Konflik di Negara Bagian Rakhine (2016–sekarang): Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Abdur rokib (bicara | kontrib)
Media pemerintah Myanmar, Kamis (22/6/2017), melaporkan, petugas menyita banyak senjata, amunisi, dan mesiu di kamp-kamp militan
Abdur rokib (bicara | kontrib)
Laporan Perserikatan Bangsa-Bangsa, Februari 2017, tentang krisis Rohingya
Baris 25:
 
Setelah serangan Oktober 2016, laporan menyebut [[penindasan Rohingya di Myanmar 2016–17|beberapa pelanggaran HAM]] yang dilakukan oleh pasukan keamanan Burma terhadap warga sipil dalam pertikaian mereka terhadap para terduga pemberontak Rohingya.<ref name="CNN2">{{cite web |url= http://edition.cnn.com/2016/11/17/asia/myanmar-rohingya-aung-san-suu-kyi/ |title= Is The Lady listening? Aung San Suu Kyi accused of ignoring Myanmar's Muslims |author= James Griffiths |date= 25 November 2016 |work=CNN |publisher= [[Cable News Network]]}}</ref>
 
Laporan Perserikatan Bangsa-Bangsa, Februari 2017, mengatakan, pasukan keamanan Myanmar melakukan pembunuhan massal, penculikan, dan pemerkosaan terhadap warga Rohingya selama operasi militer berjalan. Human Right Watch bahkan mengkategorikannya kejahatan terhadap kemanusiaan. Namun, militer Myanmar membantah tuduhan itu dan mengatakan militer terlibat dalam gerakan sah melawan pemberontakan. <ref>[http://internasional.kompas.com/read/2017/04/11/22065181/myanmar.tak.ada.pembersihan.etnis.rohingya ]</ref>Selasa, 12 September 2017
 
Tetapi, Apa yang dilihat di mata internasional sebagai isu HAM dipandang di Myanmar sebagai suatu kedaulatan nasional, dan muncul dukungan luas untuk operasi militer di utara Rakhine. Koran-koran membawa kepentingan pemerintah, yaitu membawa sikap bahwa Tentara Penyelamatan Rohingya Arakan atau Arakan Rohingya Salvation Army (ARSA) menyerang lebih dari 20 pos pasukan keamanan Myanmar pada 25 Agustus 2017. Sebagai respons, pasukan yang juga dikenal sebagai Tatmadaw, meluncurkan operasi militer di Maungdaw, wilayah yang tercabik oleh konflik di Rakhine. <ref>[http://internasional.kompas.com/read/2017/09/12/06593121/bagaimana-orang-myanmar-memandang-warga-rohingya]</ref>Selasa, 12 September 2017