Mukjizat Muhammad: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
SkullSplitter (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
SkullSplitter (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Baris 1:
{{Muhammad}}
'''Mukjizat Muhammad''' ({{lang-ar|}}معجزات محمد, ''Mu'jizati Muhammad''}}) adalah kemampuan luar biasa yang diberikan Allah kepada Nabi Muhammad {{saw}} untuk membuktikan kenabiannya.<ref>Abu Zahra (1990)</ref> Dalam [[Islam]], mukjizat terjadi hanya karena izin Allah, di antara mukjizat Nabi [[Muhammad]] adalah [[Isra dan Mi'raj]] dalam tidak sampai satu hari. Selain itu, Nabi Muhammad juga pernah [[Terbelahnya bulan|membelah bulan]] pada masa [[Muhammad di Mekkah|penyebaran Islam di Mekkah]], wahyu [[Al-Qur'an]], dan lain-lain.
 
Dalam hadits yang diriwayatkan [[Abu Hurairah]] dikatakan bahwa rasulullah bersabda, “Tidak ada seorang pun di antara para nabi kecuali mereka diberi sejumlah mukjizat yang di antaranya manusia beriman kepadanya dan mukjizat yang saya terima adalah [[wahyu]]. [[Allah]] mewahyukannya kepadaku. Maka saya berharap kiranya menjadi nabi yang paling banyak pengikutnya pada hari kiamat.”<ref>Hadits riwayat Muttafaq ‘alaih dengan lafal Muslim</ref>
Baris 15:
* Dinding istana Raja Khosrow tiba-tiba retak dan empat belas menaranya Dewan Kekaisaran ini runtuh,<ref name="Kisah diriwayatkan oleh al-Baihaqi">Beberapa irhasat (petanda-petanda) kebangkitan seorang rasul telah berlaku beberapa ketika, sebelum kelahiran rasulullah, di antaranya runtuhan empat belas anjung dewan Kisra Parsi, terpadamnya api yang disembah penganut agama majusi, robohnya gereja-gereja di sekitar Romawi yang sebelum ini penuh sesak dengan para pengunjung, danau dan sawah mengering. (Kisah ini diriwayatkan oleh al-Baihaqi).</ref><ref name="Kisah diriwayatkan oleh ath-Thabrani">Diriwayatkan oleh ath-Thabrani, dan lainnya.</ref>
* Padamnya [[api]] yang disembah penganut Agama Majusi secara tiba-tiba,<ref name="Kisah diriwayatkan oleh al-Baihaqi" /><ref name="Kisah diriwayatkan oleh ath-Thabrani" />
* Kelahirannya menghalangi para setan pergi ke langit untuk mencuri berita dari para malaikat,<ref name="50 Mukjizat Rasulallah, hal. 42">Kelahiran beliau menghalangi naik turunnya setan ke langit yang pada waktu sebelum kelahiran beliau, para setan terbiasa naik turun ke langit untuk mencuri dengar pembicaraan para malaikat. 50 Mukjizat Rasulallah, oleh Fuad Kauma. Penerbit Gema Insani Press, tahun 2000.</ref>
* Terjadinya gempa yang merobohkan tempat ibadah di sekitar [[Kerajaan Romawi|Kerajaan Rum]],<ref name="Kisah diriwayatkan oleh ath-Thabrani" />
* Danau dan sawah mengering.<ref name="Kisah diriwayatkan oleh al-Baihaqi" /><ref name="Kisah diriwayatkan oleh ath-Thabrani" />
Baris 23 ⟶ 24:
 
=== Balita dan kanak-kanak ===
