Selat Malaka: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Abdullah Faqih (bicara | kontrib)
→‎Proposal: Menjelaskan kerawanan perompakan Selat Malaka berikut referensi
Abdullah Faqih (bicara | kontrib)
→‎Proposal: Menjelaskan kepentingan China di Selat Malaka
Baris 17:
Ketakutan akan munculnya aksi terorisme berasal dari kemungkinan sebuah kapal besar dibajak dan ditenggelamkan pada titik terdangkal di Selat Malaka (kedalamannya hanya 25 m pada suatu titik) sehingga dengan efisien menghalang lajur pelayaran. Apabila aksi ini berhasil dilancarkan dengan sukses, efek yang parah akan timbul pada dunia perdagangan. Pendapat antara spesialis keamanan berbeda-beda mengenai kemungkinan terjadinya serangan terorisme.
 
== ProposalKepentingan Asing ==
[[Thailand]] telah mengembangkan beberapa rencana yang apabila dilaksanakan akan mengurangi pentingnya Selat Melaka dari sudut ekonomi. Awalnya, pemerintah Thailand mengusulkan agar sebuah terusan dibangun yang akan melintasi [[tanah genting Kra]] sehingga jarak perlayaran dari [[Afrika]] dan [[Timur Tengah]] menuju [[Samudra Pasifik|Pasifik]] dapat dikurangi sekitar 600 mil. Rencana ini akan memisahkan Thailand menjadi dua bagian sehingga lebih mengasingkan kelompok gerilyawan Muslim di [[Pattani]]. Alternatif kedua ialah membangun sebuah pipa saluran di sepanjang tanah genting yang akan mengangkut minyak ke perahu-perahu yang menunggu di sudut lain. Para penggagas rencana tersebut mengklaim harga pengiriman satu barel minyak ke Asia dapat menghemat sekitar 50 sen [[dolar AS]] per barel.
 
[[Myanmar]] juga mengajukan proposal pipa saluran yang sama.
 
Selain itu, beredar pula sebuah proposal pipa yang mengangkut minyak secara langsung dari Timur Tengah menuju [[Xinjiang]], Tiongkok. Hal itu tidak dapat dilepaskan dari China yang pada perkembangan saat ini mulai menunjukan diri mereka sebagai salah satu kekuatan besar di dunia. Negara dengan pertumbuhan ekonomi yang maju serta pemerintahan yang sentralistik menjadikan China sebagai negara dengan potensi pengaruh yang besar dalam mempengaruhi perkembangan global. Salah satu contoh usaha China dapat dilihat bagaimana mereka berusaha menancapkan pengaruh di kawasan Laut China Selatan. Pada tahun 1968 di kawasan kepulauan Spratly dan Paracel ditemukan cadangan migas sebesar 105 milyar barrel. Cadangan migas ini menjadi ketartarikan China akan potensi di Laut China Selatan<ref>Muhammad, Simela Victor. 2012. Kepentingan China dan Posisi ASEAN dalam Sengketa Laut China Selatan. Vol. IV, No. 08/II/P3DI/April/2012</ref>. Usaha China dalam menguasai Laut China Selatan mulai terlihat dengan pembangunan pangkalan militer buatan di kawasan Laut China [http://international.sindonews.com/read/1024955/40/jepang-kecam-pangkalan-militer-china-di-laut-china-selatan-1437447849 Selatan].
Selain itu, beredar pula sebuah proposal pipa yang mengangkut minyak secara langsung dari Timur Tengah menuju [[Xinjiang]], Tiongkok.
 
== Lihat pula ==