Utara (Mahabharata): Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
M. Adiputra (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
M. Adiputra (bicara | kontrib)
Baris 27:
Ketika berita penyerbuan pasukan Hastinapura sampai ke keraton Raja Wirata, Utara membusungkan dada untuk menghadang mereka sendirian. Atas nasihat dan petunjuk dari ibunya (Ratu [[Sudesna]]), ia pun berangkat dengan penuh percaya diri untuk menghadang mereka, dengan hanya ditemani oleh kusir keretanya, yaitu seorang [[waria]] bernama [[Arjuna|Wrehanala]]. Tanpa diketahui olehnya, Wrehanala adalah [[Arjuna]] yang sedang menyamar.
 
Ketika sampai di hadapan pasukan musuh, Utara turun dari kereta dan lari ketakutan. Utara pun dikejarnya hingga ke tengah hutan. Di sana, Wrehanala membuka rahasia bahwa ia sesungguhnya adalah [[Arjuna]] dari keluarga [[Pandawa]] yang sedang menjalani hukuman akibat kalah bermain dadu melawan para Korawa. Ia pun mengantar sang pangeran menuju sebuah pohon tempat para Pandawa menyembunyikan senjatanya. UtaraSetelah dansenjata Arjunadiperlihatkan untuk meyakinkan sang pangeran, mereka pun kembali ke rana. Di sana, mereka bertukar posisi. Arjuna sebagai Wrehanala berdiri sebagai kesatria, sedangkan Utara duduk sebagai bangku kusir. Maka, Arjuna sebagai Wrehanala pun mengambil alih peran Utara menghadapi musuh yang saat itu sudah mulai merampas peternakan milik Kerajaan Matsya.<ref>Pilikian, Vaughan. Mahabharata. New York: New York UP, 2009. Print.</ref>
 
== Perang di Kurukshetra ==