* [[Halimah binti Abi-Dhua'ib]], ibu susuan Muhammad dapat [[menyusui]] kembali setelah sebelumnya ia dinyatakan telah kering susunya.<ref>Kauma (2000)name="50 Mukjizat Rasulallah, hal. 42.<" /ref> Halimah dan suaminya pada awalnya menolak Muhammad {{saw}} karena [[yatim]]. Namun, karena alasan ia tidak ingin dicemooh [[Bani Sa'd]], ia menerima Muhammad {{saw}}. Selama dengan Halimah, Muhammad {{saw}} hidup [[nomaden]] bersama Bani Sa'd di gurun Arab selama empat tahun.<ref>Ramadan (2007). hal 35.</ref>
* Ternak kambing Halimah menjadi gemuk-gemuk dan susunya pun bertambah,<ref>"Halimah kemudian mengambil Muhammad {{saw}} dan dibawanya pergi bersama2 dgn teman2nya ke pedalaman. Dia bercerita, bahwa sejak diambilnya anak itu, ia merasa mendapat berkah. Ternak kambingnya gemuk2 dan susunya pun bertambah. Tuhan telah memberkati semua yg ada padanya." Sejarah Hidup Muhammad, karangan [[Muhammad Husain Haekal]], bab III, Muhammad: Dari Kelahiran sampai Perkawinannya, hal 57.</ref>
* Pada usia 5 bulan ia sudah pandai berjalan, usia 9 bulan ia sudah mampu berbicara dan pada usia 2 tahun ia sudah bisa dilepas bersama anak-anak Halimah yang lain untuk menggembala kambing.
* [[Abdul Muthalib]], kakek Muhammad menuturkan bahwa [[berhala]] yang ada di [[Ka'bah]] tiba-tiba terjatuh dalam keadaan bersujud saat kelahiran Muhammad. Ia juga menuturkan bahwa ia mendengar dinding Ka'bah berbicara, "Nabi yang dipilih telah lahir, yang akan menghancurkan orang-orang kafir dan membersihkan dariku dari beberapa patung berhala ini, kemudian memerintahkan untuknya kepada Zat Yang Merajai Seluruh Alam Ini."<ref>Kauma50 (2000)Mukjizat Rasulallah, hal. 43, oleh Fuad Kauma. Gema Insani Press, tahun 2000.</ref>
* Ketika Muhammad berusia empat tahun,<ref>Menurut pendapat mayoritas pakar sejarah, saat itu Muhammad {{saw}} berusia empat atau lima tahun. Namun, [[Ibnu Ishaq]] berpendapat bahwa usia Muhammad {{saw}} saat itu adalah tiga tahun</ref> ia pernah dibedah perutnya oleh dua orang berbaju putih yang terakhir diketahui sebagai [[malaikat]]. Peristiwa itu terjadi di ketika Muhammad sedang bermain dengan anak-anak [[Bani Sa'd]] dari suku [[Badui]]. Setelah kejadian itu, Muhammad dikembalikan oleh Halimah kepada Aminah.<ref>Ramadan (2007). hal 42.</ref> [[Sirah Nabawiyyah]], memberikan gambaran detail bahwa kedua orang itu, "membelah dadanya, mengambil jantungnya, dan membukanya untuk mengelurkan darah kotor darinya. Lalu mereka mencuci jantung dan dadanya dengan salju."<ref>Ibnu Hisyam, ''Al-Sirah Al-Nabawiyyah'', 1: 302.</ref> Peristiwa seperti itu juga terulang 50 tahun kemudian saat Muhammad di''[[Isra Mi'raj|Isra]]'''kan ke [[Yerusalem]] lalu ke [[Sidratul Muntaha]] dari Mekkah.<ref>Ramadan (2007), hal 43.</ref>
* Dikisahkan pula pada masa kecil Muhammad, ia telah dibimbing oleh Allah. Hal itu mulai tampak setelah ibu dan kakeknya meninggal. Dikisahkan bahwa Muhammad pernah diajak untuk menghadiri pesta dalam tradisi [[Jahiliyah]], namun dalam perjalanan ke pesta ia merasa lelah dan tidur di jalan sehingga ia tidak mengikuti pesta tersebut.<ref>Ramadan (2007). hal 46.</ref>
