Zaman Heroik Penjelajahan Antarktika: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Glorious Engine (bicara | kontrib)
HsfBot (bicara | kontrib)
k Bot: Perubahan kosmetika
Baris 3:
Pada penjelajahan-penjelajahan tersebut, [[kutub geografi]] dan [[kutub Magnetik Selatan|magnetik]] sama-sama diraih. Pengabdian untuk mencapai wilayah geografi [[Kutub Selatan]] adalah obyek utama dalam beberapa ekspedisi, dan merupakan alasan tunggal bagi perjalanan [[Roald Amundsen]]. Namun, ini tak hanya menjadi aspek penjelajahan kutub pada masa itu; penjelajahan lainnya dilakukan dengan tujuan-tujuan berarti di kawasan-kawasan berbeda dari benua tersebut. Akibat seluruh kegiatan ini, sebagian besar garis pantai benua tersebut ditemukan dan dipetakan, dan kawasan signifikan dari bagian dalamnya dijelajahi. Penjelajahan-penjelajahan tersebut juga memajukan sejumlah besar data saintifik dan spesimen pada serangkaian besar pelajaran ilmu pengetahuan, percobaan dan analisisi yang membuat kesibukan komunitas saintifik di dunia sepanjang berdekade-dekade.<ref>Contohnya, hasil saintifik dari [[Penjelajahan Antarktika Nasional Skotlandia]], 1902–04 masih diterbitkan pada 1920 (Speak, p. 100). 25 volume hasil dari [[Penjelajahan Terra Nova]], 1910–13 diterbitkan pada 1925. ({{cite web|title= British Antarctic Expedition 1910–13|url= http://www.oxforddnb.com/public/themes/95/95247.html|publisher= Oxford Dictionary of National Biography|accessdate=4 December 2008}})</ref>
 
== Asal muasal ==
{{Infobox fictional location
| name = Terra Australis
Baris 17:
| people =
}}
Penjelajahan Kutub Selatan telah menjadi area fokus naik-turun; pada periode ini, Zaman Heroik Penjelajahan Antarktika, bukanlah merupakan periode intensif pertama dari penjelajahan Antarktika. Bertalian dengan apa yang umum dikenal sebagai [[Zaman Penjelajahan]], penjelajah Inggris [[James Cook]] menjadi salah satu dari beberapa penjelajah yang menjelajahi kawasan selatan dunia. Penemuan-penemuan dari [[perjalanan kedua James Cook|perjalanan keduanya]] (1772–1775) mengubah peta dunia selamanya.<ref name="Kaye 1969">{{cite book|first= I.|last= Kaye|title= Captain James Cook and the Royal Society |publisher= Notes and Records of the Royal Society of London, Vol. 24, No.1|year= 1969|location= London}}</ref> Sebelum ekspedisinya, benua besar yang dikenal sebagai ''[[Terra Australis]]'' diyakini menduduki sebagian besar Hemisfer selatan. Namun, Cook menemukan bahwa tak ada massa tanah semacam itu melainkan es mengambang masif yang menyelimuti kawasan Antarktika yang ia lewati.<ref name="Kaye 1969"/> Ia memperkirakan bahwa, berdasarkan pada sejumlah es tersebut, seharusnya terdapat sebuah massa tanah yang menjadi asal muasalnya.<ref name="Kaye 1969"/> Kemudian, penjelajahan kawasan selatan di seluruh dunia menjadi tujuan besar.
Namun, periode peminatan berkembang kembali antara 1819 dan 1843.<ref name="American Association for the Advancement of Science 1887">{{cite book|last= American Association for the Advancement of Science |title= The Exploration of the Antarctic Regions|publisher= Science, Vol. 9, No. 223|year= 1887|location= New York}}</ref> Saat Eropa meredam setelah periode revolusi, perang, dan ketegangan, para penjelajah [[Fabian Gottlieb von Bellingshausen|Bellingshausen]], [[John Biscoe|Biscoe]], [[John Balleny|Balleny]], [[Charles Wilkes]], [[Jules Dumont d'Urville|Dumont D'Urville]], dan [[James Clark Ross]] membawa pengetahuan yang lebih besar dari kawasan Antarktika.<ref name="American Association for the Advancement of Science 1887"/> Tujuan utama dari para penjelajah tersebut adalah untuk menguak dinding-dinding es yang menyembunyika Antarktika yang sebenarnya, dimulai dengan perjalanan navigasi Bellingshausen ke kawasan tersebut, penemuan formasi daratan berbatu pertama oleh D'Urville, dan berpuncak pada penemuan Tanah Viktoria oleh Wilkes, yang menampilkan gunung-gunung berapi yang sekarang dikenal sebagai Gunung Teror dan Gunung Erebus.<ref name="American Association for the Advancement of Science 1887"/> Meskipun mereka memberikan kontribusi menonjol terhadap penjelajahan Kutub Selatan, para penjelajah tersebut tak dapat menguak bagian dalam dari benua tersebut dan, sehingga, membentuk sebuah garis putus-putus dari tanah-tanah yang ditemukan di sepanjang garis pantai Antarktika.