Brunei Darussalam: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Brunei
Tag: VisualEditor Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
HsfBot (bicara | kontrib)
k Bot: Perubahan kosmetika
Baris 19:
Kata ''Darussalam'', istilah dalam [[bahasa Arab]] untuk "Tempat yang Damai" atau "Rumah Keamanan", disematkan pada abad ke-15 oleh Sultan ke-3, [[Syarif Ali]], untuk menegaskan Islam sebagai agama negara, serta untuk meningkatkan penyebarannya.<ref>International Business Publications, USA. 2007. ''Brunei Sultan Haji Hassanal Bolkiah Muizzaddin Waddaulah Handbook''. International Business Publications. [http://books.google.co.jp/books?id=9q0_LcWREVMC ]</ref>
 
== Sejarah Brunei ==
{{utama|Sejarah Brunei}}
Para peneliti sejarah telah mempercayai terdapat sebuah kerajaan lain sebelum berdirinya Kesultanan Brunei kini, yang disebut orang Tiongkok sebagai Po-ni. Catatan orang Tiongkok dan orang Arab menunjukkan bahwa kerajaan perdagangan kuno ini ada di muara Sungai Brunei awal [[abad ke-7]] atau [[Abad ke-8|ke-8]]. Kerajaan itu memiliki wilayah yang cukup luas meliputi [[Sabah]], Brunei dan [[Sarawak]] yang berpusat di Brunei. Kesultanan Brunei juga merupakan pusat perdagangan dengan China. Kerajaan awal ini pernah ditaklukkan Kerajaan [[Sriwijaya]] yang berpusat di [[Sumatra]] pada awal abad ke-9 Masehi dan seterusnya menguasai [[Borneo]] utara dan gugusan kepulauan [[Filipina]]. Kerajaan ini juga pernah menjadi taklukan (vazal) [[Kerajaan Majapahit]] yang berpusat di pulau [[Pulau Jawa|Jawa]]. Nama Brunai tercantum dalam [[Negarakertagama]] sebagai daerah bawahan Majapahit. Kekuasaan Majapahit tidaklah lama karena setelah [[Hayam Wuruk]] wafat Brunai membebaskan diri dan kembali sebagai sebuah negeri yang merdeka dan pusat perdagangan penting.