Baris 57 ⟶ 58:
 
=== Kharisma dan kewibawaan ===
* Tatapan mata membuat [[Umar bin Khaththab|Umar bin Al-Khaththab]] dan [[Abu Jahm]] lari terbirit-birit, ketika mereka berencana untuk membunuh Muhammad pada malam hari.<ref>"Saya dan Abu Jahm pernah berkomplot untuk membunuh rasulallah {{saw}}. Maka ku atur rencana jahat itu bersama Abu Jahm, dan kami sepakati pembunuhan dilaksanakan pada malam hari. Pada suatu malam, berangkatlah kami menuju rumah rasulallah {{saw}}. Setelah mendengar ketokan kami, pintu segera dibuka oleh dia sambil membaca surah al-Haqqah. Rasulallah {{saw}} menatap kami dengan tajam, tiba-tiba Abu Jahm memukul lenganku seraya berkata, 'Selamatkanlah dirimu dengan segera.' Akhirnya kami berdua lari terbirit-birit." (Dikisahkan oleh Umar bin al-Khaththab). Peristiwa yang dialami oleh Umar tersebut termasuk salah satu perkara yang menyebabkan dirinya masuk Islam. 50 mukjizatMukjizat RasulullahRasulallah, hal. 13-15, oleh Fuad Kauma. Penerbit Gema Insani Press, hal.tahun 13-152000.</ref>
* Tatapan mata yang menggetarkan [[Ghaurats bin Harits]], yaitu seorang musuh yang pernah menghunus pedang kearah leher Muhammad.<ref>Hadits riwayat Imam Bukhari.</ref>
* Allah melumpuhkan Hay bin Akhtab dan para sahabatnya, ketika hendak melemparkan batu yang besar kepada Muhammad.<ref>Ibnu Jarir mengetengahkan dari Ikrimah dan Yazid bin Abu Ziyad, sedangkan lafal hadis adalah kepunyaannya (Ibnu Jarir). Dikisahkan dalam hadis ini bahwa tatkala nabi {{saw}}. keluar ditemani oleh Abu Bakar, Umar, Usman, Ali, Thalhah dan Abdurrahman bin Auf hingga mereka sampai kepada Kaab bin Asyraf dan orang-orang Yahudi Bani Nadhir. Nabi {{saw}} meminta bantuan mereka tentang aqilah yang menjadi tanggungannya. Kemudian mereka berkata, "Baiklah silakan duduk terlebih dahulu, kami akan menjamu engkau, kemudian kami akan mengabulkan apa yang engkau pinta." Kemudian nabi {{saw}}. duduk; akan tetapi Hay bin Akhtab berkata kepada para sahabatnya, "Sekarang kamu belum pernah melihat nabi lebih dekat dari kali ini, nah sekarang lemparilah dia dengan batu dan bunuhlah ia, maka kamu tidak akan melihat kejahatan untuk selamanya." Kemudian mereka mengambil sebuah batu lumpang yang besar untuk mereka lemparkan kepada dia, akan tetapi Allah melumpuhkan tangan mereka sehingga tidak bisa mengangkat batu lumpang itu hingga malaikat Jibril datang dan membawa nabi {{saw}} dari tempat itu. Setelah itu turunlah ayat, "Hai orang-orang yang beriman, ingatlah kamu akan nikmat Allah (yang diberikan-Nya) kepadamu, di waktu suatu kaum bermaksud hendak memanjangkan tangannya kepadamu..." (Al-Maidah 11)</ref>
* Menjadikan tangan [[Abu Jahal]] kaku.<ref>50 Mukjizat Rasulallah, hal. 26-28, oleh Fuad Kauma. Penerbit Gema Insani Press, tahun 2000.</ref>
