Nyi Roro Kidul: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Okkisafire (bicara | kontrib)
Menolak perubahan teks terakhir (oleh 125.165.35.1) dan mengembalikan revisi 13103612 oleh HsfBot
Baris 11:
Terkadang orang juga menyebut namanya sebagai Nyai Loro Kidul. [[Bahasa Jawa]] ''loro'' merupakan sebuah [[homograf]] untuk "dua - 2" dan "sakit, menderita". Sementara [[bahasa Jawa]] '''rara''' (atau ''roro'') memiliki arti "gadis". Seorang [[ortografi|ortografer]] [[Belanda]] memperkirakan terjadinya perubahan dari bahasa Jawa kuno ''roro'' menjadi bahasa Jawa baru ''loro'', sehingga terjadi perubahan arti dari "gadis cantik" menjadi "orang sakit".<ref>Jordaan, Roy E. ''Tara and Nyai Lara Kidul ''- Asian Folklore Studies, Volume 56, 1997: pp 303</ref>
 
== ASALAsal USULusul ==
ntikMasyarakat Sunda mengenal legenda mengenai penguasa spiritual kawasan Laut Selatan Jawa Barat yang berwujud perempuan cantik yang disebut Nyi Rara Kidul. Legenda yang berasal dari [[Kerajaan Sunda]] [[Pajajaran]] berumur lebih tua daripada legenda [[Kerajaan Mataram Islam]] dari abad ke-16. Meskipun demikian, penelitian [[antropologi budaya|atropologi dan kultur]] masyarakat Jawa dan Sunda mengarahkan bahwa legenda Ratu Laut Selatan Jawa kemungkinan berasal dari kepercayaan [[animisme|animistik]] prasejarah yang jauh lebih tua lagi, dewi pra-Hindu-Buddha dari samudra selatan. Ombak [[samudra Hindia]] yang ganas di pantai selatan Jawa, badai serta terkadang [[tsunami]]nya, kemungkinan telah membangkitkan rasa hormat serta takut terhadap kekuatan alam, yang kemudian dianggap sebagai alam spiritual para dewata serta lelembut yang menghuni lautan selatan yang dipimpin oleh ratu mereka, sesosok dewi, yang kemudian diidentifikasikan sebagai [[Ratu Laut Selatan|Ratu Kidul]].
 
Masyarakat Sunda mengenal legenda mengenai penguasa spiritual kawasan Laut Selatan Jawa Barat yang berwujud perem puan cantik
 
ntik yang disebut Nyi Rara Kidul. Legenda yang berasal dari [[Kerajaan Sunda]] [[Pajajaran]] berumur lebih tua daripada legenda [[Kerajaan Mataram Islam]] dari abad ke-16. Meskipun demikian, penelitian [[antropologi budaya|atropologi dan kultur]] masyarakat Jawa dan Sunda mengarahkan bahwa legenda Ratu Laut Selatan Jawa kemungkinan berasal dari kepercayaan [[animisme|animistik]] prasejarah yang jauh lebih tua lagi, dewi pra-Hindu-Buddha dari samudra selatan. Ombak [[samudra Hindia]] yang ganas di pantai selatan Jawa, badai serta terkadang [[tsunami]]nya, kemungkinan telah membangkitkan rasa hormat serta takut terhadap kekuatan alam, yang kemudian dianggap sebagai alam spiritual para dewata serta lelembut yang menghuni lautan selatan yang dipimpin oleh ratu mereka, sesosok dewi, yang kemudian diidentifikasikan sebagai [[Ratu Laut Selatan|Ratu Kidul]].
 
=== Dewi Kandita ===