telah berkembang maju mempunyai peranan dan fungsi yang lebih luas lagi antara lain sebagai berikut :
* Sebagai pusat produksi. Contoh:
* Sebagai pusat perdagangan dan keuangan. Contoh:
* Sebagai pusat pemerintahan. Contoh:
* Sebagai pusat kebudayaan. Contoh:
* Sebagai penopang kota pusat atau
== Ciri-ciri ==
Baris 38 ⟶ 36:
DPK atau CBD tersebut terbagi atas dua bagian, yaitu: pertama, bagian paling inti atau RBD (Retail Business District) dengan kegiatan dominan pertokoan, perkantoran dan jasa; kedua, bagian di luarnya atau WBD (Wholesale Business District) yang ditempati oleh bangunan dengan peruntukan kegiatan ekonomi skala besar, seperti pasar, pergudangan (warehouse), dan gedung penyimpanan barang supaya tahan lama (''storage buildings'').
# Zona pusat daerah kegiatan (''Central Business District''), yang merupakan pusat pertokoan besar, gedung perkantoran yang bertingkat,
# Zona peralihan atau zona transisi, merupakan daerah kegiatan. Penduduk zona ini tidak stabil, baik dilihat dari tempat tinggal maupun
# Zona permukiman kelas proletar, perumahannya sedikit lebih baik karena dihuni oleh para pekerja yang berpenghasilan kecil atau buruh dan karyawan kelas bawah, ditandai oleh adanya rumah-rumah kecil yang kurang menarik dan rumah-rumah susun sederhana yang dihuni oleh keluarga besar. Burgess menamakan daerah ini yaitu ''working men's homes''.
# Zona permukiman kelas menengah (''residential zone''), merupakan kompleks perumahan para karyawan kelas menengah yang memiliki keahlian tertentu. Rumah-rumahnya lebih baik dibandingkan kelas proletar.
Baris 45 ⟶ 43:
# Zona penglaju (''commuters''), merupakan daerah yang yang memasuki daerah belakang (''hinterland'') atau merupakan batas desa-kota. Penduduknya bekerja di kota dan tinggal di pinggiran.
* Teori Sektoral (Hoyt,
[[Berkas:gmbrteorisektoral.jpg|thumb|250px|right|Teori Sektoral]]
Baris 56 ⟶ 54:
# Sektor permukiman adi wisma, yaitu kawasan tempat tinggal golongan atas yang terdiri dari para eksekutif dan pejabat.
* Teori Inti Berganda (Harris dan Ullman,
[[Berkas:gmbrteoriintiberganda.jpg|thumb|250px|right|Teori Inti Berganda]]
Teori ini menyatakan bahwa DPK atau CBD adalah pusat kota yang letaknya relatif di tengah-tengah sel-sel lainnya dan berfungsi sebagai salah satu ''growing points''. Zona ini menampung sebagian besar kegiatan kota, berupa pusat fasilitas transportasi dan di dalamnya terdapat distrik spesialisasi pelayanan, seperti ''retailing'', distrik khusus perbankan, teater dan lain-lain. Namun, ada perbedaan dengan dua teori yang disebutkan di atas, yaitu bahwa pada Teori Pusat Berganda terdapat banyak DPK atau CBD dan letaknya tidak persis di tengah kota dan tidak selalu berbentuk bundar.
Baris 70 ⟶ 68:
# Upakota (''sub-urban'') kawasan industri
* Teori Ketinggian Bangunan (Bergel,
Teori ini menyatakan bahwa perkembangan struktur kota dapat dilihat dari variabel ketinggian bangunan. DPK atau CBD secara garis besar merupakan daerah dengan harga lahan yang tinggi, aksesibilitas sangat tinggi dan ada kecenderungan membangun struktur perkotaan secara vertikal. Dalam hal ini, maka di DPK atau CBD paling sesuai dengan kegiatan perdagangan (retail activities), karena semakin tinggi aksesibilitas suatu ruang maka ruang tersebut akan ditempati oleh fungsi yang paling kuat ekonominya.
* Teori Konsektoral (Griffin dan Ford,
Teori Konsektoral dilandasi oleh struktur ruang kota di
* Teori Historis (Alonso, [[1964]])
DPK atau CBD dalam teori ini merupakan pusat segala fasilitas kota dan merupakan daerah dengan daya tarik tersendiri dan aksesibilitas yang tinggi.
* Teori Poros (Babcock,
Menitikberatkan pada peranan transportasi dalam mempengaruhi struktur keruangan kota. Asumsinya adalah mobilitas fungsi-fungsi dan penduduk mempunyai intensitas yang sama dan topografi kota seragam. Faktor utama yang mempengaruhi mobilitas adalah poros transportasi yang menghubungkan CBD dengan daerah bagian luarnya.Aksesibilitas memperhatikan biaya waktu dalam sistem transportasi yang ada. Sepanjang poros transportasi akan mengalami perkembangan lebih besar dibanding zona di antaranya. Zona yang tidak terlayani dengan fasilitas transportasi yang cepat.
== Lihat pula ==
[[Berkas:Earthlights dmsp 1994–1995.jpg|thumb|left|Cahaya kota-kota dunia dari antariksa. NASA. Oleh Marc Imhoff]]
*
*
*
*
*
== Referensi ==
'''Bibliografi'''
*
* Chandler, T. ''Four Thousand Years of Urban Growth: An Historical Census''. Lewiston, NY:
*
* {{Cite journal|last=Jacobs|first=Jane|year=1969|title=The Economy of Cities|place=New York|publisher=Random House Inc|ref=harv|postscript=<!--None-->}}
* Kemp, Roger L. '' Managing America's Cities: A Handbook for Local Government Productivity,'' McFarland and Company, Inc., Publisher, Jefferson, North Carolina, USA, and London, England, UK, 2007. (ISBN 978-0-7864-3151-9).
* Kemp, Roger L. ''How American Governments Work: A Handbook of City, County, Regional, State, and Federal Operations,'' McFarland and Company, Inc., Publisher, Jefferson, North Carolina, USA, and London, England, UK. (
* Kemp, Roger L. "City and Gown Relations: A Handbook of Best Practices," McFarland and Copmpany, Inc., Publisher, Jefferson, North Carolina, USA, and London, England, UK, (2013). (
* Monti, Daniel J., Jr., ''The American City: A Social and Cultural History''. Oxford, England and Malden, Massachusetts: Blackwell Publishers, 1999. 391 pp.
*
*
*
* Reader, John (2005) Cities. Vintage, New York.
* Robson, W.A., and Regan, D.E., ed., ''Great Cities of the World'', (3d ed., 2 vol., 1972)
*
* Smith, Michael E. (2002)
* Thernstrom, S., and Sennett, R., ed., ''Nineteenth-Century Cities'' (1969)
* [[Arnold J. Toynbee|Toynbee, Arnold J.]] (ed), ''Cities of Destiny'', New York: [[McGraw-Hill]], 1967. Pan historical/geographical essays, many images. Starts with "Athens", ends with "The Coming World City-Ecumenopolis".
*
'''Bacaan lanjutan'''
* Berger, Alan S.,
* Glaeser, Edward,
== Pranala luar ==
{{Sister project links|commons=Category:Cities|wikt=city|s=Cities}}
*
*
*
*
[[Kategori:Kota| ]]
|