* Jin yang bernama Muhayr bin Habbar membantu dakwah Muhammad, kemudian jin itu diganti namanya oleh Muhammad menjadi Abdullah bin Abhar.<ref>50 Mukjizat Rasulallah, hal. 29-34, oleh Fuad Kauma. Penerbit Gema Insani Press, tahun 2000.</ref>
 
=== Menghilang, menidurkan dan mengalahkan musuh ===
* Menghilang saat akan dibunuh oleh utusan [[Amr bin at-Thufail]] dan [[Ibad bin Qays]] utusan dari [[Bani Amr]] pada tahun 9 Hijriah atau Tahun Utusan.<ref>Kauma50 (2000)Mukjizat Rasulallah, hal. 23-25, oleh Fuad Kauma. Penerbit Gema Insani Press, tahun 2000.</ref>
* Menghilang saat akan dilempari batu oleh [[Ummu Jamil]], bibi Muhammad ketika ia duduk di sekitar Ka'bah dengan Abu Bakar.<ref>Ibid, hal 185-187.</ref>
* Menghilang saat akan dibunuh [[Abu Jahal]] di mana saat itu ia sedang salat.<ref>Ibid, hal 28.</ref>
Baris 74 ⟶ 75:
* Menurunkan [[hujan]]<ref>Diriwayatkan oleh Anas bin Malik. (Sahih Bukhari, Volumn 002, Bukukan 017, Hadith Nomor;Jumlah 143).</ref> dan meredakan [[banjir]] saat [[musim kemarau]] tahun 6 [[Hijriah]] di [[Madinah]] yang saat itu mengalami musim [[kemarau]].<ref>Diriwayatkan oleh Anas: Pernah lama Madinah tidak turun hujan, sehingga terjadilah kekeringan yang bersangatan. Pada suatu hari Jumat ketika rasulullah {{saw}} sedang berkotbah Jumat, lalu berdirilah seorang Badui dan berkata: "Ya rasulullah, telah rusak harta benda dan lapar segenap keluarga, doakanlah kepada Allah agar diturunkan hujan atas kita. Berkata Anas: Mendengar permintaan badui tersebut, rasulullah mengangkat kedua tangannya ke langit (berdoa). Sedang langit ketika itu bersih, tidak ada awan sedikitpun. Tiba-tiba berdatanganlah awan tebal sebesar-besar gunung. Sebelum rasulullah {{saw}} turun dari mimbarnya, hujan turun dengan selebat-lebatnya, sehingga rasulullah {{saw}} sendiri kehujanan, air mengalir melalui jenggot Dia. Hujan tidak berhenti sampai Jumat yang berikutnya, sehingga kota Madinah mengalami banjir besar, rumah-rumah sama terbenam. Maka datang Orang Badui berkata kepada rasulullah {{saw}}, Ya rasulullah, sudah tenggelam rumah-rumah, karam segala harta benda. Berdoalah kepada Allah agar hujan diberhentikan di atas kota Madinah ini, agar hujan dialihkan ketempat yang lain yang masih kering. Rasulullah {{saw}} kemudian menengadahkan kedua tangannya ke langit berdoa: ''Allahuma Hawaaliinaa Wa laa Alainaa'' (Artinya: Ya Allah turunkanlah hujan ditempat-tempat yang ada disekitar kami, jangan atas kami). Berkata Anas: Diwaktu berdoa itu rasulullah {{saw}} menunjuk dengan telunjuk dia kepada awan-awan yang dilangit itu, seakan-akan Dia mengisyaratkan daerah-daerah mana yang harus didatangi. Baru saja rasulullah menunjuk begitu berhentilah hujan di atas kota Madinah. (Sahih Bukhari, juz 8 no 115).</ref>
* Berbicara dengan [[gunung]] untuk mengeluarkan [[air]] bagi [[Uqa'il bin Abi Thalib]] yang kehausan.
