Rumah Kaca (novel): Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
kTidak ada ringkasan suntingan
kTidak ada ringkasan suntingan
Baris 28:
}}
 
'''''Rumah Kaca''''' merupakan novel keempat sekaligus penutup dari [[Tetralogi Buru]] yang ditulis oleh [[Pramoedya Ananta Toer|Pramoedya Anata Toer]]. Dibandingkan ketiga pendahulunya Rumah Kaca sedikit berbeda karena tidak mengambil Minke atau [[Tirto Adhi Soerjo]] sebagai tokoh utama melainkan [[F.D.J. Pangemanann|Jacques Pangemanann]] seorang polisi [[kolonial Belanda]]. Novel ini menggambarkan bagaimana aktivitas Minke atau Tirto Adhi Soerjo dimata-matai oleh pemerintah kolonial Belanda sehingga hidupnya digambarkan bagai di rumah kaca.
 
== Sinopsis ==
Jacques Pangemanann merupakan seorang komisaris polisi [[Hindia Belanda|Hindia-Belanda]] berdarah [[Minahasa]] yang ditugaskan untuk memata-matai aktifitas Minke. Jacques Pangemanann juga merupakan sosok yang bertanggung jawab dibalik pembuangan Minke ke pulau terpencil di [[Maluku Utara]]. Buku ini merupakan detail dari aktifitas yang ditulis Pangemanann bagaimana ia memata-matai Minke sebelum dan sesudah diasingkan ke Maluku Utara. Buku ini juga memasukan detail sejarah yaitu pembunuhan menggemparkan pada masanya, dimana seorang wanita tuna susila kelas atas yang bernama [[Pembunuhan Fientje de Fenicks|Fientje de Fenicks]] atau Rientje de Roo (dalam buku ini) dibunuh oleh seorang pengusaha Belanda.<ref>{{Cite news|url=http://lifestyle.liputan6.com/read/2461950/kisah-nestapa-fientje-de-fenicks-si-pelacur-batavia|title=Kisah Nestapa Fientje de Fenicks, Si Pelacur Batavia|last=Liputan6.com|newspaper=liputan6.com|access-date=2017-09-28}}</ref>
 
== Tokoh ==
Baris 41:
 
== Penerimaan ==
Seperti edisi Tetralogi Buru lainnya, Rumah Kaca juga dilarang peredarannya pada pemerintahan Orde Baru karena dianggap menyebarkan ajaran "[[Marxisme–Leninisme|Marxis-Leninis]]". <ref>{{Cite news|url=http://www.antaranews.com/berita/511381/tetralogi-buru-karya-pramoedya-ananta-toer-laris|title=Tetralogi Buru karya Pramoedya Ananta Toer laris - ANTARA News|newspaper=Antara News|language=id-ID|access-date=2017-09-28}}</ref>Oleh John David Morley kontributor [[New York Times]], novel ini digambarkan sebagai ironi yang menimpa Pramoedya karena ia menulis novel ini di pengasingan ([[Pulau Buru]]).<ref>{{Cite web|url=http://www.nytimes.com/books/97/08/17/nnp/19721.html?mcubz=3|title=House of Glass|website=www.nytimes.com|access-date=2017-09-28}}</ref>
 
== Refrensi ==