Swiss: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Adykurniaputra (bicara | kontrib)
Adykurniaputra (bicara | kontrib)
Baris 76:
Dari tahun [[561]], Raja [[Guntram]] dari [[Dinasti Meroving|Merovingia]], cucu Chlodwig I, mewarisi Kerajaan Burgundia Frankia, yang membentang dari barat hampir sejauh [[Rhein|Sungai Rhein]]. Di timurnya, suku Alamanni diperintah di bawah kadipaten nominal di Frankia, karena bangsa Frankia mengisi kekosongan akibat menurunnya pencapaian Bizantium Romawi ke barat. Dari masa ini, bangsa Frankia sedang mulai membentuk watak tritunggal yang akan mencirikan sisa sejarahnya. Daerah ini secara lebih lanjut terbagi atas [[Neustria]] di barat (yang hanya disebut sebagai Frankia pada masa itu; nama Neustria tidak muncul dalam tulisan hingga 80 tahun kemudian), [[Austrasia]] di timur laut, dan Burgundia.
 
Sepanjang sisa abad ke-6, dan awal [[abad ke-1 hingga 10|abad ke-7]], kawasan Swiss berada di bawah hegemoni Frankia, dengan bangsa Frankia yang banyak diselimuti dengan perselisihan tentang masalah suksessuksesi di antara sub-kerajaan Frankia (yang para rajanya masih bertalian darah). Pada tahun [[632]], menyusul kematian [[Chlothar II]], seluruh wilayah Frankia dipersatukan dalam masa yang singkat di bawah [[Dagobert I]], yang disebutkan sebagai raja terakhir Merovingia yang bisa melaksanakan tugas kerajaan. Di bawah Dagobert I, Austrasia beragitasi untuk pemerintahan sendiri sebagai alat menghadapi pengaruh Neustria, yang mendominasi mahkamah kerajaan. Dagobert dipaksa oleh aristokrat Austrasia yang kuat untuk mengangkat anaknya yang masih bayi, [[Sigibert III]], sebagai raja bawahan Austrasia pada tahun [[633]]. Kelemahan pemerintahan baru itu menjadi nyata, dan memimpin mereka yang ditundukkan oleh bangsa Frankia yang mempertimbangkan untung-rugi pemberontakan. Setelah Sigibert III menderita kekalahan militer di tangan [[Radulf, Raja Thüringen]] pada tahun [[640]], suku Alemani juga memberontak terhadap kekuasaan Frankia. Masa kemerdekaan Allemani berikutnya berlangsung kurang-lebih hingga pertengahan [[abad ke-1 hingga 10|abad ke-8]].
 
Wali Istana telah diangkat oleh Raja Frankia sebagai pejabat pengadilan sejak awal [[abad ke-1 hingga 10|abad ke-7]] untuk bertindak sebagai penengah antara raja, dan rakyat. Namun, menyusul kematian Dagobert I pada tahun [[639]], dengan pewaris mahkota yang masih balita di Neustria ([[Chlodwig II]]—berusia 2 tahun) dan Austrasia ([[Sigibert III]]—berusia sekitar 4 tahun), para pejabat tersebut mendapatkan kekuasaan yang lebih besar, akhirnya mengakhiri kekuasaan penguasa Merovingia, dan mengambil alih tahta Frankia sendiri. Langkah pertama diambil oleh Wali Istana Austrasia, [[Grimoald I]], yang meyakinkan Sigibert III yang tak beranak untuk mengadopsi puteranya sendiri [[Childebert si Anak Pungut]] sebagai pewaris tahta.