* Menahan [[matahari]] tenggelam.<ref>Peristiwa tertahannya matahari tenggelam tidak pernah terjadi kecuali satu atau dua kali saja. Sebagaiman dikisah oleh Abdullah ibnbin Mas^ud, ia Berkata: "Kami bersama rasulullah {{saw}} dalam satu peperangan, sampai akhirnya merasa kelelahan, hingga nampak wajah yang pucat dan lesu pada pasukan kaum muslimin dan wajah gembira pada kelompok munafik." Setelah melihat kondisi seperti ini Dia berkata: "Demi Allah, matahari tidak akan tenggelam sampai kalian ke daerah Ruzaq." Utsman tahu bahwa Allah dan rasul-Nya tidak bohong, Dia lalu membeli 14 ekor unta sekaligus makanannya. 9 ekor di antaranya diberikan kepada nabi {{saw}}, wajah kaum muslimin langsung berseri-seri, sebaliknya wajah kaum munafik merunyam. Lalu rasulullah mengangkat tangannya sampai terlihat putih ketiaknya.Dia berdoa mendoakan kebaikan untuk Utsman. (Hadits riwayat al Baihaqy) (lihat Mu^jam Kabir karya al Tabarani, hadist no: 7255). Kisah lainnya adalah sebagai berikut Tercegahnya matahari dari terbenam. Waktu dia melakukan perjalanan pulang dari Isra’, dia berjumpa dengan rombongan kafilah; dan ini diberitahukan kepada orang-orang musyrik bahwa rombongan kaiilah itu akan tiba pada hari anu. Tetapi ketika hari yang disebutkan dia itu tiba, rombongan tersebut masih juga belum datang, padahal matahari sudah hampir tenggelam. Maka dengan izin Allah, matahari itu bertahan, hingga akhirnya rombongan kalilah yang disebutkan oleh dia itu datang.
Matahari kembali muncul sesudah tenggelam. Peristiwa ini terjadi berkata doa nabi {{saw}}. untuk Ali bin Abi Thalib agar Ali dapat menunaikan salat Ashar pada waktunya.</ref>
 
* [[Terbelahnya bulan|Membelah bulan]] dua kali untuk membuktikan kenabiannya pada penduduk Mekkah.<ref>"Telah hampir saat (qiamat) dan telah terbelah bulan." (Al-Qomar 54:1). Berita tentang terbelahnya bulan pada zaman nabi {{saw}} banyak diriwayatkan oleh para sahabat, sehingga hadis tentang terbelahnya bulan adalah hadis Muthawatir. Diriwayatkan oleh Abdullah bin Masud: "Pada masa hidup nabi {{saw}}, bulan terbelah dua dan melihat ini nabi {{saw}} bersabda: "Saksikanlah!" (Sahih Bukhari, juz 4 no 830). Diriwayatkan oleh Anas: "Ketika orang-orang Mekah meminta rasulullah {{saw}} untuk menunjukkan mukjizat, maka nabi menunjukkan bulan yang terbelah." (Sahih Bukhari, juz 4 no 831). Diriwayatkan oleh Ibnu Abbas: "Bulan terbelah menjadi dua pada masa hidup nabi {{saw}}." (Sahih Bukhari, juz 4 no 832). Diriwayatkan oleh Anas bin Malik: "Orang-orang Mekah meminta nabi {{saw}} untuk menunjukkan sebuah mukjizat. Maka Dia menunjukkan bulan yang terbelah menjadi dua bagian, sehingga gunung Hira' itu dapat mereka lihat di antara dua belahannya." (Sahih Bukhari, juz 5 no 208). Diriwayatkan