Bubuk mesiu: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Kenrick95Bot (bicara | kontrib)
k Bot: Penggantian teks otomatis (- tapi + tetapi)
Caw252 (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Baris 16:
 
Militer [[Cina]] mendengar tentang bahan peledak ini sehingga banyak di buatkan senjata (rocket dan meriam) dan senjata ledak (Granat dan Bom) untuk melawan Kekaisaran Mongol ketika Kekaisaran Mongol berusaha untuk menghancurkan dan merebut benteng kota di perbatasan [[Cina]] Utara. Setelah Kekaisaran Mongol menguasai Cina dan mendirikan Dinasti Yuan, mereka menggunakan teknologi bubuk mesiu [[Cina]] saat mencoba menginvasi Jepang. Selain itu mereka menggunakannya sebagai bahan bakar roket.
 
Pada abad ke-13, bubuk mesiu mulai dikenal oleh Eropa, Konstantinopel, dan Jepang melalui perdagangan [[Jalur sutera|jalur sutra]]. Pada tahun 1280, Al-Hasan Ar-Rammah dari [[Suriah Kristen|Suriah]] menulis ''Book of Fighting on Horseback and with War Engines'' yang memperkenalkan sebuah [[roket]] yang disebutnya sebagai "panah Tiongkok". Satu dekade setelahnya, bangsa Arab menggunakan bubuk mesiu ini untuk kepentingan militer saat menginvasi kota Baza, [[Spanyol]]. Setahun setelahnya, tahun 1326, [[Firenze|Florence]], [[Italia]] memerintahkan pembuatan meriam dan bolanya. Dari Italia ini kemudian penyebarannya di Eropa meluas hingga pada tahun 1350-an, penggunaan mesiu di medan perang sangatlah umum.<ref>{{Cite web|url=http://www.silk-road.com/artl/gun.shtml|title=Gun and Gunpower|last=Lee|first=Silkroad Foundation, Adela C.Y.|website=www.silk-road.com|access-date=2017-09-25}}</ref>
 
== Referensi ==