oleh 'Abdullah: "Diwaktu kami bersama-sama rasulullah {{saw}} di Mina, maka terbelah bulan, lalu sebelahnya berlindung di belakang gunung, maka sabda rasulullah {{saw}}: "Saksikanlah!" Saksikanlah!" (Sahih Bukhari, juz 5 no 209). Diriwayatkan oleh 'Abdullah bin 'Abbas: "Pada masa hidup nabi {{saw}} bulan terbelah menjadi dua." (Sahih Bukhari, juz 5 no 210). Diriwayatkan oleh 'Abdullah: "Bulan terbelah menjadi dua." (Sahih Bukhari, juz 5 no 211). Lihat juga di: (Sahih Bukhari, juz 6 no 350) (Sahih Bukhari, juz 6 no 387) (Sahih Bukhari, juz 6 no 388) (Sahih Bukhari, juz 6 no 389) (Sahih Bukhari, juz 6 no 390) (Sahih Bukhari, juz 6 no 391)</ref><ref>(Sahih Muslim, Kitab ''Sifat Al-Qiyamah wa'l Janna wa'n-Nar'' juz 039 no 6721) (Sahih Muslim, Kitab ''Sifat Al-Qiyamah wa'l Janna wa'n-Nar'' juz 039 no 6724) (Sahih Muslim, Kitab ''Sifat Al-Qiyamah wa'l Janna wa'n-Nar'', juz 039 no 6725) (Sahih Muslim, Kitab ''Sifat Al-Qiyamah wa'l Janna wa'n-Nar'', juz 039 no 6726) (Sahih Muslim, Kitab ''Sifat Al-Qiyamah wa'l Janna wa'n-Nar'' juz 039 no 6728) (Sahih Muslim, Kitab ''Sifat Al-Qiyamah wa'l Janna wa'n-Nar'' juz 039 no 6729) (Hadits sahih Muslim, juz 039 no 6730). </ref><ref>Hadits riwayat Muslim No. 5010 dan hadis riwayat Anas ra.: "Bahwa penduduk Mekah meminta kepada rasulullah untuk diperlihatkan kepada mereka satu mukjizat (tanda kenabian), maka rasulullah memperlihatkan kepada mereka mukjizat terbelahnya bulan sebanyak dua kali." (Shahih Muslim No. 5013), Hadis riwayat Ibnu Abbas ra.: "Sesungguhnya bulan pernah terbelah pada masa rasulullah." (Shahih Muslim No. 5015).</ref>
* Bumi menelan seorang Quraisy yang hendak membunuh Muhammad dan [[Abu Bakar]] pada saat [[hijrah]].
 
Baris 161 ⟶ 162:
* [[Berhala|Berhala-berhala]] runtuh dengan hanya ditunjuk oleh Muhammad.<ref>Diriwayatkan daripada Abdullah bin Mas'ud katanya: Ketika nabi {{saw}} memasuki Mekah terdapat sebanyak tiga ratus enam puluh buah berhala di persekitaran Kaabah. Lalu nabi {{saw}} meruntuhkannya dengan menggunakan tongkat yang berada di tangannya seraya bersabda: Bermaksud: Telah datang kebenaran dan musnahlah kebatilan karena sesungguhnya kebatilan itu, adalah sesuatu yang pasti musnah. Bermaksud: Kebenaran telah datang dan yang batil itu tidak akan bermula dan tidak akan berulang. Ibnu Abu Umar menambah: Peristiwa itu terjadi pada masa pembukaan Kota Mekah. (Sahih Bukhari, kitab Jihad).</ref>
* Memberinya sebatang kayu yang berubah menjadi pedang kepada [[Ukasyah bin Mihsan]], ketika pedangnya telah patah dalam sebuah pertempuran.
* Berbicara dengan gilingan tepung [[Fatimah az-Zahra|Fatimah]] yang takut dijadikan batu-batu [[neraka]].
* Mengubah [[emas]] hadiah raja [[Habib bin Malik]] menjadi [[pasir]] di [[Gunung Abi Qubaisy]].
* Memerintahkan gilingan [[tepung]] [[Fatimah az-Zahra|Fatimah]] untuk berputar dengan sendirinya.<ref>Kisah dari Abu Hurayrah.</ref>
* Berbicara dengan gilingan tepung [[Fatimah az-Zahra|Fatimah]] yang takut dijadikan batu-batu [[neraka]].
* Secara tiba-tiba ada sarang [[laba-laba]], dua ekor [[burung]] yang sedang mengeramkan telur dan cabang-cabang [[pohon]] yang terkulai menutupi mulut gua di Gunung Thur, sewaktu Muhammad dan Abu Bakar bersembunyi dari kejaran orang Quraisy.<ref>"Sejarah Hidup Muhammad", karya Dr. Muhammad Husain Haekal.</ref>
 
Baris 209 ⟶ 210:
* Mengetahui isi hati sahabat dan lawannya.
* Mengetahui yang terjadi di dalam kubur.<ref>Rasulullah adalah dapat mengetahui kondisi penghuni kubur tertentu. Dia dapat mengetahui penghuni kubur dalam keadaan disiksa atau sedang istirahat bak di kebun surga. Dia juga dapat menceritakan masa lalu orang tersebut dengan ganjaran atau balasan yang diberikan." Hadits riwayat Ibnu Abbas ra. ia berkata: Rasulullah {{saw}} pernah melewati dua buah kuburan, lalu dia bersabda: "Ingat, sesungguhnya dua mayat ini sedang disiksa, namun bukan karena dosa besar. Yang satu disiksa karena ia dulu senang mengadu domba, sedang yang lainnya disiksa karena tidak membersihkan dirinya dari air kencingnya." Kemudian dia meminta pelepah daun kurma dan dipotongnya menjadi dua. Setelah itu dia menancapkan salah satunya pada sebuah kuburan, dan yang satunya lagi pada kuburan yang lain seraya bersabda: "Semoga pelepah itu dapat meringankan siksanya, selama belum kering." (Hadits riwayat Bukhari, Muslim)</ref>
* Mengetahui ada seorang [[Yahudi]] yang sedang disiksa dalam [[kuburan|kuburnya]].<ref>Dalam riwayat yang diceritakan oleh Abi Ayyub, ia berkata, "Sewaktu rasulallah keluar (dari rumahnya) matahari telah terbenam, beliau lalu mendengar suara. Kemudian beliau berkata, 'Orang Yahudi telah disiksa didalam kuburnya.'" (Hadits riwayat Bukhari I/239).</ref><ref>50 Mukjizat Rasulallah, hal. 35-37, oleh Fuad Kauma. Penerbit Gema Insani Press, tahun 2000.</ref>
* Meramalkan seorang istrinya ada yang akan menunggangi [[unta]] merah, dan disekitarnya ada banyak [[anjing]] yang menggonggong dan orang tewas. Hal itu terbukti pada Aisyah pada saat [[Perang Jamal]] di wilayah [[Hawwab]] yang mengalami kejadian yang diramalkan Muhammad.<ref name="ReferenceA">Hadits diriwayatkan oleh [[Abu Nu’aim]] dari [[Ibnu Abbas]].</ref>
* Meramalkan istrinya yang paling rajin bersedekah akan meninggal tidak lama setelahnya dan terbukti dengan meninggalnya Zainab yang dikenal rajin bersedekah tidak lama setelah kematian Muhammad.<ref>Hadits riwayat [[Sahih Bukhari|Bukhari]] dan [[Sahih Muslim|Muslim]] dari [[Aisyah]].</ref>
Baris 269 ⟶ 270:
== Bacaan lanjutan ==
{{refbegin}}
* Kauma, Fuad Kauma (2000). ''50 Mikjizat Rasulullah''. Jakarta: Gema Insani ISBN 979-561-594-7
* Maulana Wahiduddin Khan (2005). "Muhammad: Nabi Untuk Semua" Jakarta: Pustaka Alvabet ISBN 979-3064-09-9
* Kumpulan Hadits dari Shahih Muslim